![]() |
Pasutri Rudi dan Rini, warga Desa Kanigoro Malang yang 100 persen miskin tapi justru tak kunjung mendapat bantuan pemerintah./dokpri untuk JSN |
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Warga Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang Jawa Timur, 100 persen tak mampu. Namun, tak kunjung mendapat bantuan pemerintah.
Warga desa yang dimaksud yakni pasangan suami istri, Rudi Santoso (30-an tahun) dan Rini Puji Astutik (29 tahun) yang tinggal di Dusun Jambi Gede RT 048, RW 005.
Menurut liputan Jatim Satu News, keluarga pasutri ini dalam kondisi fakir miskin. Bahkan, tempat tinggalnya tanpa lampu penerangan.
Namun, kondisi ini justru kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Desa Kanigoro hingga JSN meliput di rumah keluarga tersebut yang tampak tidak layak huni.
Menurut keterangan pasutri tersebut, mereka tidak pernah mendapat bantuan apa pun dari Desa Kanigoro.
Ini memicu Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Adil Sejahtera (LSM GMAS) Kabupaten Malang untuk turun tangan membantu mengurus identitasnya.
Sebab, kedua pasutri ini juga tidak punya surat nikah dan KTP terbaru, sehingga tidak bisa mendapat bantuan apa pun dari pemerintah.
![]() |
Kondisi dalam rumah keluarga Rudi-Rini yang tak layak huni dan tanpa lampu penerangan./dokpri untuk JSN |
Saat ditelusuri menuju Ketua RT, Jumino, pasutri tersebut sebetulnya telah didata. Tetapi, berkas yang diserahkan agar mendapat bantuan dari pemdes tidak ada tindak lanjutnya.
"Saya sudah mendata keluarga Bu Rini, saya ajukan pula untuk masuk program bantuan desa. Tetapi, entah kenapa yang mendapat bantuan justru yang punya banyak panen. Sehingga, saya juga sering ditegur masyarakat karena dianggap salah dalam mendata warga yang kurang mampu. Padahal, saya sudah mengupayakan semaksimal mungkin," beber Jumino kepada JSN dan LSM GMAS.
"Namun, saya bisanya hanya mendata," imbuhnya.
Kini, harapan dari keluarga pasutri tersebut yaitu adanya bantuan sesegera mungkin.
Maka dari itu, patut dinantikan bagaimana respons dari Pemdes Kanigoro ketika keadaan keluarga Rini mendapat perhatian LSM GMAS hingga media. ***
Editor: YAN