Dekan FTP UB Malang, Prof. Yusuf Hendrawan, STP. M.App.Life.Sc.Ph.D., menggelorakan semangat menghasilkan 4000 jurnal terindeks Scopus dari 2 ribu dosen UB./dok. JSN-ANS |
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Langkah besar dilakukan Universitas Brawijaya Malang dalam upaya meningkatkan peringkat universitas.
Sebanyak 2 ribu dosen Universitas Brawijaya mendapat misi untuk membuat publikasi sebanyak 4 ribu jurnal.
Misi ini merupakan bagian dari visi Rektor UB, Profesor Widodo, dan diungkapkan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Profesor Yusuf Hendrawan saat puncak Dies Natalis FTP UB ke-27 hari ini (24/1).
Pada Dies Natalis ini pun, FTP meluncurkan program 300+ Publikasi Jurnal Scopus sebagai inisiator.
"Program ini mendukung visi Rektor UB untuk mencapai 4.000 publikasi terindeks Scopus demi meningkatkan peringkat universitas. Program tersebut dimulai sejak November 2024, melibatkan pelatihan, konsinyering, pendampingan, hingga mentoring intensif selama tiga bulan," ungkap Yusuf Hendrawan kepada awak media, pada Jumat (22/1).
"Hasilnya, hingga 20 Januari 2025, FTP berhasil menyelesaikan 306 publikasi jurnal terindeks Scopus. Kami menyebutnya sebagai 300+ Jurnal Inisiatif. Program ini memberikan waktu khusus bagi dosen untuk fokus menulis selama libur semester," imbuhnya.
Yusuf mengharapkan program ini dapat mendongkrak produktivitas dosen, terutama bagi yang belum rutin mempublikasikan karya ilmiah.
"Targetnya, setiap dosen UB menulis minimal dua publikasi per tahun. Dengan 2.000 dosen UB, kami bisa mencapai target 4.000 publikasi," lanjutnya.
Dia menambahkan, dosen produktif akan didorong menjadi mentor bagi dosen lain. FTP pun menargetkan 100 dosennya dapat menyumbang tiga publikasi per tahun melalui program ini.
"Program ini akan menjadi rutinitas, sehingga produktivitas publikasi dosen FTP terus meningkat," tegasnya.
Pada puncak Dies Natalis FTP UB ke-27 ini diisi banyak agenda. Seperti orasi ilmiah dari alumni FTP, Ir. Suwarno, dan Guru Besar FTP, Prof. Sucipto.
Kemudian, dua asosiasi baru turut diluncurkan, yaitu South East Asia Sensory Association (SEASA) dan International Tuber and Root Innovation Forum (ITRIF), serta pameran CoE (Center of Excellence) FTP bersama mitra.
Sebelumnya, ada rangkaian kegiatan seperti lomba-lomba untuk memberikan semangat kebersamaan dari Staff Dosen dan Tendik di lingkungan FTP.
Aneka lombanya seperti lomba badminton, tenis meja, fashion show, lomba menyanyi, hingga cerdas ceria.
Kemudian, pada puncak dies natalis hari ini juga terdapat fun walk, hingga program seminar internasional dan nasional.
Tema yang diusung pada perayaan tahun ini adalah 'Advancing Smart and Sustainable Agroindustry by Leveraging IoT and AI'.
Tema ini dipilih untuk menekankan pentingnya pengembangan teknologi informasi dan kecerdasan buatan dalam memajukan industri agro yang cerdas dan berkelanjutan.
"IT Internet Of Change ini adalah sebuah teknologi yang sekarang begitu gencar digunakan industri terutama industri manufaktur. Selain dari IoT ini ada AI yang akan diujikan dengan sensor-sensor yang dipasang di peralatan supaya nanti bisa menerjemahkan, bisa melakukan action yang nyata, dan dua teknologi ini selalu digunakan berbarengan," ucap Suwarno yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Shriram Seed Indonesia.
Ketua Panitia Dies Natalis ke-27, Prof. Sri Suhartini juga memaparkan kegiatan tahun ini dirancang untuk mengintegrasikan beberapa kompetensi keilmuan yang ada di FTP.
Tujuannya yakni mendukung terciptanya industri agro yang tangguh dan berkelanjutan di Indonesia.
Puncak acara Dies Natalis ditandai dengan rapat senat terbuka yang diiringi dengan pemberian penghargaan kepada dosen dan mahasiswa berprestasi.
Kemudian, FTP UB juga meluncurkan dua asosiasi Internasional dan program konsinyering 100 buku yang akan diluncurkan pada pertengahan tahun.
Dengan semangat yang tinggi, FTP UB terus berkomitmen untuk menghasilkan lulusan berkualitas dan berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian di Indonesia. ***
Editor: YAN