![]() |
Dua alumni KKM Internasional di Thailand, Zalvaul Mufidah dan Dawam Masrur turut hadir di kantor Prof. Agus Maimun di UIN Malang./dok. JSN-ANS |
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Dua mahasiswa UIN Malang berbagi cerita pengalamannya usai mengikuti KKM Internasional di Thailand pada awal tahun ini.
Keduanya yakni, Dawam Masrur dan Zalvaul Mufidah, yang turut hadir di kantor Profesor Agus Maimun ketika dikunjungi JSN pada Rabu (12/2) kemarin.
Dawam Masrur merupakan mahasiswa dari Program Studi Hukum Keluarga Islam (Prodi HKI) dan Zalvaul Mufidah dari Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT).
Keduanya masuk daftar 11 mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang terpilih untuk mengikuti Kuliah Kerja Mahasiswa Internasional. Khusus Dawam dan Zalva, mereka KKM di Songkhla, Thailand.
Tepatnya, di Muslimeen Suksa School di Kota Hat Yai, Songkhla, Thailand selatan.
"Saya tertarik ikut program KKM ke Thailand karena kebetulan saya punya keterampilan dan pengalaman di bidang internasional. Ini membuat saya tertarik untuk melanjutkan studi saya di luar negeri," ucap Dawam kepada JSN.
Awalnya, kata Dawam, ada pengumuman dari UIN Malang terkait informasi program KKM Internasional beserta persyaratannya yang banyak sekali tentunya.
"Termasuk TOEFL dan termasuk menjadi seleksi bagi saya untuk ke PIMNAS, sehingga ini menjadi wadah bagi kami untuk mengembangkan diri serta mendapat pengalaman internasional, maka saya maju ikut program tersebut," bebernya.
Dawam mengaku dirinya mendapat nilai TOEFL 550, sedangkan Zalva yang mengaku minim persiapan harus puas dengan nilai 250. Tetapi, dirinya pun bertekad untuk memperbaikinya pada tes berikutnya.
Mengenai bahasa di sana, Dawam mengatakan jika bahasa yang digunakan adalah bahasa Thailand dan Inggris.
![]() |
Dawam Masrur ungkap bagaimana cara berkomunikasi saat KKM Internasional di Thailand./dok. JSN-ANS |
"Di sana ada mahasiswa Malaysia juga, tetapi karena orang Melayu-nya tidak banyak maka kami berkomunikasinya dengan bahasa Thailand dan Inggris. Jadi, kami belajar juga bahasa Thailand," ujarnya.
"Ada beberapa kosakata dari bahasa Thailand yang kami pelajari tetapi kalau dikatakan lancar, belum," timpal Zalva.
Mengenai aktivitas di sana, menurut Dawam, mereka mengabdi kepada sebuah yayasan yakni Al Hidayah Waqaf Foundation for Education and Social Development, Songkhla, Thailand.
Kemudian, mengajar di sekolah Muslimeen Suksa School di Kota Hat Yai. "Kami mengajar bahasa Inggris dan bahasa Arab, sosialisasi tentang hutan kampus, hingga memperkenalkan budaya Indonesia," tutur Dawam.
"Sekolah di sana seperti mahad. Maksudnya, siswanya dipisah antara putri dan putra, karena memang basis sekolahnya Islam. Namanya Muslimeen Suksa," imbuh Zalva.
Zalva juga memperkenalkan UIN Malang kepada siswi sekolah Muslimin Suksa yang ternyata juga antusias untuk merencanakan kuliah di UIN Maliki Malang.
"Karena saya masuknya di kelas siswi-siswi, maka saya memperkenalkan adanya beasiswa di UIN Malang kepada calon mahasiswa yang mendaftar dari luar negeri. Saya pun memberikan contohnya bahwa di sini ada beberapa mahasiswa dari Thailand hingga Sudan," bebernya.
"Respons siswa-siswi di sana, mereka senang sekali dengan kedatangan kami dan mereka mengaku sangat ingin kuliah di Indonesia," imbuh Dawam.
![]() |
Zalvaul Mufida turut memperkenalkan program studi apa saja di UIN Malang kepada siswi di sekolah Muslim Suksa./dok. JSN-ANS |
Menurut Zalva, mereka ada yang sudah menanyakan tentang jurusan apa saja di UIN Malang.
Sebagai informasi, UIN Malang saat ini mempunyai 7 fakultas dan Pascasarjana, dengan total lebih dari 30 program studi S1.
Kemudian, mengenai keberadaan kaum muslim di Thailand, Dawam menjelaskan bahwa mereka berada di daerah selatan negara tersebut yang terbiasa berinteraksi dengan masyarakat Melayu dari Malaysia utara.
"Kami berada di Kota Hat Yai di Songkhla, yang memang memiliki komunitas muslim yang banyak di Thailand selatan. Masyarakat di Thailand selatan ini memang bercengkerama erat dengan masyarakat Melayu yang ada di Malaysia utara," jelasnya.
Hal inilah yang membuat adaptasi mereka tergolong mudah karena di sana ada fasilitas untuk masyarakat muslim termasuk masjid.
Guna dapat mengikuti jejaknya yang berhasil mengikuti KKM internasional, Dawam membagikan tiga kiat (tips) kepada mahasiswa dan calon mahasiswa UIN Malang.
"Agar bisa seperti kami yang dapat kesempatan KKM Internasional. Yang pertama memang harus ada niat, terutama untuk niat mengabdi, niat mencari ilmu, dan niat untuk memperkenalkan UIN Malang," ungkapnya.
Kedua, harus mengisi persyaratan dan menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Seperti paspor hingga TOEFL.
Ketiga, mau untuk bekerja kelompok. "Karena di sana bukan untuk berindividu tetapi untuk berkelompok. Jadi, di sana kita bisa mengasah kemampuan berorganisasi, kepemimpinan, dan berkomunitas (dengan masyarakat)," urainya.
Kemudian, tentang apa yang didapat dari KKM di Thailand, Zalva mengaku mendapat pemahaman baru tentang masyarakat Thailand terutama di Songkhla.
"Ternyata budaya masyarakat muslim di sana juga mirip dengan budaya muslim di Indonesia. Jadi, di sana juga ada pengajian dan halaqah termasuk untuk ibu-ibu muslimahnya. Hanya memang faktor bahasa yang agak menjadi kendala saat berinteraksi. Tetapi, kami senang saat menjalani kehidupan di sana," ungkapnya.
Mengenai kesulitan mengadakan kegiatan di Thailand, menurut keduanya tidak ada, karena masyarakatnya justru terbuka dengan kedatangan mereka. Mereka pun yakin jika tidak ada kendala bahasa, interaksinya akan lebih baik lagi.
Program KKM Internasional yang mereka baru saja jalani merupakan hasil kerja sama antara UIN Malang dan Al Hidayah Waqaf Foundation for Education and Social Development, Songkhla, Thailand, dalam bentuk pengabdian masyarakat bertajuk 'International Community Engagement Program'. Kegiatan ini berlangsung dari 2 Januari hingga 3 Februari 2025.
Mengusung tema 'Spiritual, Kemanusiaan, dan Pendidikan untuk Membangun Peradaban di Dunia Internasional', kegiatan pengabdian ini berpusat di dua lokasi, yaitu Pattanawittaya School di Kota Yhala dan Muslimeen Suksa School di Kota Hat Yai. ***
Penulis: YAN