Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib, hijab hitam bersama para pengurus PMII Malang Raya MALANG | JATIMSATUNEWS.COM -Wakil Bupati Malang terpilih 2024-2029, Lathifah Shohib mengungkap bahaya nyata judol dan pinjol ilegal. |
Lathifah turut hadir dalam peringatan Hari Ibu 2024 di CFD Kota Malang yang digelar di depan Perpustakaan Kota Malang pada Minggu pagi, 22 Desember 2024.
Kepada kaum perempuan yang hadir pada momen ini, terutama emak-emak, Lathifah Shohib berpesan agar mengetahui bahaya judi online dan pinjaman online ilegal.
"Ancaman bahaya judi online dan pinjaman online ilegal itu nyata, Ibu-Ibu. Dalam dua pekan terakhir ini saya mendapat dua berita yang menyedihkan bagi saya. Satu keluarga di Kediri hendak bunuh diri karena terlilit pinjol ilegal," ujar Lathifah, seperti diutarakan pada para perempuan di area CFD dari berbagai komunitas dan lembaga.
"Kemudian, pagi tadi ketika perjalanan dari Jombang ke Malang, saya mendengar kabar ada suami yang meninggal bunuh diri karena kecanduan judol. Padahal pasutri ini berkecukupan karena sama-sama bekerja," imbuhnya.
Melalui dua contoh kejadian nyata tersebut, Lathifah mengimbau para perempuan untuk mengedukasi sesama perempuan agar mengetahui dan menghindari judol dan pinjol ilegal.
"Sekitar 10 tahun lalu, yang marak menjadi masalah adalah bank thithil. Tiap pagi setelah ibu-ibu selesai masak atau cuci-cuci piring, sudah langsung didatangi orang dari bank thithil. Tetapi, ini masih bisa kita deteksi bersama. Sekarang, dengan teknologi informasi yang lebih canggih, kita tidak bisa mendeteksi siapa saja yang sudah terjebak dalam judol dan pinjol ilegal," beber Lathifah.
Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan jika dulu Fatayat dan Muslimat NU Jawa Timur membentuk Koperasi An-Nisa karena untuk menanggulangi permasalahan akibat eksistensi bank thithil (rentenir).
Penanganan tersebut pun bisa dilakukan karena mudah diketahui tetangganya. Sedangkan, saat ini judol dan pinjol ilegal dapat langsung berinteraksi dengan calon korban tanpa diketahui tetangganya.
Bahkan, di dalam keluarganya pun bisa saja tidak saling mengetahui karena faktor privasi alat komunikasi (handphone) masing-masing.
Petaka baru muncul ketika sudah akut dan cenderung sulit ditangani karena korban sudah tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri.
Inilah mengapa, Lathifah mengimbau para perempuan yang terutama sudah berkeluarga untuk menjaga diri-sendiri maupun keluarganya.
"Sekarang, judol dan pinjol ilegal dapat merusak keluarga. Perempuan sekarang juga harus dapat lebih bersyukur dengan rezeki yang diberikan Allah. Jangan konsumtif hingga terjebak dalam judol dan pinjol ilegal," tegas mantan anggota DPR RI 2014-2020 Dapil Jawa Timur yang juga pengurus PMII pada masa kuliah.
Dalam rangka memperingati Hari Ibu 2024, Perempuan Bangsa Jawa Timur menginisiasi gerakan 'Perempuan Tolak Judol dan Pinjol Ilegal' saat Car Free Day di Kota Malang.
Agenda ini melibatkan banyak perempuan dari Kota/Kabupaten Malang dan Kota/Kabupaten Batu. PB Jatim turut mengajak Kopri, Korp Putri PMII Malang Raya, hingga Fatayat dan Muslimat NU.
Hadir pula Hikmah Bafaqih, anggota DPRD Jawa Timur. Putri Aidillah, anggota DPRD Kota Malang, dan anggota DPRD Kota Batu Dewi Kartika.
Mereka mengadakan jalan sehat dan senam pagi di tengah rintik hujan yang sempat mengguyur Kota Malang. ***
Penulis: YAN
Media sosial Jatim Satu News: X & YouTube