ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 

Arumi Bachsin Ungkap Rahasia Bisa Jadi Ketua PKK di Usia 21 Tahun dan Atur Keuangan Keluarga

Admin JSN
21 Desember 2024 | 21.05 WIB Last Updated 2024-12-22T08:29:37Z
Arumi Bachsin dan pemilik media Jatim Satu News, Anis Hidayatie./dok. JSN-ANS

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Arumi Bachsin hadir di Kota Malang untuk mengisi agenda sosialisasi OJK Malang kepada komunitas perempuan pada Jumat (20/12) kemarin.

Agenda ini digelar di Hotel Aria Gajayana, Kota Malang, dan diisi tiga narasumber.

Yaitu, Kepala OJK Malang Biger Adzanna Maghribi. Fasilitator Mandiri University Aditya Permana, dan Momfluencer Arumi Bachsin.

Kemudian, dimoderatori Penulis Buku dan Direktur Deazha Prima Nusantara yakni Dewi Yuhana.

Tajuk sosialiasi OJK Malang ini adalah 'Perempuan Cerdas Finansial, Masa Depan Lebih Aman', dan diselenggarakan untuk menyambut Hari Ibu 2024.

Pada momen ini, Arumi Bachsin membagikan pengalamannya dalam mengatur keuangan keluarga termasuk menjadi Ketua Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Trenggalek di usianya ke-21 tahun.

Istri dari politikus Emil Dardak ini mengaku tidak mudah dalam menjalani kehidupan berumahtangga sejak 2013. Ketika dirinya saat itu masih 19 tahun.

Kemudian, dia menjadi Ketua PKK Kabupaten Trenggalek pada 2015 usai Emil Dardak terpilih sebagai Bupati Trenggalek.

"Saat itu pertama kali menjabat saat usia saya 21 tahun," ungkap Arumi Bachsin yang disambut tepuk tangan audiens, seperti yang diliput JSN.

Ketika ditanya moderator Dewi terkait cara agar bisa memimpin PKK Trenggalek di usianya yang masih sangat muda, Arumi mengungkapkan rahasianya.

Yakni, sikap ibu-ibu PKK yang menerima kehadirannya dan bersedia membimbingnya selama proses menjadi Ketua PKK.

"Penerimaan dan bimbingan dari masyarakat di sana akhirnya membentuk saya seperti sekarang," ujar Arumi.

Artinya, tak hanya membuatnya bisa menjadi Ketua PKK Trenggalek, tetapi juga membuat Arumi dapat mengambil pelajarannya untuk diterapkan dalam berkeluarga, termasuk dalam mengelola keuangan.

"Jadi, pengaruhnya sejak saat itu banyak banget. Dari segi sosial, moral, kepribadian, hingga pengaruh bagaimana mengatur keuangan saya dan keluarga," ucap perempuan kelahiran Jakarta, 30 tahun lalu.

Mengenai pengaturan keuangan keluarga, Arumi mengaku sempat merasakan momen pengelolaannya diatur bersama ketika masih fase awal menikah.

Faktor sama-sama masih bekerja di bidangnya masing-masing dan belum punya anak, membuat mereka belum sempat memikirkan bagaimana menyiapkan uang untuk kebutuhan yang lebih kompleks.

Namun, ketika sempat berhenti bekerja karena hamil, Arumi mulai mengatur keuangan keluarga meski belum ada penetapan skala prioritas.

Titik awal Arumi bisa mengelola keuangan dan membuat skala prioritas bersama suaminya adalah ketika Emil Dardak makin totalitas dalam bekerja di dunia politik.

"Sebelumnya, uang kami selalu habis buat tugas dan segala macam. Kemudian, Mas Emil ganti pekerjaan dan memang cita-citanya di dunia politik. Kami jika dibandingkan politisi lain, adalah yang paling tidak punya modal. Tabungannya 0. Tetapi, dari situ mulai punya skala prioritas dalam keuangan," beber Arumi.

Selain itu, faktor sudah memiliki tiga anak yang berusia 10 tahun, 9 tahun, dan 3 tahun, membuat pengelolaan finansial dengan skala prioritas makin penting.

"Kami harus memikirkan urusan sekolah, kehidupan sehari-hari, hingga menyiapkan dana masa depan anak maupun dana masa tua kami berdua," lanjutnya.

Arumi mengatakan keharusan berpikir jauh ke depan karena dana pensiunan wakil gubernur yang diterima Emil Dardak tidak banyak, yakni 1,5 juta rupiah per bulan. "Tidak cukup itu untuk anak-anak. Jadi, karena itu harus dipikirkan mulai sekarang," imbuh alumnus IAIN Tulungagung 2019.

Lulusan Sarjana Ekonomi Syariah ini pun mengatakan jika berinvestasi sangat penting dalam pengelolaan finansial keluarga.

Investasi juga menjadi penyeimbang terhadap pendapatan aktif. "Kami berinvestasi di semua instrumen. Yang penting tidak sama dengan active income," sambungnya.

Perjalanan dalam mengatur finansial keluarganya, membuat Arumi juga bersyukur pernah tinggal di Trenggalek. Menurutnya, kehidupan sederhana masyarakat Trenggalek mengajarkan kepadanya cara untuk memaknai hidup.

Dia pun mengandaikan jika sejak muda dulu ketika masih berkarier di Jakarta sudah memikirkan investasi, mungkin akan lebih baik lagi ketika berada di tahap sekarang.

Sebelum menjadi politikus bersama suaminya, Arumi Bachsin dikenal sebagai selebritas di bidang seni peran (aktris) di ibu kota.

Kini, dirinya fokus mendampingi Emil Dardak yang kembali maju di Pilkada 2024 sebagai wakil gubernur dari Khofifah Indar Parawansa.

Jika merujuk hasil Pilgub, maka Khofifah-Emil menang dan akan memimpin Jawa Timur untuk kedua kali secara beruntun usai 2019-2024.

Arumi pun memiliki tugas penting saat Emil Dardak menjadi wagub Jatim 2019-2024, yakni menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, menggantikan Nina Soekarwo. ***

Penulis: YAN


Media sosial Jatim Satu News: X & YouTube

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Arumi Bachsin Ungkap Rahasia Bisa Jadi Ketua PKK di Usia 21 Tahun dan Atur Keuangan Keluarga

Trending Now