MALANG | JATIMSATU NEWS.COM - Dalam upaya pengembangan sektor Kawasan Inklusi Keuangan (KIK) Pemkot Kota Malang, bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) gelar kegiatan bertajuk Aktivasi Kawasan Inklusi Keuangan Kampung Herritage Kajoetangan yang dilaksanakan pada Rabu (04) di Latar Ombo Kampoeng Heritage gang VI.
Dalam acara tersebut, dari pihak Pemkot yang diwakili Sekretaris Daerah, Erick Setyo Santoso, S.T M.T, didampingi dari pihak Perbankan, melakukan perjalanan sepanjang kawasan Kampoeng Herritage Kajoetangan. Mereka bertemu dan bercakap-cakap dengan beberapa pelaku UMKM sebagai bentuk kepedulian terhadap pengembangan kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan.
Sebagai informasi, beberapa tempat yang disinggahi dalam perjalanan di kawasan kampoeng heritage adalah Balai RW 09, Makam Mbah Honggo, Makam Almarhum R.M Singowiryo, dan tempat UMKM kerajinan batik. Selama perjalanan tersebut, banyak hal yang didiskusikan, mulai dari peningkatan kualitas fasilitas, pengembangan produk, dan regulasi yang disiapkan untuk meningkatkan KIK.
Lebih jauh lagi, sinergitas yang terjalin antar organ meliputi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Malang bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAK), serta pihak Perbankan (BRI, BNI, Bank Jatim, MANDIRI dan BCA). Mereka berkomitmen terus membangun Kawasan Inklusif Keuangan (KIK) di Kampoeng Herritage Kajoetangan.
Di sisi lain, Mila Kurniawati sebagai Ketua Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kampoeng Heritage Kajoetangan, juga menjelaskan pada awak media perihal apa saja yang diterima oleh warga, khususnya pelaku UMKM.
"Pada intinya, kami dari perwakilan warga mengucapkan banyak terimakasih kepada OJK dan Pemkot Kota Malang, karena telah banyak perhatian yang diberikan dalam pembangunan dan pengembangan Kampoeng Heritage Kajoetangan" paparnya.
"Dari pelaku UMKM sendiri, banyak peningkatan luar biasa yang mereka rasakan, seperti lebih melek digital keuangan. Tidak hanya dalam membuka tabungan, tapi juga bagaimana mengelola transaksi penjualan secara tepat," tambahnya.
Secara histroris, perjalanan Kajoetangan dari kawasan Heritage hingga kawasan inklusi keuangan merupakan hasil kerja keras banyak pihak, termasuk penduduk setempat.
Dalam sambutannya, kepala OJK Kota Malang, Bigger A. Maghribi menjelaskan secara gamblang bagaimana proses dan perjalanan pembentukan Kawasan Inklusi Keuangan (KIK)
"Ini merupakan betuk pengejewantahan energi yang nyata dari pihak Pemkot. Dan juga, ini menjadi garis start baru bagi Kampoeng Heritage untuk terus berbenah menjadi lebih baik lagi. Dan yang tak kalah penting dalam pengembangan kawasan inklusi keuangan ini ialah peran peran dari masyarakat. Karena semangatnya juga perlu ditularkan pada kampung tematik lainnya," jelasnya dalan sesi wawancara.
Pernyataan kepala OJK Kota Malang di atas diperkuat oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erick menjelaskan lebih jauh perihal dampak serta kontribusi yang diberikan pemerintah dalam pembangunan kawasan inklusi keuangan.
"Upaya ini dalam rangka menciptakan ekosistem berdaya saing tinggi, khususnya di kawasan Kampoeng Heritage. Kawasan Inklusi Keuangan (KIK) ini juga berdampak sangat strategis bagi warga dan pelaku UMKM sekaligus mengangkat nama Kota Malang dalam bidang destinasi, mulai dari tingkat regional sampai jenjang Internasional," terasnya.
"Beberapa bentuk kontribusi yang diberikan meliputi literasi keuangan dan kemudahan akses layanan keuangan. Bahkan, tidak hanya mempermudah akses pelayanan keuangan, tapi juga pelaku UMKM semakin kreatif dalam mengembangkan usaha. Akhirnya, di sini akan menjadi pusat ekonomi dan sentuhan kreatif," tandasnya.
Adapun bentuk kontribusi dari pihak perbankan terhadap pengembangan kawasan inklusif berupa infrastruktur dan edukasi. Pembangunan infrastruktur diantaranya branding gapura, nomor rumah warga setempat, papan nama UMKM, papan peta sebaran pot, papan penunjuk. Sementara dari sisi edukasi berupa sosialisasi literasi keungan serta penggunaan QRIS bagi pelaku UMKM.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui akses layanan keuangan yang lebih mudah, praktis, dan terjangkau. Semua ini dilakukan tanpa melupakan nilai-nilai tradisional yang menjadi identitas Kampoeng Heritage Kajoetangan.