Sebanyak delapan mahasiswa dari UPN “Veteran” Jawa Timur mengikuti program Magang Riset Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di proyek pembangunan Paket CWI-01 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang dikelola oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Program magang ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam dunia proyek konstruksi serta meningkatkan keterampilan mereka di luar kampus.
Selama mengikuti magang, mahasiswa terlibat dalam berbagai divisi, seperti divisi HSE (Health, Safety, Environment), Engineering, dan Produksi. Kami mendapatkan pengalaman beragam, mulai dari perhitungan volume menggunakan AutoCAD, pembuatan penjadwalan proyek, pembuatan laporan pekerjaan, hingga monitoring pengecoran, dan masih banyak
lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut memberikan wawasan yang luas dan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.
Salah satu pengalaman menarik yang diperoleh para mahasiswa adalah mengikuti Toolbox Meeting dan Safety Morning Talk. Meski bagi sebagian orang awam istilah ini masih belum familiar, kedua kegiatan tersebut memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan kerja di proyek konstruksi.
Menurut Manager HSE PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Safety Morning Talk adalah pertemuan pagi yang membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Pertemuan ini berlangsung selama 30 menit hingga satu jam, biasanya dilakukan seminggu sekali dengan dihadiri oleh seluruh karyawan dan pekerja. Tujuannya adalah untuk menyegarkan kembali pengetahuan pekerja tentang keselamatan kerja sebelum memulai kegiatan sehari-hari. Sementara itu, Toolbox Meeting adalah pertemuan yang bersifat lebih teknis dan spesifik, mencakup pengarahan pekerjaan yang akan dilakukan serta evaluasi terhadap keamanan dan persiapan
kerja. Toolbox Meeting lebih fokus pada pekerja di lapangan, memastikan setiap tugas dilakukan dengan aman dan sesuai dengan rencana.
Dalam konteks keselamatan kerja, Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) yang diatur dalam PP No. 50 Tahun 2012 juga menegaskan bahwa Safety Morning Talk adalah bagian penting dari pencegahan kecelakaan kerja. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pekerja terhadap norma-norma keselamatan kerja selama proses produksi. Sedangkan, Toolbox meeting adalah pertemuan rutin yang dipimpin oleh personel keselamatan (HSE) untuk mengingatkan tentang potensi bahaya di tempat kerja. Kegiatan ini meliputi persiapan sebelum bekerja, penjelasan potensi bahaya, dan memastikan kondisi pekerjaan serta fisik pekerja sesuai dengan SOP yang berlaku.
“Kegiatan Ini berkesan sekali,karena tidak ada kegiatan ini di bangku perkuliahan. Poin yang disampaikan juga kebanyakan mengenai K3 yang tidak ada dibangku perkuliahan," ujar Arum, salah satu mahasiswa magang pada Jum’at (27/9).
Bagi para mahasiswa magang, kegiatan Toolbox Meeting dan Safety Morning Talk menjadi momen yang berkesan karena memberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para pekerja sebelum pekerjaan dimulai. Kegiatan tersebut juga dinilai mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya pada poin 3 terkait kesehatan dan kesejahteraan, serta penggunaan Building Information Modelling (BIM) yang mendukung poin 9 tentang infrastruktur, industri, dan inovasi.
“Disini juga diajarkan megenai penggunaan Ms. Project yang dugunakan untuk membuat schedule proyek. Disini kami juga mengamati penggunaan teknologi yang sesuai dengan pilar kecakapan digital, dengan mengoptimalkan penggunaan BIM terbaru seperti Revit, Cubicost, dan Navisworks," ujar Divia, salah satu mahasiswa magang pada Senin, (28/10).
Melalui program Magang Riset MBKM ini, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh
pengetahuan yang luas sebagai bekal memasuki dunia kerja, khususnya di bidang konstruksi. Pengalaman ini membuat mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur tidak hanya menguasai pengetahuan teknis dan keterampilan analitis, tetapi juga berkontribusi pada SDGs 17 melalui praktik berkelanjutan dan kolaboratif. Program ini mempersiapkan mahasiswa dengan nilai dan keterampilan untuk pembangunan berkelanjutan serta kemajuan sosial, menjadikan mereka lebih adaptif, inovatif, dan siap menghadapi dunia kerja.