Kerjasama antara Universitas Muhammadiyah Malang dengan SMAN 1 Bangil-Pasuruan, sebagai Sekolah Adiwiyata
PASURUAN|JATIMSATUNEWS.COM - Berdasarkan Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dari Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, P5 adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yaitu kegiatan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang bertujuan untuk menguatkan karakter dan kompetensi siswa. Dalam Kurikulum Merdeka ada projek lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat maupun berbasis masalah di lingkungan sekolah. Sebelum kehadiran program P5 ini, Ki Hajar Dewantara sudah menekankan pentingnya siswa belajar di luar kelas, langsung melihat ke area pembelajaran, permasalahan di lapangan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila, bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa berdasarkan pancasila. Salah satunya dengan menumbuhkan karakter yang cinta lingkungan/peduli lingkungan. Harapannya dengan makanan sehat yang berbasis kearifan lokal membuat siswa paham tentang kepedulian diri sendiri dan lingkungan.
Pasca pandemi Covid berdampak pada peningkatan upaya kemandirian bangsa dan membutuhkan masyarakat yang tangguh, agar dapat meraih kondisi sehat sejahtera. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengoptimalkan potensi SDM (bonus demografi), perlu menggalakkan kegiatan produksi (pangan, non-pangan) yang memprioritaskan menghasilkan produk dalam negeri dan berdaya saing.
Harapan memperoleh ketahanan dan kemandirian pangan menjadi tanggung jawab kita bersama, semua elemen bangsa termasuk peran kampus. Dunia pendidikan dan keluarga sangatlah penting dalam meningkatkan daya saing (Produk, SDM) melalui peningkatan peran dan mutu SDM, tata kelola dengan saling bekerjasama untuk menguatkan sinergi. Melalui Tri Dharmanya kampus seperti Universitas Muhammadiyah Malang, yang sudah punya pengalaman banyak dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat serta menyebarluaskan hasil penelitian ke banyak wilayah di Indonesia. Pada kesempatan ini mempunyai program Profesor, Guru Besar sebagai Penggerak Pembangunan masyarakat, dengan menurunkan para Profesor nya untuk kembali ke sekolah SLTA/alumni-nya dalam kegiatan Profesor Back to Alumnus.
Hampir seluruh negara di dunia berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (pangan, non-pangan) domestiknya sendiri. Produksi dalam negeri menjadi tumpuan utama bagi setiap negara saat ini. Dalam masa ini proporsi penduduk usia produktif mencapai puncaknya, sehingga memberikan peluang untuk memberikan bonus demografi berupa petumbuhan ekonomi. Penduduk usia produktif kedepan menjadi kunci bagi pembangunan bangsa. Dalam upaya mengurangi tingkat pengangguran masyarakat terdidik (lulusan PT yang berjumlah sekitar 12,49%), perlu diberikan solusi diantaranya, perlu meningkatkan para generasi muda termasuk siswa SLTA ini terhadap keterampilan yang mendukung target cita-cita mencapai ketahanan pangan dan energi dengan meningkatkan IPTEK, kemampuan digital dan bahasa, serta mencitai bangsanya dengan mengenal kekayaan hayati lokalnya.
Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal. Kearifan lokal adalah pandangan hidup, ilmu pengetahuan, dan strategi kehidupan yang dimiliki oleh masyarakat lokal untuk menjawab kebutuhan mereka. Kearifan lokal berperan penting dalam menjaga identitas budaya, memperkuat ikatan sosial, dan mempertahankan keseimbangan dengan alam yang berguna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Diperlukan perhatian dan wahana agar generasi muda mendapat kesempatan untuk belajar dan menghargai warisan budaya serta mempromosikan dan mengembangkan produk budaya lokal seperti kerajinan tangan, kuliner tradisional, inovasi produk (pangan- non pangan), dan seni agar meningkatkan apresiasi dan nilai ekonomi terhadap kearifan lokal, sehingga dapat dipasarkan secara luas, baik di dalam maupun luar negeri dan meningkatkan pendapatan daerah, serta menjadi peluang menyerap tenaga kerja. Contoh-contoh kearifan lokal kota Bangil-Pasuruan, di antaranya budaya pencak silat, busana bordir, cagar budaya seperti Untung Suropati, Sakerah - Kolursari. Selain itu, terdapat SDA yang unik seperti bebungaan (bunga sedap malam, pacar air, bunga mawar lokal tabur), rumput laut, serta hasil perikanan hasil tambak dan laut.
Pada kegiatan Profesor Back to Alumnus, Prof. Dr. Ir. Elfi Anis Saati, MP, pada hari Selasa (10/12), melaksanakan kegiatan kuliah tamu dengan tema “Kegiatan P5, Makanan Sehat Berbasis Kearifan Lokal” dan penandatangan MoU antara pihak Sekolah SMAN 1 Bangil-Pasuruan (sebagai sekolah Adiwiyata) dengan Universitas Muhammadiyah Malang, serta Komunitas APSAI (Aksi Pengembang Sekolah Adiwiyata Indonesia- Malang raya) di Aula SMAN 1 Bangil-Pasuruan. Kegiatan berjalan sangat meriah, penuh antusias dengan jumlah peserta sekitar 430 siswa SLTA (SMAN 1 Bangil-Pasuruan dan SMA Tarunaq Madani I Jatim). Kegiatan Penanda tangan Kerjasama tersebut langsung dipimpin oleh Bapak kepala sekolah Bapak Dr. H. Imron Rosidi M.Pd. dengan Perwakilan Dewan Guru Besar UMM (Prof. Dr. Tobroni, M.Si.), oleh Prof. Dr. Ir. Elfi Ani Saati, MP dan APSAI, Drs. Samsudin, M.Si.
Materi terkait kearifan lokal terutama dari keunggulan SDA dan kreasi pengolahan produk pangan dan non pangan, menarik dikenal dan dikuasai oleh para peserta, terbukti cukup banyak peserta yang mengajukan pertanyaan pada sesi diskusi. Pertanyaan yang diajukan mulai tentang mengapa memilih bunag sebagai bahan sumber pengolahan, metode/bagaimana cara ekstraknya, bagaimana mengatasi tantangan, hingga pada prospek hasil olahan pigmen dari beragam sumber baik dalam bentuk segar (bunga, buah, sayuran serta perikanan) juga pemanfaatan limbah organik yang banyak dibuang dan tidak dimanfaatkan. Padahal dengan kita mengetahui kandungan zat gizi dan senyawa bioaktif yang baik dan berguna bagi kesehatan maka pemahaman serta ketrampilan yang dimiliki tersebut dapat menambah varaisi inovasi produk unggulan daerah serta menjaid bekal para generasi muda menghadapi dunia global dan kehawatiran bonus demografi tersebut.
Prof. Dr. Ir. Elfi Ani Saati, MP. selaku pemateri yang memang ahli dalam bidang pigmen dan Pangan-Gizi (serta menjadi Ketua Pusat Studi Penelitian & Pengembangan Produk/P3-Halal UMM) memberikan penjelasan dan contoh-contoh yang menarik dan prospektif, di antaranya adalah beragam bunga lokal kita, termasuk dari Bangil-Pasuruan dapat diolah menjadi produk minuman berantioksdian tinggi (bunga mawar), tanaman kelor hasilnya dapat diolah menjadi tambahan bahan beras analog karena kandungan Protein, Fe dan Pro-Vitamin A yang cukup banyak. Kualitas buah seperti buah naga, bisa diolah menjadi sumber serat dan antioksidan pada beberapa produk seperti pewarna jelly, nugget, sayur oseng dan lainnya. Dari hasil penelitian beliau yang cukup Panjang, sejak tahun 2000 (saat menyusun tesis S2-nya), hingga cukup sering memperoleh hibah dari Kemenristek DIKTI , penghargaan sebagai peneliti dan penyaji terbaik pada Semhas penelitian DIKTI tersebut, serta memperoleh beberapa penghargaan dari dalam (DIKTI, PATPI, PEMDA, Himpunan Ahli Psikholog 2024, sebagai Dosen Prestasi Kopertis VII/Tk. Jawa Timur 2014, Dosen Inovtaif terpuji 24) dan luar negri (WHR di Malaysia 2010). Sebagai alumni SMAN 1 Bangil-Pasuruan berharap bahwa hasil karya temuan/Hak paten-nya tersebut tidak hanya berhenti di Malang, tetapi juga dapat diimplemntasikan di kota kelahirannya, Bangil-Pasuruan sebagai sumber inspirasi dalam pengembangan kota Pariwisata religi dan Edukatif dengan banyak potensi-potensi yang bisa digarap bersama demi kemajuan sekolah maupun masyarakat Pasuruan pada umumnya.
Disampaikan juga dalam persaingan dunia pendidikan UMM, sebagai PT Swasta telah memperoleh Akreditasi Unggul dari BAN-PT sejak lama yakni pada tahun 2013, memperoleh penghargaan belasan kali (14-17 kali) AKU/Anugerah Kampus Unggulan dari LL-DIKTI Wil., VII, mempunyai akreditasi Luar Negeri seperti AUN-QA, ASIIN, mempunyai laboratorium ISO 17025 terakreditasi KAN-BSN 2017, pernah meraih peringkat 1 Kampus Islam Dunia, mempunyai pengalaman dalam membina mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi termasuk peluang magang di dalam dan Luar Negeri (Australia, Irlandia, Jerman, Malaysia, Thailand, dan lainnya), agar mahasiswanya dapat ikut bersaing global. Semoga kegiatan tersebut dapat menularkan semangat menggali ilmu secara berkelanjutan dan membuka peluang kerjasama yang terus-menerus dalam turut mencedaskan bangsa bagi upaya meraih cita-cita menjadikan masyarakat Indonesia sehat sejahtera dan melestarikan lingkungan dengan baik. (Elfi Anis Saati, 10-12-2024).