ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 

Jemparingan Bertopeng Panji, Inovasi Budaya Perpatri

Admin JSN
08 Desember 2024 | 17.18 WIB Last Updated 2024-12-08T10:18:57Z
 

SURABAYA | JATIM SATU NEWS.COM - Perhelatan Festival Olahraga Masyarakat Daerah (FORDA) II se Jawa Timur yang diselenggarakan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Jawa Timur pada 29 November - 4 Desember 2024 telah usai. Tuan rumah kota Surabaya menempati posisi teratas disusul Kabupaten Sidoarjo. Kota Malang yang merupakan tuan rumah FORDA I sebelumnya, kini turun satu peringkat dari posisi dua ke posisi ketiga.

Sungguh pun demikian, suasana yang dibangun oleh KORMI adalah suasana keceriaan pesta yang tidak berorientasi kepada perebutan peringkat dan prestasi. Selaras dengan slogan dan salamnya, yakni sehat, bugar, gembira, luar biasa, maka atmosfir yang diciptakan adalah suasana persaudaraan antar pegiat olahraga tradisional sebagaimana amanat UU nomor 11 tahun 2022 tentang keolahragaan. Berbeda dengan KONI yang spesifik mengarah kepada prestasi, maka KORMI lebih kepada menghidupkan tradisi berolahraga dan olahraga tradisi guna meningkatkan kesehatan, kebugaran dan kegembiraan dalam kehidupan masyarakat serta menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Demikian pula yang dilakukan Induk Olahraga (INORGA) Persatuan Panahan Tradisional (PERPATRI) Nusantara Jaya yang mendapat jatah pelaksanaan lomba oleh Panitia KORMI Jawa Timur pada 1-2 Desember di Stadion Gelora Bung Tomo. INORGA yang memayungi para pegiat panahan tradisional baik yang menggunakan busur Jemparingan, Horsebow, Barebow Standard dan Barebow Tradisional ini sukses diikuti hampir 700 peserta dari 28 Kabupaten/Kota se Jawa Timur. Melonjak hampir 40% dari peserta saat FORDA I sejumlah 400 peserta. Ini diakui oleh Ketua Umum PERPATRI NJ Jawa Timur, Khoiron Hadi, S.Ip.Kom., sebagai antusiasme masyarakat untuk berolahraga panahan yang dijiwai nilai budaya tradisi. Menurutnya, memanah adalah kegiatan Sunnah yang berorientasi untuk menegakkan kewajiban menjaga ukhuwah atau persaudaraan dan persatuan.

Sekjen PERPATRI NJ nasional Heru SH mengungkapkan bahwa perkumpulan pemanah Nusantara ini mengayomi pegiat dengan berbagai busur yang berbeda. Ada busur Jemparingan, Horsebow maupun Barebow yang kesemuanya bebas berekspresi. Semangat itu terpatri dalam slogan PERPATRI NJ yang khas "Saka Busur dadi Dulur, beda Busur tetep akur".

Salah satu wujud kepedulian PERPATRI NJ kepada kebudayaan ditunjukkan dalam upacara pembukaan lomba di FORDA II. Sebelas orang pemanah Jemparingan senior Jawa Timur melakukan atraksi memanah dengan menggunakan Topeng Panji. Diantaranya ada satu orang Perempuan atas nama Nuriel C Kertopati dari club LASKAR PANJI SURYANEGARA - PERPATRI NJ Kota Malang, dan seorang anak usia 6 tahun atas nama R. Palgunadi Suryatmaja Muhammad dari Padepokan Seni Budaya SONGGO SUKMO - PERPATRI NJ Kabupaten Bangkalan. Pemanah cilik Palgunadi yang baru mengenyam TK sangat senang turut pertama kalinya manah bertopeng, "Manahnya beda. Mas seperti jadi besar dan gagah", ujarnya dengan tawa bangga. Ayahanda nya, R. Muhammad bin Rachmad (R. Hambali) menyampaikan pula kebahagiaan mengikuti atraksi manah bertopeng Panji, "Saya sendiri teramat bahagia ikut serta dalam syiar itu, sudah saatnya marwah leluhur karya adiluhung itu kita kenalkan kita gemparkan lagi", ujar sesepuh pemanah Madura Trah Pangeran Cakraningrat itu.

Para peserta FORDA II pun banyak yang takjub dan terhibur menyaksikan kreativitas PERPATRI NJ Jawa Timur tersebut. "Seru sekaligus magis dan sakral. Saya pingin anak didik saya yang SD dan SMP suatu saat bisa ikut atraksi manah bertopeng Panji," komentar Wiwid dari club BAAC Kota Malang. 

Coach senior pemanah Jawa Timur dari Surabaya, Ali Wafa menambahkan bahwa baik memanah atau pun topeng Panji keduanya adalah karya budaya Nusantara, sehingga ke depan bisa dilakukan kolaborasi guna terus menghidupkan seni warisan leluhur.

Tokoh PANJI sendiri adalah tokoh icon leluhur Nusantara dari Jawa Timur. Kisah kisahnya melegenda terpahat di candi candi era Singhasari dan Majapahit. Pengaruh ajaran budaya Panji menyebar hingga ke Asia Tenggara dan India serta telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Memory of the World pada tahun 2017.

 "Panji Asmarabangun bisa dikatakan sebagai founding father nya Nusantara. Ketokohannya yang mendunia selayaknya dialap berkahnya oleh generasi penerus Indonesia. Melalui atraksi manah bertopeng Panji ini kami semata hendak Mikul Dhuwur Mendhem Jero Leluhur sebagai orang Jawa," ujar RBG. 

Kushariyono Arief Wibowo (Ki Wibie Maharddhika Suryomentaram) selaku Ketua Umum PERPATRI NJ Kota Malang dan Koordinator Bidang Kebudayaan PERPATRI NJ Jawa Timur. Sementara itu Jawara Dunia Panahan Tradisional dari Jawa Timur Ustadz Irul menyampaikan kebahagiaannya dengan kreasi budaya memanah bertopeng Panji ini. 

Bahkan ia berharap agar opening ceremony manah topengan Panji ini jadi ikon Persatuan Panahan Tradisional (PERPATRI) Nusantara Jaya dan bisa turut meramaikan FORNAS 2025 di Nusa Tenggara Barat tahun depan. Jemparingan Topengan Panji sebagai inovasi seni budaya akhirnya tak lain adalah upaya untuk menginternalisasi nilai-nilai akhlak mulia dan budi pekerti utama ke dalam pribadi pemanah melalui giat panahan tradisional yang menyehatkan, membugarkan serta menggembirakan.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Jemparingan Bertopeng Panji, Inovasi Budaya Perpatri

Trending Now