Pasang iklan disini

 

Tayang Lebih dari 1600 Kali, Begini Kronologis Guru Subhan Pukul Siswanya di Kelas

Admin JSN
19 Desember 2024 | 16.38 WIB Last Updated 2024-12-20T11:10:23Z
Guru Subhan ceritakan kronologis dirinya memukul siswa kelas 5 MI NU Kromengan Kabupaten Malang di Polres Malang./dok. JSN-ANS

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Video yang tayang di kanal YouTube resmi JSN sejak 13 Desember lalu kini telah tayang lebih dari 1.600 kali.

Video tersebut memuat kronologis kejadian Guru Subhan memukul siswanya di kelas 5 MI Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Menurut penuturan Mohammad Subhan Zunaidi, kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu pagi, 24 Agustus 2024.

"Seperti biasa, ketika saya masuk ke dalam kelas akan saling mengucapkan salam. Lalu, saya mengatakan kisi-kisi kepada siswa termasuk memberikan semangat untuk belajar," buka Subhan saat ditanya JSN dalam agenda pertemuan antara LP Ma'arif NU Kabupaten Malang dengan Polres Malang di Mapolres Malang.

Kemudian, Subhan menceritakan bahwa dirinya meminta siswanya mengumpulkan tugas menggambar secara berkelompok, yang diberikan pada Sabtu sebelumnya.

Usai memeriksa hasil tugasnya, lukisan siswa hendak digantung di dinding kelas. Tetapi, karena tentu tidak ada alat memasangnya maka Subhan harus ke kantor untuk mengambil paku dan palu.

Hanya saja, ketika dirinya kembali ke dalam kelas justru terjadi keributan antarsiswa.

"Saya masuk sudah ada pertengkaran. Ada guru yang melerai termasuk saya," lanjut Subhan.

Usai kembali kondusif, pemasangan lukisan dilakukan. Tetapi, karena Subhan merasa para siswanya perlu bisa menggambar lebih baik lagi, dia mengajak anak didiknya untuk mencari inspirasi.

Dia mengajak murid-muridnya untuk ke pematang sawah pada pukul 8 hingga pukul 9 pagi. Di sawah tersebut, Subhan mengajak siswanya untuk menggambar.

Lalu, mereka kembali ke dalam kelas sekitar pukul setengah 11.

Tanpa diduga, ada siswa bernama Azwa membawa paralon listrik yang tidak diketahui dipungut dari mana.

"Langsung saya ambil untuk diamankan," sambung Subhan, yang merupakan guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah tersebut.

Masalah tidak berhenti di situ, karena sejak kembali dari pematang sawah suasana kelas menjadi tidak kondusif. Ada anak-anak di belakang yang gaduh dan bahkan ada yang tidur-tiduran di lantai kelas.

"Saya acung-acungkan paralonnya tadi untuk menakut-nakuti, biar segera tenang. Tapi karena tak kunjung tenang, saya hampiri yang di belakang," ujar Subhan.

Di belakang ada siswa bernama Atha yang sebelumnya bertengkar dengan Zidny. Atha diajak ke bangku depan agar pelajaran dapat kembali dilanjutkan.

Sembari ogah-ogahan, Atha kembali ke bangku depan. Tetapi, dalam proses itu Atha memaki.

"Anak ini memang agak bandel. Dia sering misuh (memaki). Saya pun sering dipisuhi (dimaki)," ungkap Subhan.

Memang ada buktinya bahwa murid tersebut pernah menulis 'Subhan Jan***' di kertas.

Namun, Subhan sempat berusaha sabar sembari menegurnya agar tidak berkata demikian.

"Saya sudah tegur sekitar tiga kali. Tapi dia sering melawan, lalu misuh. Karena sudah tidak sabar, saya memukul pinggang dengan paralon tadi. Karena melihat dia kesakitan, saya tanya kondisinya. Tapi dia tidak mau merespons dan terus berontak," beber Subhan.

Lalu, karena kejadian itu ternyata tidak membuat siswa yang lain kondusif, Subhan kembali marah dan meminta mereka untuk diam.

Sontak, paralon tersebut dia hantamkan ke bangku yang seketika membuat paralonnya hancur dan serpihannya sempat mengenai siswa lain.

Subhan pun segera menanyai kondisi siswanya dan menawarkan untuk dirawat di kantor. Tetapi, siswa tersebut mengaku baik-baik saja meski sempat berteriak terkejut karena terkena serpihan paralon.

Kembali ke Atha, Subhan menanyai kondisinya sembari meminta maaf. Karena tak mendapat respons, Subhan memilih melanjutkan kegiatan belajar-mengajarnya usai kelas mulai tenang.

Dia pun memberi tugas menggambar individu usai sebelumnya secara berkelompok.

"Karena waktu itu Agustus, banyak acara seperti tari-tari dan kegiatan lain, maka murid-murid pulangnya pukul 11. Saya pun kembali menanyai kondisi Atha dan menawarkan untuk dirawat di kantor tetapi dia menolak dan langsung pulang," tuturnya lagi.

Subhan kemudian tidak menyangka bahwa pada hari itu juga dia dilaporkan ke polisi. "Saya baru tahu dari kepala sekolah. Saya pun segera ke rumah orang tuanya untuk meminta maaf. Bahkan, sudah bolak-balik, mungkin tujuh kali," imbuhnya.

"Oleh orang tuanya memang dimaafkan tetapi secara hukum tetap lanjut karena mungkin ingin memberi efek jera kepada saya," ujarnya.

Subhan mengatakan ada tuntutan tetapi orang tua siswa tidak menyebut nominalnya. Menurut Subhan, yang dituntut orang tuanya memang materi dan penanganan psikis, yang mana itu tidak bisa diukur dengan uang.

"Harapan saya, ingin masalah ini cepat selesai dan damai. Saya bersedia untuk mediasi," tandas Subhan.

Video tentang kronologis ini telah tayang lebih dari 1.600 kali dengan 21 suka dan 13 komentar dari warganet.

Warganet yang menonton mengharapkan masalah ini segera tuntas dengan damai dan berharap orang tua siswa juga mengerti bahwa mendidik anak itu sangat tidak mudah. ***

Penulis: YAN

Tonton video kronologis Guru Subhan memukul siswanya di sini.

Media sosial Jatim Satu News: X & YouTube

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tayang Lebih dari 1600 Kali, Begini Kronologis Guru Subhan Pukul Siswanya di Kelas

Trending Now