ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 

Kinerja Intermediasi Lembaga Jasa Keuangan di Wilayah Kerja Ojk Malang Tumbuh Positif dengan Profil Risiko yang Terjaga

Admin JSN
02 Desember 2024 | 18.29 WIB Last Updated 2024-12-02T11:29:32Z

 

Layanan edukasi dan perlindungan konsumen oleh OJK Malang terus diperluas untuk mendukung literasi dan inklusi keuangan di wilayah kerja, November 2024.

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Sektor jasa keuangan di wilayah kerja OJK Malang terjaga sampai dengan bulan September 2024. Tingkat inflasi di Kota Malang juga tetap terjaga dimana pada bulan Oktober 2024, Kota Malang mengalami inflasi year on year sebesar 0,20 persen, di atas Jawa Timur namun di bawah tingkat inflasi nasional yang masing-masing sebesar 0,15 persen dan 0,08 persen. Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Malang sebesar 0,10 persen.

Perkembangan Pasar Modal

Secara umum, minat masyarakat terhadap investasi di Pasar Modal makin tinggi seperti pada instrumen saham, reksadana dan obligasi atau Surat Berharga Negara. Hal tersebut nampak pada terus bertambahnya jumlah investor Pasar Modal yang tercermin dalam Single Investor Identification (SID) pada September 2024 tercatat sudah mencapai 289.148 SID atau tumbuh 13,97 persen yoy. Peningkatan tertinggi masih ditunjukkan oleh SID C-BEST (transaksi saham dan efek lainnya) yang mencapai 127.275 SID per 30 September 2024 atau tumbuh 20,17 persen yoy.

Jumlah nasabah reksa dana juga menunjukkan peningkatan tajam yakni tumbuh 147,72 persen yoy menjadi 31.953 nasabah sampai dengan akhir Agustus 2024. Daerah Tingkat II di wilayah kerja KOJK Malang yang mencatatkan nilai penjualan reksa dana tertinggi adalah Kota Malang dengan total transaksi sebesar Rp205,17 miliar dan kemudian diikuti dengan Kabupaten Malang sebesar Rp35,09 miliar.

Terdapat peningkatan frekuensi transaksi saham dari posisi yang sama tahun sebelumnya yaitu tumbuh 5,86 persen yoy menjadi 535.555 transaksi. Volume transaksi menurun 8,15 persen yoy namun nilai transaksi tumbuh 4,35 persen yoy menjadi Rp2,53 triliun.

OJK Malang turut berkontribusi dalam peringatan World Investor Week 2024 yang jatuh pada tanggal 7-13 Oktober 2024. Selain memberikan edukasi Pasar Modal secara daring melalui media Instagram @ojkmalang, OJK Malang juga meberikan edukasi pasar modal kepada Kelompok Studi Pasar Modal Universitas Muhammadiyah Malang pada Rabu, 30 November 2024. Kegiatan dan edukasi pasar modal seperti ini diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap investasi di Pasar Modal dengan memahami Pasar Modal secara komprehensif.


Perkembangan Sektor Perbankan

Fungsi intermediasi perbankan berjalan baik dalam menopang perekonomian baik dari sisi perkreditan (pembiayaan) maupun dari sisi penghimpunan dana. Sampai dengan September 2024, pertumbuhan penyaluran kredit meningkat sebesar 12,90 persen yoy menjadi Rp101,14 triliun dengan pertumbuhan tertinggi pada kredit investasi sebesar 30,98 persen yoy. Di sisi jenis kepemilikan bank, persentase pertumbuhan kredit dan/atau pembiayaan tertinggi dicatat oleh BPRS yang tumbuh sebesar 34,25 persen yoy dan disusul dengan Bank Umum Syariah yang tumbuh sebesar 14,72 persen yoy.

Sisi penghimpunan dana juga tumbuh positif sebesar 7,47 persen yoy menjadi sebesar Rp101,19 triliun, mendorong peningkatan LDR menjadi 99,95 persen per Triwulan III/2024.

Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL perbankan per September 2024 sebesar 2,47 persen atau menurun 0,002 persen yoy. Jumlah kredit restrukturisasi melanjutkan penurunan dengan rasio Loan at Risk mencapai 7,69 persen atau menurun 1,14 persen yoy.

Penyaluran kredit dan/atau pembiayaan di wilayah kerja OJK Malang masih tertuju kepada 3 (tiga) sektor ekonomi utama yaitu Perdagangan Besar dan Eceran (Rp21,54 triliun; porsi: 21,30 persen), Industri Pengolahan (Rp17,76 triliun; porsi: 17,56 persen), dan Untuk Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna) (Rp15,72 triliun; porsi: 15,54 persen). Di sisi lain, sektor ekonomi dengan tingkat kredit dan/atau pembiayaan bermasalah tertinggi adalah Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (17,77 persen), Perantara Keuangan (11,88 persen), dan Untuk Pemilikan Ruko atau Rukan (7,73 persen).


Perkembangan Sektor IKNB

Penyaluran piutang pembiayaan mengalami pertumbuhan positif secara yoy yaitu 9,72 persen dari Rp6.645 miliar (September 2023) menjadi Rp7.291 miliar (September 2024). Jenis penyaluran piutang terbanyak adalah Pembiayaan Multi Guna yang mencapai Rp4.686 miliar atau 64,27 persen dari total penyaluran pembiayaan kemudian diikuti oleh Pembiayaan Investasi sebesar Rp1.565 miliar atau 21,47 persen dari total penyaluran pembiayaan.

Total Kontrak Pembiayaan mencapai 2.449.320 unit dimana jumlah debitur terbesar berdomisili di Kabupaten Malang (794.075 unit; 32,42 persen), diikuti oleh Kota Malang (741.553 unit; 30,28 persen), dan Kabupaten Pasuruan (415.071 unit; 16,95 persen). Risiko pembiayaan secara umum masih terjaga baik, sebesar 3,25 persen per Triwulan III/2024.

Pembiayaan tersebut mayoritas disalurkan ke sektor ekonomi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (Rp2.073 miliar; porsi: 28,44 persen), Industri Pengolahan (Rp880,74 miliar; porsi: 12,08 persen), serta Aktivitas Jasa Lainnya (Rp873,65 miliar; porsi: 11,98 persen).

Perizinan Lembaga Keuangan Mikro:

Terdapat penambahan 1 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) baru yang berada di bawah pengawasan Kantor OJK Malang. PT LKM Artha Desa Kabupaten Malang telah melaksanakan kegiatan usaha pada tanggal 09 Oktober 2024 dan telah dicatat dalam administrasi pengawasan Kantor OJK Malang melalui surat nomor S-468/KO.1401/2024 tanggal 25 Oktober 2024 hal Laporan Pelaksanaan Kegiatan Usaha PT LKM Artha Desa Kabupaten Malang. Pencatatan tersebut membuat daftar LKM yang berada di bawah pengawasan Kantor OJK Malang yang sebelumnya berjumlah 6 LKM menjadi 7 LKM.

PT LKM Artha Desa Kabupaten Malang merupakan LKM pertama di Indonesia yang dimiliki oleh konsorsium BUMDes di Kabupaten Malang. PT LKM Artha Desa Kabupaten Malang dimiliki dari 29 BUMDes, BUMDesMa, dan BUMDesMa LKD di wilayah Kabupaten Malang dengan total penyertaan modal sebesar Rp1 miliar. LKM sendiri memegang peranan untuk melaksanakan fungsi intermediasi layaknya Perbankan sekaligus fungsi sosial untuk pemberdayaan masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro. Dalam menjalankan kegiatan usahanya LKM dapat memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, melakukan pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.

Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen

KOJK Malang terus melaksanakan serangkaian program secara masif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan khususnya di wilayah kerja KOJK Malang. Hingga 31 Oktober 2024, KOJK Malang telah melaksanakan 103 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 28.076 peserta.

Selain melakukan edukasi kepada konsumen, KOJK Malang juga terus melanjutkan fungsi pelayanan dan perlindungan konsumen yang dilakukan melalui layanan pengaduan konsumen dan layanan informasi debitur pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Sampai dengan 31 Oktober 2024, KOJK Malang telah memberikan 1.394 layanan konsumen yang didominasi dengan layanan Pemberian Informasi (79,84 persen). Topik layanan konsumen terbanyak masih terkait dengan kasus penipuan (10,47 persen) dan konsultasi seputar produk serta jasa keuangan (8,97 persen).

Berdasarkan sektor, topik layanan konsumen perusahaan perbankan mayoritas terkait dengan permasalahan agunan (10,69 persen), topik perusahaan pembiayaan mayoritas terkait dengan penipuan (10,45 persen), sedangkan topik perusahaan fintech mayoritas terkait dengan konsumen yang tidak merasa meminjam namun mendapatkan pencairan pinjaman (15,36 persen).


Informasi lebih lanjut:

Kepala Kantor OJK Malang – Biger A. Maghribi;

Telp. (0341) 363150; Email: biger.maghribi@ojk.go.id

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kinerja Intermediasi Lembaga Jasa Keuangan di Wilayah Kerja Ojk Malang Tumbuh Positif dengan Profil Risiko yang Terjaga

Trending Now