Ust. Rifai memotivasi guru, orang tua dan siswa MIN 2 Kota Malang |
Siswa didik bukanlah obyek yang digunakan orang tua murid memenuhkan hasrat dan keinginannya. Ia juga bukan obyek yang dimanfaatkan oleh guru untuk mentransfer ilmu atau sekedar flashdisk untuk mengumpulkan ilmu dari guru. Siswa didik adalah subyek yang didampingi orang tua dan guru untuk meraih cita-citanya.
Berpijak pada prinsip ini, sabtu, 11 Januari 2025 bertempat di masjid An-Nahdloh, MIN 2 Kota Malang mengadakan pembinaan mental dan spiritual untuk Siswa/Siswi Kelas VI dan didampingi oleh orangtua siswa. Dengan mengambil tema “Membangun generasi berkarakter melalui keseimbangan emosi dan Spiritual", para guru, orang tua dan siswa kelas VI mendapatkan pencerahan dari Ustadz Ahmad Rifai Hatala, SE, C.Ht. yang didatangkan oleh tim GENZA mitra MIN 2 Kota Malang.
"Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan peserat didik kelas VI dalam menghadapi Study lanjut dan ujian akhir madrasah. Setelah bekal secara materi pelajaran sudah diberikan oleg Bapak/Ibu guru, maka tidak kalah pentingnya adalah bekal secara spiritual dan Emosional." Tutur Nanang Sukmawan Kepala MIN2 Kota Malang. "Melalui pemberian Materi Emotional Spiritual Quotient (ESQ), diharapkan peserta didik bisa mulai mereka-reka masa depan dan impiannya sehingga bisa merasa nyaman dan enjoy pada saat seleksi di Pondok Pesantren, MTsN maupun di SMPN." lanjutnya.
Giat yang rutin diadakan oleh MIN 2 Kota Malang ini, sengaja dmenghadirkan orang tua, agar terjadi dialog intensif antara guru, orang tua sebagai pendamping dan peserta didik agar ada support yang produktif untuk anak didik dalam meraih cita-citanya. Perubahan perilaku menuju perilaku yang baik harus mendapat suport dari orang tua. Orang tua harus mampu menjadi Guru sejati yang selalu membersamai anak-anak selama dirumah dan mengawal peserta didik mengamalkan ilmu yang didapat di Madrasah.
Sementara itu Ustadz Agmad Rifai selaku Motivator mengajak peserta didik untuk mengganti Mindset terhadap pelajaran yg tidak disukai atau merasa sulit. Yang selama ini di cap pelajaran sulit harus diganti bahwa semua pelajaran adalah mudah. Karena apa yg diucapkan terus menerus akan menjadi doa dan menacap di otak kita.
Ustadz Rifai juga mendorong kepada orang tua agar tidak hanya menuntut putra/putrinya pintar dalam hal akademik saja. Tetapi harus bersyukur jika putra/putrinya sudah dengan sendirinya melaksanakan Kewajiban dalam sholat tanpa di suruh dan anak-anak secara mandiri mengaji serta murojaah menambah hafalan al Qur’annya.
Arga salah satu orang tua peserta didik kelas VI, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Madrasah yang telah mengadakan acara pembinaan mental dan Spiritual. Menurut Arga, kegiatan ini menjadikan anak-anak lebih bersemangat dalam menghadapi Ujian akhir, tidak takut atau was-was dan juga ada kedekatan secara emosional yang terjalin antara anak dan orang tua karena adanya contoh dan motivasi dari Pemateri.