Gambar 1

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 2

UIN Malang Gelar Expo Kemandirian Pesantren Lintas Kota

M. Kholilur Rohman
01 November 2024 | 14.29 WIB Last Updated 2024-11-01T07:29:21Z

 


MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Masih relevan dengan momen hari santri yang dilaksanakan beberapa hari lalu, UIN Malang kembali gelar kegiatan bertajuk Expo Kemandirian Pesantren. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada 30-31 Oktober di gedung Sport Center (SC).

Kegiatan ini diikuti oleh pondok Pesantren lintas Kota. Mulai dari Kota Malang, Probolinggo, hingga Pasuruan. Tak kurang dari 30 stand pesantren yang meramaikan acara Expo Kemandirian Pesantren.

Lebih jauh lagi, Fahmi Shofrillah,S.H sebagai perwakilan panitia menjelaskan lebih jauh ide dan cikal bakal dari kegiatan expo kemandirian pesantren.

“Kegiatan ini merupakan instruksi langsung dari kemenag pusat kepada UIN Maulana Malik Ibrahim. Untuk memberikan ruang kepada pesantren yang mendapatkan bantuan inkubasi dari kemenag untuk nemberikan ruang eksplorasi. Dari kegiatan ini, pesantren inkubasi dapat saling mengenal, juga terhadap mahasiswa UIN yang nantinya juga ada yang akan mondok,” jelasnya.

Selain itu, turut meramaikan kegiatan expo kemandirian pesantren, penampilan dari Ma'had Sunan Ampel al-Aly (MSAA) UIN Malang, diantaranya zapin, salawat kontemporer, dan fashion recycle dari beberapa mabna.

Dalam kegiatan ini, mengenalkan pondok dan promosi barang dagangan, terdapat materi talkshaw di acara Expo Kemandirian Pesantren. Tema talkshaw di hari pertama adalah "Pesantren Tanggap Bencana" yang disampaikan oleh Agung Sedayu sebagai BPBD Batu, sedangkan talkshaw di hari kedua bertema "Santri Berani, Santri Peduli: Bersama Mencegah Kekerasan Seksual" disampaikan oleh Dr. Isti'adah, M.A sebagai ketua PSGA.

Dalam materi pesantren tanggap bencana, Agung Sedayu menyampaikan faktor-faktor penyebab bencana sekaligus bagaimana penanganan pertama saat terjadi bencana.

"Salah satu faktor yang sering terjadi dan kadang jarang disadari adalah ulah tangan kita sendiri, seperti membuang sampah. Dan juga tentu faktor alam yang mengalami pergeseran kondisi dari waktu ke waktu. Nah, cara penanganannya berbeda-beda sesuai bencana apa yang terjadi," paparnya.

Selama materi talkshaw disampaikan, seluruh peserta tampak aktif dan antusias dalam mengikuti alur materi yang diberikan. Sayangnya, keterbatasan waktu membuat diskusi dan tanya jawab harus dibatasi.

Di hari kedua expo, acara semakin semarak dengan adanya berbagai macam penampilan dari masing-masing pondok pesantren. Mulai dari menyanyi, penampilan video, dan lain sebagainya.

Sementara itu, di setiap stand pesantren terdapat banyak produk yang ditampilkan. Mulai dari makanan, kaos, ganci, dan produk lainnya yang menjadi unggulan di masing-masing pesantren.

Melalui kegiatan expo kemandirian pesantren, mahasantri MSAA UIN Malang dapat semakin mengenal banyak lembaga pondok pesantren, utamanya yang berada di dekat kampus. Pengenalan ini dapat dijadikan referensi tempat mondok setelah keluar dari Ma’had.

Dalam wawancara eksklusif, Dr. H. Halimi Zuhdy, M.Pd sebagai ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kota Malang, memberikan keterangan terhadap kegiatan expo kemandirian pesantren.

“Acara ini perlu dipertahankan dan diluaskan lagi agar peserta yang turut andil semakin banyak. Mengingat kegiatan expo pesantren bertujuan untuk memberikan edukasi sekaligus referensi tempat mondok bagi mahasiswa, utamanya yang lulusan Ma'had UIN," jelas pengasuh Pondok Pesantren Darun-Nun

Terakhir, terdapat pengumuman expo award yang diambil dari hasil penilaian juri terhadap kualitas produk, serta keaktifan pesantren dalam mengikuti kegiatan expo kemandirian pesantren. 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • UIN Malang Gelar Expo Kemandirian Pesantren Lintas Kota

Trending Now