PASURUAN|JATIMSATUNEWS.COM - Yayasan Darun Najah Kedemungan Pasuruan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Merajut Persatuan dalam Keberagaman” pada Sabtu (7/12/2024) di Makhad MAN 1 Kota Pasuruan.
Acara tersebut merupakan bagian dari Program Kerja Sama Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama dalam rangka Gebyar Toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika 2024.
Ketua Yayasan Darun Najah, Dr. Ridwan, menjelaskan bahwa FGD ini melibatkan berbagai pihak, di antaranya guru-guru agama sekolah umum dan madrasah, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), penyuluh, mahasiswa, majelis taklim dan beberapa kepala madrasah.
FGD ini bertujuan merumuskan rekomendasi kebijakan pendidikan yang efektif bagi generasi-Z dalam pemahaman dan implementasi kerukunan dan moderasi beragama, sehingga diperoleh berbagai perspektif dan solusi inovatif dalam mendidik generasi muda menghadapi tantangan ekstremisme.
Kegiatan ini dihadiri secara daring oleh Kabid Harmonisasi PKUB Setjen Kemenag, Dr. H. Zainal Ilmi, M.Pd.I, CHM, yang menyampaikan tentang enam peta jalan PKUB.
Keenam peta jalan tersebut mencakup penguatan harmonisasi regulasi, pemberdayaan FKUB dan lembaga keagamaan, peningkatan kapasitas aktor-aktor kerukunan, promosi perdamaian dan kerukunan, baseline data kerukunan, serta penguatan jejaring KUB nasional dan internasional.
Diskusi ini dipandu oleh Dr. Bakhrul Ulum, Kasubbag TU Kemenag Kabupaten Pasuruan.
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh tim FKUB, Dr. Ali Fachruddin dan Dr. Ubaidilah serta dihadiri secara langsung oleh staf Biro Perencanaan Kementerian Agama, Dr. Ainul Yaqin.
Narasumber utama dalam FGD ini adalah Dr. Ifat Maimunah, M.Pd, Ketua Pusat Moderasi Beragama UIN Malang, dan Kukuh Setyo Pambudi, M.Hum, dari Center for Social Psychology and Society, Universitas Negeri Malang.
Mereka memaparkan materi mengenai model pendidikan moderasi beragama bagi generasi Z serta a generational studies (kajian generasi) terkait moderasi beragama.
Paparannya sangat menarik yakni tetang bagaimana menghadapi dan mendidik pemahaman moderasi beragama dan kerukunan di Indonesia di tengah perkembangan teknologi yang pesat.
Generasi Z dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks.
Salah satu tantangan utama adalah penyebaran ekstremisme yang dapat mengancam kerukunan hidup bermasyarakat dan stabilitas nasional.
Ekstremisme, dalam bentuk apapun, baik itu radikalisme agama, ideologi politik yang sempit, maupun pandangan sosial yang intoleran.
Pemikiran, ide dan masukan yang cerdas dalam rangka pendidikan kerukunan dan moderasi beragama pada Generasi Z menjadi forum utama FGD yang dipandu langsung oleh Ridwan dan Imam Ahmad.
Diskusi yang menarik untuk menemukan permasalahan, mendeskripsikan masalah dan usulan kebijakan yang nantinya akan diolah dan dirumuskan dalam naskah kebijakan berupa policy brief yang menjadi outcame FGD ini.
Harapannya rekomendasi kebijakan yang akan diusulkan tersebut dapat ditindaklanjuti menjadi kebijakan pendidikan kerukunan dan moderasi beragama bagi generasi Z.