Pasang iklan disini

 

22 Siswa MAN 1 Lamongan Terancam Tak Bisa Kuliah Jalur SNBP, Guru Jelaskan Sambil Gebrak Meja Hingga Terdengar Isak Tangis Siswa

Eko Rudianto
03 Februari 2025 | 14.26 WIB Last Updated 2025-02-03T07:27:12Z


LAMONGAN | JATIMSATUNEWS.COM : Gelaran rangkaian memasuki perguruan tinggi bagi siswa/siswi SMA/SMK/MA sudah dimulai sejak 28 Desember 2024 lalu, mulai dari pengumuman kuota sekolah hingga Masa Unduh Kartu Peserta SNBP. 

MAN 1 Lamongan merupakan lembaga pendidikan yang menerapkan sistem e-rapor sebungga mendapatkan tambahan kuota 5% yang awalnya 40% menjadi 45% dari rangking siswa dalam satu angkafan untuk memperoleh kuota Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 

SNBP merupakan jalur seleksi yang menilai calon mahasiswa berdasarkan nilai rapor dan prestasi akademik atau nonakademik yang telah dicapai selama masa sekolah menengah. 

Namun nasib kurang mengenakkan dialami oleh 22 siswa MAN 1 Lamongan yang gagal mengikuti SNBP lantaran errornya server. 

"Namun pada hari ini tepat di tanggal 31 Januari 2025 pukul 09.40 diumumkan bahwa seluruh anak kelas 10E dulu dan anak pindahan tidak bisa mengikuti SNPB karena server" jelas salah seorang siswa yang enggan disebutkan namanya. 

Hal ini bermula ketika pada tahun ajaran 2022/2023 MAN 1 Lamongan kelas 10 jurusan MIPA memiliki 7 kelas. Kebetulan siswa yang tidak bisa masuk data eligible ini berada di kelas 10E yang merupakan kelas Olimpiade dan Riset.

"MAN 1 Lamongan ada 7 kelas dijurursan MIPA aku salah satu siswinya. Dulu aku kelas 10 dan masuk dikelas 10E yang penjurusannya olimpiade dan riset" lanjutnya.

Pada semester 2, madrasah mengelurakan kebijakan untuk membentuk kelas SKS untuk yang pertama kalinya dan kelas 10E akhirnya mengalami perombakan.

"Disemester 2 tiba-tiba kelasku kena rombak karena mau diisi sama kelas SKS. Aku gatau kenapa ga ditambah kelas baru tapi malah ambil kelas 10E. Akhirnya siswa-siswi kelas 10E dimasukan di kelas lain" terang siswa tersebut. 

Pada kebijakan itu, siswa kelas 10E sempat melakukan protes namun tidak mendapatkan respon dari pihak sekolah.

"Sebelumnya kita sudah pernah ajukan protes dan ketidaksetujuan, tapi WAKA dan jajarannya semua tutup mata dan telinga, yang pada akhirnya kita harus ikut aturan sekolah" ungkapnya. 

Setelah adanya kebijakan tersebut terlihat aman, salah seorang siswa juga fokus untuk belajar dan mempersiapkan dengan cara berprestasi baik dibidang akademik maupun non akademik untuk persiapan bekal persyaratan memasuki perguruan tinggi. 

"Di semester 6 sekarang. Semester terakhir sebelum menentukan langkah jenjang selanjutnya. Pastinya di semester 1 - 5 kita semua sudah berusaha sebaik mungkin untuk bersaing menjadi yang terbaik, entah dalam kelas ataupun luar kelas, ntah akademik maupun non-akademik" lanjutnya.

Namun, seperti yang telah diungkapkan diatas. Akhirnya 22 siswa tercatat tidak bisa masuk daftar eligible sebagai persyaratan pendaftarab Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). 

Dalam video yang viral terlihat seorang guru perempuan menjelaskan dengan nada tinggi sambil menggebrak-gebrak meja dan terdengar isak tangisan siswa. 

Video Viral Guru MAN 1 Lamongan Gebrak Meja Hingga Terdengar Isak Tangis Siswa

"Sedih dan kecewa tu pasti bangett. Tapi ungkapan rasa bersalah dan minta maaf itu nihil banget adanya. Ibu WAKA kita benar-benar tidak merasa bersalah. Mohon maaf, disekolah lain sepertinya ada kasus yang hampir sama, namun pihak sekolah cepat-cepat mengganti sistem e-rapor menjadi akumulasi manual" tegas salah satu siswa. 

Siswa beranggapan bahwa penyebab itu karena guru-guru sedang berlibur ke Bali, kesalahan input karena waktu yang mepet. 

"Seperti yang kita semua perkirakan bahwa kesalahan ini karena adanya input data yang dadakan (mepet tenggat waktu yang ditetapkan) dan bersamaan dengan guru serta staf liburan ke Bali. Mungkin juga mementingkan integritas sekolah yang menggunakan sistem e-rapor dan tambahan kuota 5%. Tapi apakah harus mengorbankan siswa siswi berprestasi?" Tegasnya.

Atas insiden ini, siswi yang menjadi korban merasa dirugian dan kecewa, salah satu seorang siswa telah memberikan prestasi dan mengharumkan nama bail disekolah namun terjadi hal yang tidak diinginkan terjadi. 

"Saya mewakili semua teman-teman yang menjadi korban mengucapkan sangat kecewa karena sekolah merasa tidak bersalah dan tidak mau disalahkan, tidak hanya itu, permintaan maaf terhadap kita semua juga masih belum terdengar. Kita mencari prestasi mengharumkan nama baik sekolah, membawa nama MAN 1 LAMONGAN ke Universitas yang ada di Indonesia hingga ke luaar negara, apakah ini balasan yang diberikan?. Mohon maaf sekali, kita benar2 kecewa, dan para orang tua juga kita merasa sangat kecewaa berat dengan MAN 1 LAMONGAN" pungkasnya

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 22 Siswa MAN 1 Lamongan Terancam Tak Bisa Kuliah Jalur SNBP, Guru Jelaskan Sambil Gebrak Meja Hingga Terdengar Isak Tangis Siswa

Trending Now