Senin 10 Maret 2025

Banner Iklan

Guru dan Orang Tua Hebat Menghilangkan Kriminalisasi

Admin JSN
31 Januari 2025 | 22.21 WIB Last Updated 2025-01-31T15:21:30Z

 

cr: LinkedIn

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Kondisi yang sangat mengkhawatirkan akhir-akhir ini adalah maraknya guru yang dipenjara karena mendisiplinkan siswa. Fenomena ini tidak hanya merugikan guru, tetapi juga berdampak pada sistem pendidikan yang ada.

Tugas saya sebagai seorang guru tidak hanya mengajar didalam kelas untuk memberikan sebuah materi pelajaran, tetapi juga mendidik dan membimbing siswa dalam berperilaku yang baik. Disiplin adalah bagian dari proses pendidikan.

Saat ini guru dihadapkan pada dilema besar dalam menjalankan tugasnya. Di satu sisi, kami dituntut untuk mendidik dan membentuk karakter siswa dengan baik, yang kadang-kadang memerlukan penegakan disiplin. Namun, di sisi lain, kami harus berhati-hati agar tidak dianggap melanggar hukum dalam setiap tindakan yang diambil. Misalnya, tindakan mendisiplinkan siswa yang dulu dianggap wajar, kini bisa berujung pada laporan pidana jika dianggap sebagai kekerasan oleh orang tua atau siswa.

Selain itu, fenomena ini juga dapat membuat kami merasa takut dan tidak berani mendisiplinkan siswa, sehingga mengganggu proses pendidikan. Kami yang merasa terancam tidak dapat mengajar dengan efektif, dan siswa yang tidak dapat berkembang dengan baik.

Menurut saya mungkin ini beberapa faktor penyebab terjadinya tindak pidana terhadap guru saat berusaha mendisiplinkan siswanya:

1. Kurangnya pemahaman tentang disiplin: Orang tua mungkin tidak memahami bahwa disiplin adalah bagian penting dari proses pendidikan.

2. Perasaan protektif: Orang tua mungkin merasa protektif terhadap anaknya dan menganggap bahwa guru tidak berhak mendisiplinkan anaknya.

3. Kurangnya komunikasi: Orang tua mungkin tidak memiliki komunikasi yang efektif dengan guru tentang tata tertib yang ada disekolah tersebut.

4. Perubahan nilai-nilai sosial: Nilai-nilai sosial mungkin berubah, sehingga orang tua lebih protektif terhadap anaknya dan tidak menerima disiplin yang berlebihan.

5. Kurangnya kesadaran tentang pentingnya disiplin: Masyarakat mungkin tidak memiliki kesadaran yang memadai tentang pentingnya disiplin dalam proses pendidikan.

Kurangnya dukungan dari orang tua siswa juga menjadi tantangan yang tidak kalah besar. Pendidikan karakter memerlukan kerja sama antara guru, sekolah, dan keluarga. Nilai-nilai seperti tanggung jawab, kerja sama, dan kedisiplinan harus ditanamkan secara bersama-sama. Ketika orang tua kurang memahami tanggung jawab ini, upaya pendidikan yang dilakukan guru sering kali tidak berjalan optimal

Oleh karena itu, menurut saya perlu adanya perubahan dalam sistem hukum dan pendidikan kita. Guru harus diberikan kebebasan untuk menggunakan tata tertib yg ada disekolah untuk mendisiplinkan siswa dan sistem hukum harus memahami kompleksitas masalah disiplin di sekolah. Selain itu, perlu adanya sosialisasi kepada orangtua tentang pentingnya disiplin bagi siswa dan isi dari tata tertib yang ada di sekolah.

Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan siswa. Guru dapat melakukan tugasnya dengan efektif, siswa dapat belajar dengan baik, dan masyarakat dapat merasa tenang karena anak-anak mereka berada di lingkungan yang aman dan mendukung.

Mari bersama-sama kita wujudkan Indonesia Emas dengan menjadi guru dan orangtua yang hebat tanpa ada lagi sebuah kriminalisasi didunia pendidikan.

----

Biodata penulis

Nama saya Lutfiati, lahir di malang pada tanggal 05 junj 1990.Saya adalah seorang guru PKn di MTsN 2 Malang.
Saya memiliki visi untuk menjadi penulis yang dapat memberikan kontribusi positif pada masyarakat melalui tulisan saya. Saya berharap dapat terus menulis dan berbagi pengetahuan serta pengalaman saya dengan orang lain.
Terima kasih atas perhatiannya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Guru dan Orang Tua Hebat Menghilangkan Kriminalisasi

Trending Now