Banner Iklan

5 Bulan Krisis Air Warga Penyitas Gotong Royong Perbaiki Saluran Secara Mandiri

26 Januari 2025 | 06.21 WIB Last Updated 2025-01-26T06:31:34Z
Warga Huntap Sumbermujur bergerak! Gotong royong mandiri perbaiki sumber air bersih di tengah lambannya respons pemerintah. Masjid, sekolah, hingga puskesmas pun turut terdampak krisis ini.Dok/JSN NH.


Masyarakat korban erupsi Gunung Semeru tahun 2021 yang kini menempati hunian tetap (Huntap) di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, menghadapi krisis air bersih yang semakin parah. Selama lebih dari empat bulan terakhir, warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Puncaknya, pada Jumat (24/1), warga berinisiatif melakukan gotong royong untuk memperbaiki sumber mata air secara mandiri. Mereka merasa tidak bisa lagi menunggu bantuan dari pihak-pihak yang sebelumnya berjanji akan menyelesaikan masalah tersebut.

Nur Samsi (39), Ketua Paguyuban Peduli Erupsi Semeru Huntap, menyampaikan bahwa kondisi ini sudah sangat mendesak. "Kami sudah lebih dari empat bulan mengalami kekurangan air bersih. Warga tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Ini adalah kebutuhan dasar yang harus segera dipenuhi," ujarnya.



Inisiatif warga ini juga didukung oleh Ahmad Nur Huda, atau yang akrab disapa Gus Mamak, Ketua Aliansi Pendekar. Ia menilai bahwa lambatnya respons pemerintah menjadi salah satu alasan mengapa warga harus bergerak sendiri. "Ini adalah bentuk kekecewaan kami terhadap lambannya kehadiran pemerintah dalam mengatasi masalah air bersih di Huntap. Karena itu, masyarakat secara bersama-sama melakukan upaya perbaikan di pusat mata air," tegasnya.

Meski kondisi ekonomi warga Huntap tergolong sulit, mereka rela mengumpulkan dana secara sukarela untuk mendukung perbaikan tersebut. Dana yang terkumpul digunakan untuk membeli bahan-bahan seperti semen untuk pengecoran di pusat mata air.

Krisis ini tidak hanya dirasakan oleh warga, tetapi juga berdampak pada fasilitas umum (fasum) seperti masjid, puskesmas pembantu, dan sekolah di wilayah Huntap. "Ini sangat miris. Masak masjid, sekolah, bahkan pustu juga mengalami krisis air bersih. Padahal, fasilitas ini sangat penting bagi kehidupan warga," pungkas Gus Mamak.

Kondisi ini menuntut perhatian serius dari pemerintah dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkret. Krisis air bersih yang berkepanjangan di Huntap Sumbermujur tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga mengganggu aktivitas sosial dan keagamaan mereka. Warga berharap ada solusi jangka panjang agar permasalahan ini tidak terus berulang.(NH)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 5 Bulan Krisis Air Warga Penyitas Gotong Royong Perbaiki Saluran Secara Mandiri

Trending Now