MALANG | JATIMSATUNEWS - Kampus Desa Indonesia menggelar kegiatan pelatihan yang bertajuk "In House Business Mentality Training". Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari kedepan, 20-22 Desember 2024, di God Management School Kasembon.
Hari pertama pelatihan, Jumat, 20 Desember 2024, dimulai dengan acara pembukaan yang dibuka langsung oleh ketua Kampus Desa Indonesia, Mochammad Mahpur. Seluruh peserta yang berasal dari berbagai kalangan tersebut kemudian diajak untuk menganalisis diri dengan tujuan agar mereka yakin dan siap ditempa agar memiliki mindset maju layaknya seorang pebisnis.
Sebagai pembukaan, peserta diberikan materi yang berjudul "Businessman Mentality", yang disampaikan oleh Lucky Abrori, Dosen Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya.
Lucky menuturkan bahwa mental seorang pebisnis harus kuat dan tidak boleh melempem seperti tomat. Menurutnya tomat adalah jenis tumbuhan yang mudah layu dam hancur. Oleh karena itu, ia menekankan agar peserta bisa menghindari sikap yang lemah dan mudah menyerah.
Selanjutnya, Hari kedua dilanjut dengan materi yang sangat menarik. Pada hari itu penyampaian materi diberikan langsung oleh Heri Cahyono, pendiri Pesantren Wirausaha Kalasuba.
Pada kesempatan tersebut, pria yang akrab dipanggil Sam HC ini mengatakan bahwa salah satu sikap yang tidak boleh hilang dalam diri seorang pebisnis adalah disiplin. Karena disiplin akan menuntun seseorang untuk bekerja dengan target. Jadi peserta dibiasakan untuk hidup disiplin dalam hal-hal sederhana seperti menata sandal.
Ia juga menambahkan bahwa hal kecil yang dibiasakan disiplin akan membawa dampak besar pada kehidupan seseorang di masa yang akan datang. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam membuka wawasan dan meningkatkan motivasi untuk mengembangkan usaha. Dengan suksesnya kegiatan "In House Business Mentality Training" ini, Kampus Desa Indonesia berharap dapat terus mendukung pengembangan usaha pemuda Malang Raya dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Di hari kedua, kegiatan ini diawali dengan sesi yang dipandu oleh Ken Sasmita Efendi sebagai fasilitator utama. Dalam suasana yang penuh semangat, Ken Sasmita mengajak para peserta untuk menggali lebih dalam tentang potensi dan minat mereka dengan memperkenalkan konsep IKIGAI, sebuah filosofi dari Jepang.
IKIGAI, yang berarti “alasan untuk hidup,” membantu peserta untuk mengenali passion yang ada dalam diri mereka, menghubungkannya dengan keahlian, kebutuhan dunia, dan hal-hal yang memberikan kebahagiaan. Melalui pendekatan ini, peserta didorong untuk menemukan tujuan hidup yang bermakna dan selaras dengan potensi terbaik mereka.
Hari terakhir kegiatan pelatihan berlangsung penuh antusiasme dengan Abdul Jamil sebagai fasilitator utama. Dalam sesi ini, Abdul Jamil membagi peserta menjadi lima kelompok untuk menjalani tantangan merancang sebuah bisnis dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Setelah menyusun ide-ide kreatif, setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan rencana bisnis mereka. Beragam konsep menarik muncul dari diskusi ini. Pertama, healthy bakery. Ide inovatif berupa toko roti sehat yang menawarkan produk rendah gula, cocok untuk mereka yang menjalani diet atau memiliki pola makan sehat. Kedua, bisnis laundry. Konsep layanan laundry modern yang berfokus pada kecepatan dan efisiensi, dengan target konsumen yang sibuk. Ketiga, bisnis wisata. Ide bisnis yang menawarkan pengalaman wisata unik dan personal, menyasar pasar yang mencari perjalanan yang berkesan.
Selain itu, kelompok lain juga menghadirkan gagasan menarik lainnya yang menunjukkan kreativitas dan potensi besar. Kegiatan ini tidak hanya melatih kemampuan berpikir kritis peserta, tetapi juga membangun semangat kolaborasi dan inovasi dalam merancang bisnis.
Dengan berakhirnya sesi ini, seluruh peserta diharapkan dapat membawa wawasan baru dan inspirasi untuk merealisasikan ide-ide mereka ke dalam dunia nyata.