Pasang iklan disini

 

Tradisi Kolak Ayam Gumeno Gresik

Admin JSN
15 Desember 2024 | 21.19 WIB Last Updated 2024-12-15T14:20:28Z

  

Tradisi Kolak Ayam Gumeno, warisan sejarah dan kuliner khas Gresik, mengajarkan nilai kebersamaan, syukur, dan penghormatan terhadap leluhur.

ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Kolak ayam merupakan salah satu tradisi masyarakat Desa Gumeno, Kab. Gresik, Jawa Timur. Tradisi ini digelar setahun sekali, tepatnya pada malam 23 Ramadan.

Pada tahun 2014 lalu, jumlah porsi kolak ayam bahkan mencapai 2.200 porsi. Sajian tersebut disantap sebagai menu berbuka Bersama di Masjid Jami’ Sunan Dalem.

Kolak ayam pada umumnya dijadikan salah satu menu takjil buka puasa. Menurut catatan Sejarah, tradisi ini berasal dari Riwayat pelarian Sunan Dalem di Desa Gumeno.

Saat itu, Sunan Dalem jatuh sakit dan ternyata dapat disembuhkan dengan kolak ayam ini. Sunan Dale sempat memerintahkan penduduk agar berusaha membuat obat..

Sebagian penduduk bahkan mencari obat ke segala daerah, tetapi mereka tidak dapat menemukan obat atau orang yang bisa menyembuhkan Sunan Dalem. Setelah berusaha mencari dengan berbagai cara tanpa hasil, Sunan Dalem pun mendapat petunjuk dari Allah SWT di tengah kebingungan para penduduk tersebut.

Melalui mimpinya, Sunan Dalem diminta untuk membuat suatu masakan yang bisa digunakan sebagai obat. Keesokan harinya, Sunan Dalem memerintahkan semua penduduk agar membawa seekor ayam jago yang berumur sekitar satu tahun atau jago lacur ke masjid.

Para penduduk pun membawa ayam yang di minta Sunan Dalem. Penduduk kemudian mengolahnya dengan santan kelapa, jinten, gula merah, dan daun bawang.

Peristiwa tersebut bertepatan dengan 22 ramadan 946 H (31 Januari 1540 M), sehingga Sunan Dalem pun menyantap kolak ayam Bersama ketan saat berbuka puasa. Akhirnya, Sunan Dalem pun usembuh dari sakit yang dideritanya setelah menyantap makanan tersebut.

Hingga kini, masakan tersebut dikenal dengan nama sanggring gumeno atau kolak ayam. Nama “sanggring” berasal dari kata “sang” dan “gring”

Sang berarti raja atau penggedhe, sedangkan gring artinya gering atau sakit. Dengan demikian, sanggring artinya raja yang sakit. Masakan ini juga biasa disebut kolak ayam karena memang berbahan utama.

Karena kepatuhan Masyarakat Desa Gumeno kepada Sunan Dalem, maka warga setempat pun selalu melanjutkan tradisi tersebut setiap tahun. Terlepas dari itu, Sunan Dalem memang telah memberi wasiat  kepada semua penduduk agar setiap tahun pada malam 23 Ramadan diadakan sanggring atau kolak ayam ini.

Awalnya, tradisi membuat kolak ayam ini dilakukan oleh laki-laki, tanpa ada Perempuan. Namun sejak 1987, terdaoat keterlibatan Perempuan hanya saat memasak ketan, memarut kelapa, dan membersihkan bulu ayam.

Kedua kegiatan ini tetap dilakukan di masing-masih. Selanjutnya, parutan kelapa dan ayam yang sudah bersih dari bulu akan diantarkan ke masjid setelah salat tarawih untuk dilanjutkan proses memasak sanggring gumeno atau kolak ayam oleh para laki-laki.

Resep Kolak Ayam Gumeno

Resep ini mengikuti tradisi asli, namun dapat disesuaikan untuk skala rumah tangga:

Bahan Utama

  • Ayam kampung: 1 ekor (potong 6-8 bagian).
  • Santan kental: 1 liter (dari 2 butir kelapa).
  • Gula merah: 100-150 gram (iris halus).
  • Air kelapa muda (opsional, untuk rasa lebih autentik): 1 liter.
  • Daun salam: 3 helai.
  • Serai: 2 batang (memarkan).
  • Kacang tanah: 100 gram (sangrai dan tumbuk kasar).

Bumbu Halus

  • Bawang merah: 6 butir.
  • Bawang putih: 4 siung.
  • Kencur: 2 cm.
  • Cabai merah besar: 2 buah.
  • Jahe: 2 cm.
  • Ketumbar: 1 sendok teh (sangrai).
  • Kemiri: 3 butir (sangrai).

Cara Memasak

  1. Persiapan Ayam: Rebus ayam hingga setengah matang, lalu tiriskan.
  2. Menumis Bumbu: Tumis bumbu halus bersama daun salam dan serai hingga harum.
  3. Memasak Ayam: Masukkan ayam ke tumisan bumbu, tambahkan air kelapa atau kaldu, lalu masak hingga empuk.
  4. Menambahkan Santan: Masukkan santan kental, gula merah, dan kacang tanah. Aduk perlahan agar santan tidak pecah. Koreksi rasa dengan garam dan gula.
  5. Penyajian: Hidangkan hangat dengan ketan atau lontong.

Makna Filosofis Kolak Ayam

Bahan-bahan kolak ayam mengandung simbol mendalam:

  • Ayam kampung: Melambangkan kehidupan yang bersih dan alami.
  • Gula merah: Simbol kebahagiaan dan manisnya hidup.
  • Santan: Melambangkan kesucian dan keberkahan.
  • Kacang tanah: Simbol kebersamaan.

Biasanya diadakan pada malam 27 Rejeb, sebagai wujud Syukur dan doa menyambut bulan suci.

Kolak ayam dimasak dalam jumlah besar, menggunakan tungku tradisional, dan dibagikan kepada warga seskitar tanpa memandang status sosial.

Sumber:
Radar Gresik
Ensiklopedia Makanan Tradisional Indonesia
Kearifan Lokal Gresik
Artikel Kuliner Indonesia

Penulis: Adepta Yoni Rosadi

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tradisi Kolak Ayam Gumeno Gresik

Trending Now