Pasang iklan disini

 

Menteri Komdigi Meutya Hafid Resmikan AI Center Universitas Brawijaya Malang, Jadi Pionir di Indonesia

Admin JSN
06 Januari 2025 | 09.57 WIB Last Updated 2025-01-06T03:08:04Z
Menteri Komdigi, Meutya Hafid hadir dalam peresmian AI Center UB Malang./dokpri untuk JSN

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Meutya Hafid, meresmikan Artificial Intelligence Center di Universitas Brawijaya Malang pada Minggu (5/1) kemarin.

Fasilitas AI Center UB ini terletak di Gedung Rektorat UB dan menjadi pionir dalam pengembangan ekosistem riset kecerdasan buatan (AI) dan data sains di Indonesia.

Menteri Komdigi RI, Meutya Hafid mengaku bangga dengan keberadaan AI Center di UB sebagai pelopor ekosistem pengembangan kecerdasan buatan pertama di tanah air.

Menurutnya, fasilitas ini penting dalam mendorong transformasi digital di Indonesia.

"AI Center di UB adalah yang pertama di Indonesia. Kami akan terus mendukung pengembangannya, karena ini penting untuk mempersiapkan digitalisasi di Indonesia. Dengan fasilitas ini, kami optimistis Indonesia dapat menciptakan lebih banyak talenta digital yang siap bersaing di era teknologi," ujar Meutya seperti yang diterima JSN.

Menurutnya, selain memperkuat riset berbasis AI, potensi AI Center dalam mendukung berbagai sektor strategis juga ada, salah satunya seperti ketahanan pangan. Ini sejalan dengan fokus pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan swasembada pangan sebagai prioritas utama.

"Fasilitas di AI Center UB ini luar biasa. Kami dorong agar hasil risetnya juga memberikan dampak besar, terutama dalam bidang ketahanan pangan dan sektor lain yang mendukung kesejahteraan masyarakat," ucapnya.

Meutya memastikan komitmen pemerintah untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi, termasuk Universitas Brawijaya dalam memerangi tantangan digitalisasi, termasuk kerugian materi akibat masalah keamanan siber.

Peresmian AI Center ini menjadi langkah awal yang tepat dalam memperkuat posisi Indonesia di era revolusi industri 4.0. Dia mengharapkan kolaborasi antara pemerintah, universitas, dan industri, dapat mengantarkan Indonesia menjadi pemain utama dalam pengembangan teknologi AI di kawasan Asia Tenggara.

"Semoga fasilitas ini memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cemerlang," tegas menteri muda berusia 46 tahun ini.

Kehadiran Menteri Komdigi Meutya Hafid juga disambut Rektor Universitas Brawijaya, Profesor Widodo. Dia pun berterima kasih atas dukungan pemerintah dalam mewujudkan AI Center UB.

Menurutnya, keberadaan fasilitas ini menjadi tonggak penting bagi UB dalam memberikan dampak nyata kepada masyarakat.

"Kami berharap, keberadaan AI Center ini tak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan akademik, tetapi juga berdampak besar pada masyarakat luas. Kami siap mendukung program pemerintah untuk menciptakan SDM unggul di bidang digital," ucap Prof. Widodo.

Widodo menjelaskan, AI Center UB dirancang untuk menjadi pusat kolaborasi riset yang menciptakan sistem kecerdasan buatan dengan kemampuan seperti pembelajaran, pengambilan keputusan, hingga pemecahan masalah kompleks.

Saat proses pengenalan fasilitas ini, diketahui jika AI Center Universitas Brawijaya dilengkapi dengan fasilitas canggih untuk mendukung aktivitas riset dan pelatihan. Di sini terdapat Super Komputer NVIDIA DGX A100, infrastruktur komputasi berteknologi tinggi yang memungkinkan peneliti melakukan simulasi dan analisis data dalam skala besar.

AI Center UB juga menyediakan program peningkatan keterampilan bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti dalam memanfaatkan teknologi AI untuk berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, dan agrikultur.

AI Center UB turut membuka peluang untuk proyek riset yang melibatkan akademisi, industri, dan pemerintah untuk menciptakan solusi berbasis AI yang dapat diimplementasikan secara nyata.

Dekan Filkom UB Wayan Firdaus Mahmudy, mengatakan jika sudah 5 tahun Kominfo menggandeng Filkom untuk menyelenggarakan talenta digital sekolah.

"Sebenarnya, saya selain sebagai Ketua AI Center, juga dekan Fakultas Ilmu Komputer. Mungkin sudah lima tahunan ini Fakultas Ilmu Komputer digandeng Kominfo untuk menyelenggarakan digital talent sekolah," ungkap Wayan Firdaus.

Bermodalkan dana dari Kominfo, UB telah melaksanakan program pengabdian masyarakat, KKN atau yang disebut juga sebagai Mahasiswa Membangun Desa yang tujuannya mendorong warga desa melek digital.

"Salah satu program utamanya adalah melek digital, baik untuk guru, perangkat desa maupun masyarakat desa secara umum. Jadi, kira-kira itu aktivitas yang sudah kami lakukan, bagian dari aktivitas di Universitas Brawijaya," beber Wayan.

Pengalaman UB ini kemudian memantik misi untuk membuat AI Center UB agar makin besar dampaknya terhadap masyarakat Malang hingga nasional. ***

Editor: YAN

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menteri Komdigi Meutya Hafid Resmikan AI Center Universitas Brawijaya Malang, Jadi Pionir di Indonesia

Trending Now