Kantin Moderat SMAN 1 Lawang, Kabupaten Malang, menjadi wadah implementasi religius melalui adab makan dan minum./dok. SMAN 1 Lawang untuk JSN |
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Pemenang Sekolah Moderasi Beragama Jawa Timur, SMAN 1 Lawang, Kabupaten Malang dikenal mempunyai fasilitas beribadah untuk empat agama.
Di sekolah yang berjuluk SMANELA ini terdapat anggota sekolah yang beragama Islam, Protestan, Katolik, dan Hindu.
Keberagaman ini kemudian diwadahi dengan empat fasilitas beribadah.
Selain itu, aspek penting lain juga dimiliki SMAN 1 Lawang, yaitu kantin moderat.
Kantin Moderat SMANELA ini telah mempunyai 10 kedai makanan dan minuman yang semuanya sudah berizin dan bersertifikat halal.
Menariknya lagi, di kantin moderat ini terdapat imbauan terhadap adab makan dan minum yang dapat dilakukan anggota sekolah terutama para siswa.
Ada delapan anjuran dalam makan dan minum di kantin SMAN 1 Lawang.
Kondisi kantin SMAN 1 Lawang yang rapi dan bersih./dokumentasi sekolah |
Pertama, doa sebelum makan dan minum. Tak hanya di agama Islam, di agama lain juga memiliki doa sebelum makan dan minum. Maka, mereka dapat berdoa sesuai agama masing-masing.
Kedua, mencuci tangan sebelum makan dan minum. Ini ada kaitannya dengan kebersihan, agar makanan yang masuk ke tubuh kita tidak terpapar banyak kuman dan bakteri.
Ketiga, makan dan minum menggunakan tangan kanan. Khusus dalam ajaran Islam memang ada anjuran mengenai penggunaan tangan kanan untuk makan dan minum.
Keempat, tidak meniup makanan yang masih panas. Menurut lansiran media kesehatan seperti KlikDokter dan Alodokter, meniup makanan panas tidak dianjurkan. Ini dapat menimbulkan beragam masalah kesehatan, seperti luka bakar, gangguan pernapasan, dan ketidakseimbangan asam dalam tubuh.
Kelima, tidak makan sambil bergurau. Menurut laman FK UGM, makan sambil bergurau atau berbicara dapat menyebabkan tersedak karena saluran tenggorokan tidak bisa memilih antara makanan dan udara. Tersedak dapat berbahaya, bahkan mengancam nyawa.
Lansiran Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura menjelaskan bahwa makan sambil berbicara bisa menyebabkan tersedak. Sebab, epiglotis, katup yang menutup tenggorokan saat menelan, tidak menutup. Lalu, tubuh gagal mengoordinasikan proses menelan dan bernapas. Kemudian, makanan masuk ke jalur pernapasan.
Cara sekolah mengajak siswa menerapkan adab makan dan minum yang baik dan benar dengan pesan-pesan di atas kedai kantin./dokumentasi sekolah |
Keenam, menghabiskan makanan dan minuman agar tidak mubazir. Selain ada di dalam ajaran Islam, menghindari makanan mubazir juga dapat mengurangi sampah makanan yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Ketujuh, berdoa setelah makan. Sama seperti pada doa sebelum makan, aktivitas ini juga tercantum dalam ajaran agama. Berdoa setelah makan juga membiasakan diri untuk bersyukur atas nikmat yang telah diperoleh. Ini akan bagus untuk menanamkan sifat tidak rakus terhadap banyak hal.
Kedelapan, membersihkan kembali tempat makan. Selain menerapkan ajaran agama terkait kebersihan, kebiasaan ini juga akan membentuk sikap bertanggung jawab terhadap apa yang sudah dilakukan.
Kepala Sekolah SMAN 1 Lawang, Abdul Tedy Rahman./dok. JSN-ANS |
Mengenai latar belakang agama yang dianut anggota sekolah SMAN 1 Lawang terdiri dari 69 guru dan 31 tenaga kependidikan beragama Islam, 2 guru Protestan, 1 guru Katolik, dan 1 guru Hindu.
Lalu, dari 1.223 siswa tahun ajaran 2024/2025, terdapat 1.157 siswa beragama Islam, 46 Protestan, 18 Katolik, dan 2 Hindu.
Melihat keberagaman tersebut, Kepala Sekolah SMAN 1 Lawang, Abdul Tedy Rahman mengatakan bahwa visi sekolah adalah membentuk insan yang religius, apa pun agamanya.
"Sebagai kepala sekolah tentu kewajiban saya memberi wadah beribadah sesuai agama masing-masing, dan sesuai dengan visi sekolah yakni melahirkan insan yang religius, apa pun agamanya," tegas Tedy kepada JSN. ***
Penulis: YAN