Anggota keluarga Suyono, pemilik rumah joglo klasik di Kromengan beserta pendamping kuasa hukum propertinya./dok. JSN-ANS |
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Rumah joglo klasik era kolonial Belanda masih berdiri kokoh hingga kini di Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Rumah joglo tersebut dimiliki Suyono yang mengaku mendapat warisan rumah ini bahkan sejak dibangun oleh kakek-neneknya.
"Rumah ini dibangun sejak Mbah saya," ungkap Suyono kepada JSN pada Rabu (11/12).
"Kayunya masih kayu jati, asli sejak dulu," imbuh Suyono.
Beberapa perabotannya seperti meja dan kursi panjang di ruang tamu juga masih asli peninggalan masa lalu.
Di dalam rumahnya pun masih ada sepeda onthel klasik yang khas ada di masa kolonial.
"Sebelum 1945, rumah ini sudah ada," imbuh Subkah, perempuan anggota keluarga Suyono.
Pernyataan tersebut memperkuat dugaan bahwa rumah ini sudah berdiri sejak masa kolonial Belanda maupun pendudukan Jepang.
Seperti yang diketahui, pendudukan Belanda di Indonesia berlangsung hingga paruh awal 1942.
Wilayah Nusantara yang mayoritas menjadi cikal-bakal negara Indonesia itu kemudian diinvasi Jepang hingga 1945.
Rumah joglo klasik di Kromengan yang masih berdiri kokoh di sekitar rumah-rumah masa kini./dok. JSN-ANS |
Merujuk sejarah tersebut maka rumah joglo di Kromengan ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang Malang sejak negara Indonesia belum ada hingga saat ini sudah berdiri 79 tahun.
Tetapi, rumah ini direncanakan dijual dengan tujuan mulia, yaitu investasi akhirat dari pemiliknya untuk Masjid Nurul Huda.
Harga tanah per meternya yakni 1,5 juta rupiah dengan luas tanah 291 meter².
Bagi yang berminat membelinya dapat menghubungi nomor 0821 3201 5444. Kemudian, transaksi dapat dilakukan melalui nomor rekening 7266074268 (BSI) atau 124 701 000 321 560 (BRI) atas nama Muhammad Kholis.
Rumah joglo klasik nan orisinal ini terletak di Jl. Raya Jatikerto, Kromengan, Kabupaten Malang. ***
Penulis: YAN