Dapat Sumur Bor dari Veronica Tan, Kelompok Tani Mardi Basuki Kalisongo Semangat Kembangkan Wisata Petik Jeruk Atasi Harga Anjlok
MALANG| JATIMSATUNEWS.COM: Menghadapi anjloknya harga jeruk, Kelompok Tani Mardi Basuki Desa Kalisongo menggelar rapat khusus pada malam hari guna merumuskan strategi baru. Rapat yang dihadiri oleh 20 petani ini dipimpin oleh ketua kelompok, Sutarno. Dalam pertemuan tersebut, para petani sepakat untuk bersatu dan mencari solusi alternatif agar tetap mendapatkan keuntungan meskipun harga jeruk di pasaran turun drastis, Rabu 19/2/2025.
Salah satu solusi yang diusulkan oleh Sutarno adalah mengembangkan kebun jeruk menjadi destinasi wisata petik jeruk.
"Waktu itu jeruk sangat turun harganya, lalu saya promosi bahwa saya membuka wisata petik jeruk. Masuk lokasi Rp25.000, pengunjung bisa makan jeruk sepuasnya. Kalau mau bawa pulang, ya pakai harga umum. Dalam waktu singkat, saya bisa mendapatkan 2 juta. Alhamdulillah," ujar Tarno, yang juga memiliki warung aneka buah dan toko obat pertanian di rumahnya.
Untuk memperkuat strategi ini, Tarno mengundang Anis Hidayatie, seorang pegiat wisata desa sekaligus penulis dan jurnalis. Anis sebelumnya pernah memberitakan kedatangan Veronica Tan ke kebun jeruk Kalisongo serta membuat konten YouTube di warung buahnya. Dalam pertemuan tersebut, Anis memberikan tiga usulan utama agar para petani jeruk bisa lebih berkembang.
"Pertama, kita gandeng akademisi. Saya ajukan kerja sama dengan UIN melalui LP2M, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Kampus bisa membantu kita dalam branding produk secara lebih masif. Kedua, mendokumentasikan profil semua anggota kelompok tani beserta kebun jeruk mereka, lalu membukukannya sebagai database kajian. Ketiga, menonjolkan ciri khas yang membedakan wisata jeruk Kalisongo dengan tempat lain, misalnya dengan membuat batik khas jeruk Kalisongo," papar Anis.
Usulan tersebut mendapat sambutan luar biasa dari para petani. Tanya jawab serta dialog yang penuh antusiasme mewarnai pertemuan tersebut. Ketua RW setempat, Timbul, mengusulkan agar dibuat penunjuk arah menuju wisata petik jeruk.
"Saya sepakat dengan yang diutarakan Bu Anis. Branding memang penting. Kalisongo ini berada di jalur perlintasan. Jika kita bisa membuat tulisan 'Wisata Petik Jeruk Desa Kalisongo' di lokasi strategis, misalnya di sekitar Perumahan Austin, pasti banyak pengunjung yang mampir," ujar Timbul.
Seorang petani bernama Sulardi turut berbagi pengalaman manisnya ketika kebun jeruknya ramai dikunjungi setelah anaknya mengunggah video di TikTok.
"Waktu itu anak saya bikin video dengan buah jeruk siap panen di kebun. Tidak lama, langsung ada banyak pengunjung. Dalam sekejap, buah jeruk saya habis terjual. Padahal saya hanya punya 30 pohon. Ini menunjukkan bahwa pemasaran tidak harus konvensional. Kita bisa memanfaatkan teknologi dan media sosial," kata Sulardi.
Dalam rapat tersebut, para petani juga membahas prospek jangka panjang. Selain itu, mereka bersyukur atas bantuan sumur bor, sesuatu yang menjadi kebutuhan dasar petani jeruk agar bisa terus menyiram tanamannya. Diterima berkat kedatangan Veronica Tan Pj. Bupati Malang Didik Gatot Subroto waktu itu yang juga akan support Traktor.
"Semoga semua rencana ini bisa terealisasi demi perbaikan nasib petani jeruk di Desa Kalisongo," ucap pembawa acara sebelum menutup pertemuan.
Rapat yang berlangsung hingga pukul 11 malam itu diakhiri dengan sesi foto bersama dan dilanjutkan dengan obrolan santai serta ngopi hingga pergantian hari. Ans