"Banyak hal bisa ditulis, setelah workshop hari ini saya harap baik siswa maupun guru bisa menulis, membuat karya untuk dibukukan," tutur Kepala Sekolah dalam sambutan membuka kegiatan.
Moderator Lestari mengawali dengan penampilan video siswi SMKN Gempol yang rajin menulis dan bikin buku
"Buatlah, upload kegiatan kalian di sosmed dengan kegiatan baik. Ketika lulus buat lamaran kerja cantumkan akun, ini yang akan disebar," ucap tutor Lestari.
Selanjutnya materi utama menulis fiksi dan non fiksi disampaikan Anis Hidayatie, ketua Komalku, Komunitas Menulis Buku Indonesia. Menyampaikan dengan banyak interaksi Anis memberi pernyataan bahwa untuk bisa menulis yang baik hanya diperlukan satu hal, membaca.
"Dengan membaca kita memperkaya kosa kata, menemukan diksi paling tepat untuk digunakan dalam kalimat," ucap Anis.
Dialog langsung dan tanya jawab berlangsug. Guru Tiwi bertanya menentukan tema dan alur, siswi Citra bertanya bagaimana cara menentukan tanda baca dan memilih kata kata, siswa Yoga Pratama bertanya cara mengatasi writer block dan guru Lestari bertanya bagaimana cara membagi waktu dan penggunaan IA untuk menulis.
Satu per satu pertanyaan di jawab Anis, langsung memberi contoh sehingga penanya mengerti yang harus dilakukan.
"Untuk mengatasi writer block dan membagi waktu jawabannya mirip, yakni temukan waktu terbaik. Pilih yang paling bisa memberi inspirasi, kalau saya sebelum subuh. Untuk Writer block, temukan refresh sehingga otak istirahat sejenak, kalau saya bisa dengan membuat puisi atau cerpen setelah seharian Menulis berita," ucap Anis yang jurnalis di JaktimSatuNews.
Jelang akhir workshop Anis memberikan kenang kenangan berupa karya novelnya yang pertama Salikah Tentang Cinta dan Ruang Sunyi serta Tabloid Jatim Satu News.
Berakhir hampir sore hari, pertemuan dihiasi foto bersama dengan pengumpulan karya guru dan siswa untuk dibukukan. Ans