Pasang iklan disini

 

Perpustakaan SMAN 1 Lawang Beri Panduan Moderasi Beragama dan Toleransi, Salah Satunya Ruang Diskusi

Admin JSN
21 Januari 2025 | 19.56 WIB Last Updated 2025-01-21T13:01:41Z
Kepala Sekolah SMAN 1 Lawang Malang, Abdul Tedy Rahman bersama para siswanya junjung tinggi moderasi beragama dan toleransi./dokumentasi sekolah untuk JSN

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Perpustakaan SMAN 1 Lawang (Sipusnela) Malang turut memberi panduan kepada para anggota sekolah, terutama siswa SMANELA terhadap moderasi beragama dan toleransi.

Sebagai juara 1 Sekolah Moderasi Beragama tingkat Jawa Timur, SMAN 1 Lawang Kabupaten Malang tampak berkonsentrasi dalam menanamkan aksi nyata tentang toleransi dan moderasi beragama.

Terdapat tujuh panduan moderasi beragama dan toleransi yang dapat diterapkan di perpustakaan menurut arsip Sipusnela yang dibagikan kepada JSN.

Pertama, Pendidikan dan Kesadaran.

Pada aspek ini ada program edukasi dengan mengadakan seminar atau lokakarya tentang toleransi beragama, sejarah berbagai agama, dan nilai-nilai universal.

Kemudian menyediakan banyak sumber bacaan. Persediaannya berupa buku dan materi tentang pluralisme, dialog antaragama, dan contoh-contoh toleransi dari berbagai tradisi.

Kedua, Ruang Diskusi.

Pembentukan forum diskusi untuk diskusi antar pemeluk agama yang berbeda. Diskusi ini harus bersifat terbuka dan saling menghormati. Kemudian, pertemuan rutin untuk membahas isu-isu toleransi dan moderasi, serta berbagi pengalaman positif.

Ketiga, Aksesibilitas Informasi.

Pengumpulan dan penyediaan koleksi buku dan media dari berbagai agama dan kepercayaan untuk memperluas wawasan pembaca yang beragam.

Kemudian, menyediakan sumber daring dengan membuat platform online yang menyediakan artikel, video, dan sumber daya tentang toleransi beragama.

Keempat, Kegiatan Budaya dan Agama.

Melenggarakan acara kebudayaan yang menampilkan budaya dari berbagai agama, seperti pameran seni, musik, dan kuliner.

Ada pula perayaan hari-hari besar agama dengan kegiatan yang inklusif, seperti membaca puisi, cerita, atau diskusi yang menyoroti nilai-nilai toleransi.

Kelima, Kebijakan dan Etika.

Terdapat kebijakan yang mendukung inklusivitas dan melarang diskriminasi berdasarkan agama atau kepercayaan.

Pelatihan staf untuk memberikan pelayanan yang adil dan menghormati semua pengunjung, tanpa memandang latar belakang agama.

Keenam, Kolaborasi dengan Komunitas.

Menjalin kerja sama dengan organisasi atau komunitas lintas agama untuk menyelenggarakan acara atau kegiatan bersama.

Mengajak relawan dari berbagai latar belakang untuk berkontribusi dalam program perpustakaan yang mendukung toleransi.

Ketujuh, Refleksi dan Evaluasi.

Melakukan survei untuk mengumpulkan masukan (timbal balik) dari pengunjung tentang program dan kegiatan yang diadakan untuk meningkatkan efektivitas moderasi beragama.

Lalu, melakukan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan yang dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan toleransi dan moderasi tercapai.

"Dengan menerapkan langkah-langkah ini, perpustakaan dapat menjadi tempat yang mendukung moderasi beragama dan membangun budaya toleransi yang kuat di masyarakat. Setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghormati," tandas arsip Sipusnela. ***

Penulis: YAN

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Perpustakaan SMAN 1 Lawang Beri Panduan Moderasi Beragama dan Toleransi, Salah Satunya Ruang Diskusi

Trending Now