.png)
 |
| Zulfi Satria menegaskan kliennya justru korban yang sebenarnya dalam kasus bantal Harvest./dok. JSN-ANS |
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM - Terdakwa kasus bantal Harvest, Debby Afandi baru saja menjalani sidang ke-16 di Pengadilan Negeri Kota Pasuruan pada Senin (2/12).
Selepas sidang, pihak Afandi dan kuasa hukumnya menerima kehadiran awak media, termasuk JSN.
Tim kuasa hukum Afandi, Zulfi Satria menegaskan bahwa terdakwa justru merupakan korban.
"Apa yang terjadi di persidangan tadi, secara suasana dan keterangan-keterangan yang disampaikan makin meyakinkan kami bahwa terdakwa adalah korban yang sebenarnya," ucap Zulfi Satria, seperti yang diliput JSN.
"Beliau yang terzalimi, beliau yang rugi lahir dan batin. Beliau juga yang menanggung akibat dari perkara ini," imbuh Zulfi.
Maka menurut Zulfi, justru Debby Afandi yang lebih berhak menggugat dan melaporkan, bukan sebaliknya.
"Karena ini berkaitan dengan perdata, maka kami akan menggugat ke PN Niaga, bukan pidana," tegas Zulfi.
Pernyataan Zulfi seperti yang disampaikan pemilik firma kuasa hukum Afandi, Sahlan Azwar.
Sahlan mengatakan jika pihaknya menggugat pelapor ke Pengadilan Negeri Niaga karena ini berkaitan dengan sengketa perdata.
Pada sisi terdakwa, Afandi, berharap putusan hakim dapat adil dan memberi jalan keluar kepada pelaku UMKM sepertinya.
Sebab, tujuan dari keberadaan UMKM seperti HarvestWay yang dimilikinya semata-mata untuk kemandirian rakyat dan membuka lapangan kerja.
Adapun kasus bantal Harvest ini melibatkan pelapor Fajar Yulistianto yang mengklaim telah memiliki Harvest Luxury yang didaftarkan ke HKI.
Sedangkan, Debby Afandi sudah menjalankan UMKM HarvestWay sejak 2019 silam. ***
Penulis: YAN
