SURABAYA|JATIMSATUNEWS.COM - Sebanyak 59 orang peninjau dari 36 negara, selama dua hari menyaksikan pelaksanaan Pilkada 2024 serentak di Jawa Timur. Para pemantau asing itu, sengaja diundang KPU RI (Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia) bersama KPU Provinsi Jawa Timur.
KPU RI sengaja memilih Jawa Timur sebagai objek pemantauan dan penelitian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 ini, karena Jawa Timur dianggap unik dan menarik.
Kegiatan pemantau oleh perwakilan 36 negara itu digelar selama dua hari, tanggal 26 dan 27 November 2024. Tema kegiatan ini disebut "EVP (Election VIsit Program): 2024 - Indonesia's Simultaneous Regional Elections."
Sebelum dilaksanakan kunjungan ke beberapa daerah di Jatim, EVP 2024 ini diawali dengan penerimaan tamu negara sahabat itu di HotelJW Marriot Surabaya, Senin malam (25/11/2024).
Dipilihnya wilayah Jawa Timur, sebagai lokasi pemantauan, karena kinerja KPU Jawa Timur dinilai yang terbaik dibandingkan 36 KPU lainnya di Indonesia, ujar Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin, saat berada di Surabaya.
Para pemantau dari luar negeri itu merupakan peneliti dari berbagai kampus, lembaga swadaya masyarakat, perwakilan kedutaan dan konsulat. Bahkan, kata Afifuddin, ada pula penyelenggara pemilihan umum dari berbagai negara di Asia, Australia, Afrika dan Amerika.
"KPU RI memberikan fasilitas kepada para tim pemantau dari luar negeri itu, dengan Election Visit. Nantinya, mereka akan mengunjungi TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang sudah dibangun di beberapa tempat di Kota Surabaya, pada 26 November. Berikutnya, pada saat berlangsung proses pemungutan suara, pada hari Rabu, 27 November 2024, mereka diberi kesempatan menyaksikannya," ujar Afifuddin.
EVP ini merupakan dari kegiatan rutin setiap kali ada Pemilu atau Pilkada. Biasanya KPU RI juga mengundang KPU negara lain atau pemantau. Termasuk kehadiran peneliti dan pemantau dari media dan kampus.
"Kalau kita ada Pemilu di negara lain, kita juga diundang. Jadi kita saling tukar pikiran dan pengalaman," ulas Afifuddin.
Menurut Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi, proses Pilkada di Jatim memang ada yang unik. Berbagai dinamika dan ragam etnis juga ada di Jatim. Yang istimewa, Pilkada di Jawa Timur, untuk Calon Gubernurnya diikuti oleh tiga calon yang semuanya perempuan dan wakilnya laki-laki.
Nomor urut 1, Luluk berpasangan dengan Lukman. Nomor urut 2, Khofifah dengan Emil Dardak dan nomor urut 3, Tri Risnaharini denfan Gus Hans.
Kecuali itu, di Pilkada Jawa Timur ini juga ada lima daerah akan menggelar Pilkada dengan Calon Tunggal. Pasangan Calon Bupati dan Calon Wali Kota, hanya diikuti satu pasangan calon. Pada Pilkada ini mereka tidak ada lawan. Untuk itu pasangan calon ini akan melawan Kotak Kosong. Daerah itu adalah Kota Surabaya dan Pasuruan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Ngawi.(yra)