MALANG|JATIMSATUNEWS.COM - Program LSDP (Local Service Delivery Improvement Program) yang berasal dari Kementerian Dalam Negeri baru akan terealisasi tahun 2026 lantaran APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kota Malang masih belum mampu menopang dana talangan untuk menjalankan proyek tersebut.
"Produk dari program LSDP ini berupa RDF (Refuse Derive Fuel) pengganti batubara sebanyak 72 ton per hari dari sampah yang dikelola sekitar 120 ton hingga 150 ton per hari. Namun, program LSDP ini baru bisa terlaksana di tahun 2026," beber Rahman saat ditemui usai peninjauan lokasi di TPS Tombro pada Rabu (13/11/2024).
Sembari menyongsong program LSDP di tahun 2026. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang fokus dalam pengelolaan sampah yang nantinya dapat menyumbangkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). "Harus ada pengelolaan dan pengurangan sampah sehingga tidak harus menunggu LSDP. Nantinya, sampah akan diolah menjadi berbagai produk sehingga dapat menambah PAD. Saat ini, produk dari pengelolaan sampah berupa pupuk kompos dari TPA Supiturang," jelasnya.
Dikatakan Rahman, saat ini timbunan sampah di TPA Supiturang sudah menumpuk setinggi 11 meter di lahan seluas 16 hektare. "Hal ini perlu penanganan, apabila di sanitary landfill seluas 5 hektar aman namun terhitung hingga saat ini umur sanitary landfill kurang 6 tahun lagi," jelasnya.
"Jika sudah 6 tahun, dimana lagi kita akan membuang sampah. Maka perlu upaya-upaya dan strategi dalam pengurangan dan penanganan sampah," imbuh Rahman.
Disinggung tentang kebijakan ekonomi sirkular dari pengelolaan sampah, Rahman menuturkan perlu ada tahapan-tahapan. "Sebetulnya sudah kami diskusikan dengan Pak Pj. Walikota, mengingat Pak Pj ini adalah Direktur PPIP di Kemendagri yang khususnya menangani pengelolaan persampahan perkotaan. Diantaranya adalah program LSDP dan tentunya ada step by step yang harus dilalui. Bapak Pj Walikota berharap pengelolaan di Kota Malang ini bisa terbaik di Indonesia bahkan Asia," jelas Rahman.
Sementara itu, Pj Walikota Malang Iwan Kurniawan mengatakan bahwa dirinya memiliki program di Kemendagri terkait pengelolaan persampahan yang nantinya akan berkolaborasi dengan Kota Malang.
"Kota Malang kita tuntaskan pengelolaan sampahnya dan kami berharap Kota Malang dapat menjadi pilot projek atau menjadi contoh yang dapat mendatangkan PAD," tutur Pj Walikota.
Selanjutnya, Ia menyampaikan dalam hal pengelolaan sampah. Dirinya juga mengimbau Kepala DLH Kota Malang bersama seluruh jajaran OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dapat berkolaborasi.
Menurutnya, Kota Malang sudah bagus tapi ada hal yang kecil-kecil proses pengelolaan sirkular ekonomi masih perlu ditingkatkan. "Mari kita sama-sama mengerjakan itu sebagaimana Kota Malang nanti menjadi contoh, menjadi pilot sehingga kedatangan tamu-tamu yang ingin melihat pengelolaan sampah di Kota Malang yang sudah baik itu akan mendatangkan PAD atau akan mendatangkan kebanggaan bagi pengelolaan sampah di Kota Malang," pungkas Iwan Kurniawan. (An)