Pasang iklan disini

 

Pertukaran Gagasan Pendidikan: Dialog Inspiratif Mahasiswa Umsida dan ISMPI UniSZA

Admin JSN
21 Januari 2025 | 19.34 WIB Last Updated 2025-01-21T12:34:12Z

 

Mahasiswa Umsida dan ISMPI UniSZA bersama Prof. Madya Dr. Roslan bin Ab Rahman dalam diskusi pendidikan internasional yang membahas pentingnya karakter dalam sistem pendidikan.

TERENGGANU, MALAYSIA | JATIMSATUNEWS.COM Sebagai bagian dari program student mobility yang berlangsung selama empat hari, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dari program studi Manajemen Pendidikan Islam mengadakan diskusi mendalam dengan mahasiswa Ikatan Studi Mahasiswa Pendidikan Islam (ISMPI) di Universitas Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia. Diskusi ini dipimpin oleh Prof. Madya Dr. Roslan bin Ab Rahman, seorang akademisi terkemuka di bidang pendidikan.

Dalam diskusi yang penuh antusiasme ini, Prof. Roslan membagikan wawasan berharga mengenai kebijakan pendidikan di Malaysia. Beberapa poin utama yang dibahas meliputi struktur kurikulum pendidikan nasional, sistem ujian sebagai syarat kelulusan siswa sekolah, serta pentingnya pembentukan akhlak dan karakter siswa dalam sistem pendidikan Malaysia.

"Pendidikan Berbasis Karakter dan Ujian"

Menurut Prof. Roslan, salah satu fokus utama sistem pendidikan di Malaysia adalah pengembangan karakter siswa melalui integrasi nilai-nilai moral dan agama dalam kurikulum. “Kami percaya bahwa pendidikan bukan hanya tentang akademik, tetapi juga pembentukan akhlak yang baik pada generasi muda,” ujar Prof. Roslan dalam sesi tersebut.

Selain itu, ia juga menjelaskan sistem ujian nasional yang menjadi salah satu tolok ukur kelulusan siswa. Ujian ini dirancang tidak hanya untuk mengukur kemampuan akademik, tetapi juga untuk memastikan bahwa siswa memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai yang diajarkan di sekolah. Hal ini menjadi salah satu upaya pemerintah Malaysia untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bermoral.

Diskusi Interaktif dan Inspirasi Baru

Mahasiswa Umsida dan ISMPI UniSZA aktif bertukar pendapat selama sesi berlangsung. Salah satu topik yang menarik perhatian adalah bagaimana kedua negara menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan sambil tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan agama masing-masing.

“Diskusi ini membuka wawasan baru bagi kami. Kami dapat melihat perbedaan pendekatan antara Indonesia dan Malaysia, tetapi di saat yang sama, ada banyak nilai yang bisa saling melengkapi,” ungkap Yopi Agusta Fanaturiza, S.Pd.I, guru SDN Gebang 2 Sidoarjo yang merupakan salah satu peserta diskusi.

Yopi juga memaparkan konsep pendidikan kewirausahaan yang diterapkan di Indonesia melalui pendekatan 3B, yaitu Belajar, Bermain, dan Berwirausaha. “Konsep ini mengintegrasikan pembelajaran kreatif dengan pengembangan keterampilan praktis yang mendorong siswa untuk memahami dunia usaha sejak dini,” jelasnya.

Imam Taufik, S.Pd guru MIS Islamiyah Kramat Jegu Taman yang merupakan salah satu peserta lainnya, mengungkapkan kekagumannya terhadap fokus Malaysia pada pendidikan karakter. “Sistem pendidikan di Malaysia sangat memperhatikan pembentukan karakter siswa. Hal ini menjadi inspirasi bagi kami untuk lebih menekankan aspek akhlak dalam pendidikan di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Moh. Saifudin, S.Pd.I guru SDN Tambak Kemeraan Krian menyoroti pentingnya ujian sebagai indikator kelulusan siswa. “Ujian di Malaysia bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang bagaimana siswa dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai yang diajarkan. Ini menjadi pelajaran penting bagi kita untuk lebih mengintegrasikan moral dalam sistem pendidikan,” ujarnya.

Sofiatuz Zuhro, S.Pd., guru SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo menambahkan bahwa diskusi ini memberikan pengalaman yang sangat berarti. “Kami tidak hanya belajar dari sistem pendidikan mereka, tetapi juga merasa didorong untuk mengadopsi pendekatan-pendekatan yang lebih holistik dalam pendidikan,” ungkapnya.

Harapan untuk Kolaborasi Lebih Lanjut

Kegiatan diskusi ini tidak hanya menjadi ajang untuk bertukar gagasan, tetapi juga untuk menjalin hubungan yang lebih erat antara Umsida dan UniSZA. Dengan adanya dialog inspiratif seperti ini, kedua institusi berharap dapat menjajaki lebih banyak peluang kerja sama di masa depan, baik dalam bentuk penelitian bersama maupun program pertukaran mahasiswa yang lebih intensif.

“Ini adalah awal dari hubungan akademik yang lebih kuat antara kedua universitas. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut dan membawa manfaat bagi kedua belah pihak,” pungkas Prof. Roslan.

Diskusi ini menjadi salah satu highlight dari program student mobility Umsida di UniSZA, memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk memahami sistem pendidikan internasional sekaligus memperkuat hubungan persaudaraan lintas negara.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pertukaran Gagasan Pendidikan: Dialog Inspiratif Mahasiswa Umsida dan ISMPI UniSZA

Trending Now