Salah satu sudut literasi di SMAN 1 Lawang Kabupaten Malang, Jawa Timur./dokumentasi sekolah untuk JSN |
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - SMAN 1 Lawang Malang yang juara 1 Sekolah Moderasi Beragama Jawa Timur turut memperhatikan aspek literasi terhadap siswanya.
Seperti yang diperkenalkan Kepala Sekolah SMAN 1 Lawang, Abdul Tedy Rahman kepada Jatim Satu News, bahwa mereka memiliki fasilitas membaca dengan keberadaan 'Sudut Literasi'.
Sudut Literasi ini berada hampir di semua sudut lingkungan sekolah. Tujuannya tentu untuk menjaga tingkat kemauan membaca siswa ketika mereka bersantai di luar kelas.
"Hampir semua sudut kami buat seperti ini," ungkap Abdul Tedy kepada JSN saat diliput pada Selasa (7/1).
"Kami memang buat seperti ini agar ramah literasi. Agar ada kebudayaan suka membaca pada anak-anak," imbuh Tedy sembari memperlihatkan salah satu sudut literasi SMAN 1 Lawang.
Sekolah yang berjuluk SMANELA ini memang memiliki beberada sudut literasi.
Area ini dinilai pihak sekolah sebagai salah satu tempat yang biasa menjadi favorit tempat bersantai para siswa.
Maka, sembari bersantai, mereka juga dapat membaca buku-buku yang dapat terus menambah wawasan.
Sudut literasi lain di SMAN 1 Lawang Malang./dok. JSN-ANS |
"Anak-anak kalau merasa tempat duduknya nyaman, pasti akan duduk di sana juga sambil membaca," timpal guru agama sekaligus Ketua Moderasi Beragama SMANELA, Mohammad Juzki Arif.
Juzki menegaskan bahwa sekolahnya selain menjunjung visi membentuk insan yang religius, juga membentuk pribadi yang memiliki tingkat literasi tinggi.
"Berbudaya literasi tinggi selain religius," tegas Juzki yang disetujui Tedy.
Pustaka Wilwatikta di SMAN 1 Lawang./dokumentasi sekolah |
Selain sudut literasi, di sekolah ini juga terdapat ruang kelas inklusif yang di dalamnya ada pojok literasi dan Pustaka Wilwatikta.
Kebutuhan literasi di sekolah ini juga telah mengikuti zaman dengan melibatkan akses digital melalui scan barcode untuk mengetahui informasi seputar perpustakaan kelas.
Ini sesuai dengan kondisi sekarang ketika para siswa sudah mempunyai telepon genggam (handphone) kekinian yang dapat membantu mereka meningkatkan minat membaca termasuk mengakses fasilitas literasi sekolah.
Di sekolah ini juga terdapat perpustakaan yang luas dan modern. Bahkan, juga terdapat BI Corner.
Di perpustakaannya yang disebut Sipusnela, sudah menerapkan pendataan kunjungan perpustakaan secara digital melalui komputer yang tersedia di dekat pintu masuk. Sehingga, pendataan pengunjung Sipusnela tak lagi menggunakan buku atau penulisan secara manual.
Ruang dalam Perpustakaan SMAN 1 Lawang (Sipusnela)./dokumentasi sekolah |
Selain terdapat ruang membaca yang luas, di dalam perpustakaan juga tersedia komputer dan mesin cetak (print). Begitu pun dengan bacaan yang disediakan, terdapat pula buku-buku yang sudah terintegrasi dengan rekaman audio-visual.
Artinya, fasilitas literasi di SMAN 1 Lawang Kabupaten Malang ini berusaha dibentuk sedemikian rupa untuk mengikuti perkembangan zaman. Agar para siswanya tidak merasa literasi yang ada di sekolah kuno dan kaku.
Guru agama sekaligus Ketua Moderasi Beragama Mohammad Juzki Arif bersama Kepala Sekolah SMAN 1 Lawang Abdul Tedy Rahman yang menyambut liputan JSN./dok. JSN-ANS |
Adapun mengenai liputan eksklusif JSN di SMAN 1 Lawang tak lepas dari keberhasilan sekolah ini meraih juara 1 Sekolah Moderasi Beragama tingkat provinsi.
Prestasi ini tak lepas dari implementasi nyata dari semboyan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi tetap satu.
Merujuk pada data tahun ajaran 2024/2025, anggota sekolah SMAN 1 Lawang terdiri dari 69 guru, 31 tenaga kependidikan, dan 1.157 siswa beragama Islam.
Lalu, 2 guru dan 46 siswa beragama Protestan, 1 guru dan 18 siswa Katolik, dan 1 guru dan 2 siswa menganut agama Hindu. Keberagaman ini kemudian difasilitasi dengan wadah beribadah masing-masing.
Mereka pun setiap pagi sebelum melaksanakan kegiatan belajar-mengajar akan selalu diawali dengan doa bersama seluruh anggota sekolah. Pembiasaan ini yang kemudian membuat para siswa menjadi menghargai perbedaan selain meningkatkan keimanannya masing-masing. ***
Penulis: YAN