Polinema dan PT. Rapid Plast Indonesia berhasil menciptakan sistem daur ulang plastik terintegrasi melalui program dana padanan 2024. Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya sinergi pendidikan dan industri untuk menciptakan teknologi berkelanjutan yang bermanfaat bagi lingkungan.
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Politeknik Negeri Malang (Polinema) bersama PT. Rapid
Plast Indonesia berhasil menciptakan terobosan baru dalam teknologi daur ulang
plastik melalui program dana padanan 2024 skema A3. Kolaborasi ini menghasilkan
sebuah sistem terintegrasi yang terdiri dari empat mesin utama, yaitu mesin
hisap, mesin cyclone, mesin washing, dan mesin dryer. Keempat mesin ini
dirancang untuk bekerja secara sinergis dalam meningkatkan efisiensi dan
kualitas proses daur ulang plastik regrind.
Sistem terintegrasi yang dihasilkan dalam penelitian
ini dirancang untuk mengatasi permasalahan utama dalam proses daur ulang
plastik, yaitu keberadaan partikel debu yang dapat menurunkan kualitas produk
akhir. Mesin hisap berfungsi untuk menyedot debu dan partikel kecil yang
melekat pada plastik regrind, sementara mesin cyclone memisahkan partikel debu
tersebut secara efektif. Selanjutnya, mesin washing membersihkan plastik dari
residu yang tersisa, dan mesin dryer memastikan plastik benar-benar kering sebelum
diproses lebih lanjut.
Kegiatan penelitian ini melibatkan 12 mahasiswa
Polinema yang terlibat dalam seluruh tahapan penelitian, mulai dari desain,
produksi, hingga uji coba mesin. Keterlibatan mahasiswa mendukung Indikator
Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, terutama dalam memberikan pengalaman
kerja nyata dan relevansi keterampilan dengan kebutuhan industri.
Acara serah terima mesin yang berlangsung di PT. Rapid
Plast Plant 1 dihadiri oleh Direktur Polinema Ir. Supriatna Adhisuwignjo, S.T.,
M.T., Wakil Direktur Bidang Kerjasama Prof. Ir. Ratih Indri Hapsari, S.T.,
M.T., Ph.D., serta tim peneliti yang terdiri dari Dr. Drs. Moh. Hartono, M.T.,
R.N. Akhsanu Takwim, S.T., M.T.,
Ir. Subagiyo, M.MT., M.T.,
Etik Puspitasari., S.T., M.T., dan
Nila Alia, S.Pd., M.Pd.,
M.Tr.T.
Dalam sambutannya, Direktur Polinema menyatakan bahwa proyek ini merupakan
bukti konkret dari peran perguruan tinggi vokasi dalam mendukung industri
sekaligus menjawab tantangan lingkungan. "Kolaborasi ini tidak hanya
menghasilkan inovasi teknologi tetapi juga memberikan dampak signifikan dalam
pengelolaan limbah plastik yang berkelanjutan," ujarnya.
Wakil Direktur Polinema Prof. Ir. Ratih Indri Hapsari,
S.T., M.T., Ph.D. menambahkan bahwa penelitian ini menunjukkan kekuatan sinergi
antara dunia pendidikan dan industri. "Proyek ini membuktikan bahwa
penelitian yang berbasis kebutuhan nyata industri dapat memberikan solusi yang
aplikatif dan berdampak luas. Polinema berkomitmen untuk terus mendukung
inovasi semacam ini. Disamping itu, adanya keterlibatan aktif dari mahasiswa dapat
meningkatkan pengalaman praktik yang mendalam" ungkapnya.
Direktur Polinema juga mengapresiasi dukungan dari program dana padanan skema A3 yang memungkinkan terwujudnya proyek ini. "Skema pendanaan ini sangat penting untuk mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri, terutama dalam pengembangan teknologi yang memiliki dampak langsung pada masyarakat dan lingkungan," tegasnya.