Pasang iklan disini

 

Isra' dan Mi'raj dengan Bouraq Awali Penerbangan ke Luar Angkasa

Admin JSN
27 Januari 2025 | 11.14 WIB Last Updated 2025-01-27T04:14:46Z

Perjalanan isra' mi'raj Rasulullah SAW menjadi awal perjalanan ke luar angkasa

ARTIKEL|JATIMSATUNEWS.COM - Peristiwa Isra' Mi'raj diyakini umat Islam sebagai misi "penerbangan khusus" yang dilakukan Rasulullah Muhammad Salallahu 'Alaihi Wasalam (SAW) dengan kendaraan Bouraq, yakni "Kuda Bersayap", tinggal landas dari landasan pacu Masjidil Haram di Kota Mekah menuju landasan di Baitul Maqdis, di dekat Masjidil Aqsa. Setelah beristirahat sejenak, penerbangan dilanjutkan ke luar angkasa, di Sidratul Muntaha.

Begitulah sekilas kisah yang disebut, Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW, rasul terakhir urutan ke-25 dari para rasul Allah, sejak Nabi Adam. Peristiwa ini sudah mengakar di alam pikir keimanan umat Islam. Bahkan juga sebagian Non Muslim.

Keyakinan umat Islam itu, memang tak terbantahkan lagi. Sangat percaya adanya perjalanan malam yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, pada malam 27 Rajab. Namun tahunnya, ada perbedaan penghitungan dari para ahli sejarah. Ada yang menyatakan di tahun ke-10 dan ada tahun ke-12 masa kenabian Rasulullah Muhammad SAW.

Di samping itu, ada pula yang menyebut satu tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah. Atau sama dengan tahun 621 Masehi. Sebab, Tahun 1 Hijrah, dimulai tanggal 1 Muharam yang bertepatan dengan tahun 622 Masehi.

Alat Transportasi

Sedangkan riwayat yang tidak diragukan oleh umat Islam, adalah Nabi Muhammad diperjalankan oleh Allah pada tengah malam. Waktu itu, jasad dan ruh Nabi Muhammad didampingi Makaikat Jibril mengendarai Bouraq dengan super kilat, dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis, Yerusalem, Palestina.

Jarak antara Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, sekitar 1.500 kilometer. Hampir sama dengan jarak lurus penerbangan dari Jakarta ke Makassar. Kalau kita naik pesawat Bouraq -- yang sekarang sudah gulung tikar -- ditempuh sekitar 3 jam.

Namun, kendaraan Bouraq yang ditumpangi Rasulullah Muhammad SAW tentu lebih cepat lagi. Bahkan naik ke langit, langsung lurus, ke arah Sidratul Muntaha.

Menurut riwayat Ka'ab al-Ahbar, dinyatakan bahwa pintu langit itu berada persis di hadapan Baitul Maqdis. Pendapat lain mengatakan, bahwa Masjidil Aqsa merupakan lokasi Padang Mahsyar. Sebab tatkala Rasulullah SAW sampai di Masjidil Aqsa, malam itu suasananya, seperti kondisi akhirat kelak di kemudian hari. Itulah, yang menjadi alasan mengapa Mi'raj dilangsungkan dari Baitul Maqdis.

Sebelum berangkat, Isra' dari Mekah, Nabi Muhammad terlebih dahulu menjalani pembedahan oleh malaikat. Tempat operasi pembedahan itu, di pinggir telaga zamzam dekat Ka’bah di Mekkah. Pembedahan, dilaksanakan untuk membersihkan hati dan jantung Nabi Muhammad.  

Perjalanan dan atau penerbangan Nabi Muhammad SAW itu, dari Baitul Maqdis dibawa “naik” melalui pintu langit menembus tujuh lapis ruang angkasa. Kemudian sampai di Sidratul Muntaha. Saat itulah Nabi Muhammad SAW melakukan komunikasi langsung dengan Allah SWT. Malam di tanggal 27 Rajab itu juga, sebelum subuh, Nabi Muhammad telah kembali dari perjalanan Isra' dan Mi'raj.

Kisah perjalanan yang serba singkat itu, terasa sangat berkesan bagi Nabi Muhammad SAW. Kunjungan kerja atau ziarah dilaksanakannya, ke tempat-tempat bersejarah. Mulai dari Yastrib, kota yang tahun berikutnya menjadi tempat hijrah Nabi bersama pengikutnya. Setelah itu ke Bukit Thursina, tempat Nabi Musa menerima wahyu dari Allah 2000 tahun sebelum Muhammad jadi rasul. Berikutnya ke Betlehem, kota kelahiran Nabi Isa, dan ke Madyan tempat Nabi Syu’aib menyebarkan ajaran Allah. Terakhir ke Masjidil Aqsa.

Nah, dari peristiwa Isra' dan Mi’raj itu banyak hal yang merupakan rangkaian mukjizat dari Allah. Dengan meyakini peristiwa yang sangat sakral itu, maka hal ini mampu membuka cakrawala pandang kita yang lebih luas. Bak kata pepatah, alam yang terkembang ini bisa dijadikan guru.

Pola pikir Abbas Ibnu Firnas (810–887) terinspirasi dari kisah Isra Mi'raj itu. Ia tercatat sebagai ilmuwan muslim penemu pembuatan konstruksi alat terbang bersayap. Awalnya dia menciptakan perangkat menyerupai burung. Dan ia pun berhasil menerbangkannya di Cordoba, Spanyol pada abad IX.

Berbagai Jenis Ilmu

Kecuali itu, di samping mengilhami pembuatan alat transportasi cepat, juga membuka alam pikir kita menguak ruang angkasa. Maka benarlah adanya berbagai jenis Ilmu pengetahuan yang dilahirkan. Seperti ilmu fisika, antariksa, psikologi, futurologi, komunikasi dan yang sangat mengagumkan adalah ilmu kesehatan dan kedokteran.

Perlu menjadi catatan istimewa adalah, peristiwa pembedahan yang dialami Nabi Muhammad. Hal ini menginspirasi para ahli kesehatan, khususnya ilmu kedokteran tentang tindakan pembedahan.

Dalam catatan sejarah, pembedahan dada yang dialami Nabi Muhammad itu, telah mendorong dokter-dokter Arab muslim untuk memecahkan rahasianya. Tak ayal lagi, setelah beberapa abad, dikenal nama Ibnu Siena (980–1037). Thabib yang memelopori sistem pengobatan pasien dengan metode pembedahan.

Perintah Shalat ISLAM

Di waktu menghadap dan beraudiensi langsung dengan Allah SWT di Sidratul Muntaha, Rasulullah Muhammad SAW menerima perintah mendirikan shalat lima waktu. Shalat itu sebagai syariat yang abadi dan tuntunan untuk seluruh umat Nabi Muhammad. 

Shalat adalah satu-satunya syariat Islam yang diterima Rasulullah Muhammad, tanpa wahyu melalui Malaikat Jibril.

Shalat lima waktu, diturunkan sebagai perintah wajib untuk menegakkan tiang agama. "Asshalatu 'imaduddin".

Shalat lima waktu itu, menjadi singkatan dari ISLAM. Dari perputaran matahari dan bulan, terjadi siang dan malam. Awal hari berdasarkan perhitungan dimulai setelah matahari terbenam. Itulah penanda kita berbuka puasa, saat waktu Maghrib tiba. Artinya, Maghrib adalah waktu shalat lima waktu yang terakhir.

Untuk itu layak kita membuat kesepakatan bahwa shalat lima waktu adalah;

1. Isya -- empat raka'at.

2. Subuh -- dua raka'at. 

3. Luhur -- empat raka'at.

4. Ashar -- empat raka'at.

5. Maghrib -- tiga raka'at. 

Jadi singkatan dari nama Shalat lima waktu itu adalah: ISLAM. Inilah tiang agama yang wajib kita tegakkan.

Lengkap sudah catatan kita tentang Isra' dan Mi'raj. Kisahnya menginspirasi berbagai hal. Mulai dari pengertian untuk menjadikan masjid dengan masjid sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan. Mendekatkan jarak yang jauh dengan menyelenggarakan transportasi cepat. Serta mengilhami berbagai jenis program pendidikan.

Selamat mengingat Hari Isra' Mi'raj -- 27 Rajab 1446 H. (**)


Oleh: HM Yousri Nur Raja Agam




Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Isra' dan Mi'raj dengan Bouraq Awali Penerbangan ke Luar Angkasa

Trending Now