MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Pengumuman penghargaan guru literasi dan inovasi telah usai pada 25 November 2024, namun gemanya masih terdengar hingga hari ini, Minggu (8/12).
Dua orang guru perempuan Kabupaten Malang dari Satuan Pendidikan atau Sekolah yang berbeda memperoleh prestasi ini. Sama-sama dari Kabupaten Malang, sama-sama pula meraih juara 2.
Menariknya lagi, kedua figur inspiratif yang memperoleh penghargaan Guru Teladan Literasi dari Kementerian Agama Jawa Timur ini sama-sama alumni Pondok Pesantren Putri Nurul Huda Mergosono Kota Malang.
Satu orang dari SMP Islam 1 Pujon, meraih juara 2 penghargaan guru teladan literasi.
"Saya mengajar di SMP Islam 1 Pujon, pernah nyantri di Pesantren Mergosono ini pada jaman KH. Masduqi Mahfudz masih sugeng, saya sesama santri dengan KH Marzuki Mustamar waktu itu. Hanya bedanya Kyai Marzuki yang waktu itu kita panggil ustadz lebih pandai," ujar Anis Hidayatie sembari tersenyum mengingat keadaannya waktu menjadi santri dahulu saat wawancara pada Minggu (8/12).
Satu sosok inspiratif lainnya yakni Wiwin. Pemilik nama Siswatini merupakan guru sekaligus Kepala Sekolah di SMA Diponegoro Tumpang.
"Sama, saya dulu juga mondok ketika Abah KH Masduqi masih hidup, hanya saja saya lebih akhir daripada mbak Anis yang kakak tingkat. Kami sama-sama alumni UIN Malang juga," ujar Wiwin dengan tak kalah semangat.
Wiwin juga seorang penulis novel Terjerembab Mimpi tergapai Cinta Sejati, Langit Teduh Pesantren, Dermaga Mimpi Gemintang dan puluhan karya lainnya.
Keduanya pun sowan (berkunjung) ke Pondok Pesantren usai menerima penghargaan. Mereka kemudian ditemui pengasuh Ning Fauchatul Fitriyah atau Ning Wik dan suaminya Gus Syihabbuddin Al Hafidz, pada Rabu (4/12) lalu.
Menurut Wiwin yang waktu itu juga datang bersama Anis, pihak pengasuh sangat bahagia bisa bertemu. Termasuk ingin mengagendakan kegiatan literasi untuk guru dan siswa di SMP Nurul Huda Mergosono.
"Alhamdulillah berarti nanti bisa membantu sekolah untuk kegiatan literasi," tutur Ning Wik sebagaimana ditirukan Wiwin.
Menyepakati rencana tersebut, Anis menceritakan bahwa dirinya dan Wiwin adalah penulis buku fiksi dan non-fiksi.
Puluhan buku telah dihasilkan, pernah satu proyek saat menulis cerita atau cerita islami yang diadakan Kanwil Kemenag Provinsi Jatim.
"Kami sama-sama penulis buku, diantaranya novel. Insyaallah kami akan berkontribusi literasi untuk SMP Nurul Huda sebagaimana yang diinginkan pengasuh," urai Anis.
Anis pun memiliki novel terkenal berjudul Salikah: Tentang Cinta dan Ruang Sunyi, Ojin Perburuan Cinta dari Osaka ke Indonesia, juga buku non fiksi Pujon Kidul Desa Wisata Penuh Pesona dan puluhan buku lain termasuk buku puisi dan esai.
Dua alumni santriwati Nurul Huda itu sepakat akan meluangkan waktu untuk ikut menggiatkan literasi terutama di SMP Nurul Huda.
"Insyaallah akan kami usahakan menyumbangkan pikiran dan kemampuan literasi untuk SMP Nurul Huda," ujar Wiwin disepakati Anis dalam wawancara via WhatsApp, Minggu (8/12). ***
Editor: YAN