Pasang iklan disini

 

Suara Hati Guru Ketika Hukum Mengancam

Admin JSN
31 Januari 2025 | 21.43 WIB Last Updated 2025-01-31T14:43:37Z


cr: GenPi.co

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Peran yang setiap harinya sebagai penjurus bumi dalam mencerdaskan anak bangsa, menjadi sorotan utama di masa sekarang. Tak heran dan tak kuasa hal ini menjadi polemik dalam lingkup sekitar masyarakat sedang membicarakannya. Peran dan perhatian yang tidak memadai menjadi kendala sebagai seorang guru untuk berkiprah di dunia pendidikan. 

Guru adalah sosok orang tua kedua di dunia pendidikan. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membantu mencerdaskan anak bangsa dengan mendidik lewat hati, menjadikan putra putri bangsa berakhlak yang mulia, memiliki pengetahuan, berkarakter dan memiliki cita-cita yang tinggi untuk tujuan masa depan yang cerah. Memang makna tersebut sangat mudah untuk diterima di telinga tetapi apakah semua itu bisa kita rasakan dengan terjun sendiri dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh para guru. Untuk kita ketahui bersama, sering mendengar kesejahteraan guru yang tidak signifikan dalam memperoleh upah atau gaji. 

Diakui atau tidak beban kerja memang banyak, tetapi hal demikian seolah-olah terabaikan dengan kapasitas guru, padahal setiap hari guru mendidik, membimbing, mengarahkan dengan tujuan yang baik agar memiliki sikap perilaku yang patut untuk diterima di lingkungan kita berada, sehingga guru memiliki dedikasi dan keikhlasan yang tinggi dengan tujuan ibadah dalam penerapan pengajaran dalam dunia pendidikan.

Memang semua itu tidak mudah untuk dijalani, segala tantangan, hambatan yang bisa dilalui akan menjadi ringan jika lapisan masyarakat para walimurid mempercayakan dedikasi guru untuk putra putrinya. Tak heran dengan zaman serba modern dengan digitalisasi, penerapan pola asuh anak juga berpengaruh pada keadaan setiap harinya. Demikian pula dengan gaya pergaulan siswa. Tetapi, semua itu tidak bisa kita terima mentah-mentah dengan penerimaan anak kepada orang tuanya. 

Penyaringan sebuah makna kalimat berhak untuk diterima terlebih dahulu tanpa menyudutkan satu sama lain. Banyak terbukti penerapan yang guru ajarkan dianggap salah oleh anak maupun orang tua. Sehingga keberadaan guru yang menunjukkan kedisiplinan kepada anak, mengajak untuk hal kebaikan dianggap sebagai bentuk kekerasan yang akhirnya menyudutkan satu sama lain. 

Akankah hal ini akan terus bergejolak tanpa ada goresan tangan orang tua untuk saling bersinergi ataupun pendekatan pola asuh untuk bisa sejalan dengan keinginan anak. Untuk itu nasib guru kerap menjadi catatan masyarakat jika tidak sesuai dengan keinginan semata. Di sosial media banyak menyudutkan keberadaan penanganan guru kepada siswa, hal ini perlu diperhatikan bersama, wujud yang bagaimana untuk mendisiplikan anak. Semua layaknya manusia bahwa kita semua butuh untuk didengar, begitu juga guru butuh untuk diterima, dihargai diberi dukungan penuh oleh pemerintah dan masyarakat. Memang menghargai guru butuh tindakan bukan kata-kata.

Terlepas itu semua, sebaliknya sebagai insan seorang guru juga harus bisa mengayomi dan menjadi role model. Ketika semua menginginkan adanya keseragaman, keselarasan dan kesejahteraan yang sama, maka para guru juga harus bisa senantiasa menginspirasi generasi anak bangsa sebagai penyemangat mereka. Ketika guru dihadapkan pada problem kondisi siswa yang berlatar belakang yang berbeda otomatis kesanggupan sebagai guru harus tetap sabar telaten mengarahkan siswa layaknya perjuangan masa depan. Sehingga persepsi yang membaca di luar juga bisa seimbang dengan apa yang mereka terima. Itulah insan seorang guru, berjuang mengukir masa depan anak bangsa, berjuanglah dengan kesabaran dan kecintaan yang sanggup untuk berdiri diatas kaki sendiri.  

Guru inspiratif merupakan guru yang menjadi kebanggaan bagi murid-murid. Memiliki kesan kedekatan yang mendalam, menjadi insiprasi siswa dalam berperilaku. Itulah guru yang bisa menginspirasi dalam ruang pendidikan. Yakinlah guru tata hati kita, tata emosi kita, tata komunikasi dan sikap kita sehingga perjuangan dalam mendidik anak bangsa akan berjalan dengan kecintaan sesuai yang kita harapkan bersama. Aamiin.

----

Kreator : Diah Mayasari, M.Psi
MAN 2 Malang

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Suara Hati Guru Ketika Hukum Mengancam

Trending Now