Proses perancangan teknologi ini dimulai dengan identifikasi kebutuhan masyarakat yang memerlukan teknologi tepat guna. Perangkat mesin CNC dirancang untuk mendukung efisiensi produksi sekaligus menjaga keaslian pola-pola batik khas daerah.
“Mesin ini tidak hanya dirancang untuk mempercepat produksi, tetapi juga memastikan pelestarian pola tradisional batik yang menjadi kebanggaan masyarakat lokal,” jelas Dr. Ike Ratnawati, S.Pd., M.Pd., ketua kegiatan.
Dr. Ike menambahkan bahwa inovasi ini bertujuan membuka peluang industri berkelanjutan bagi masyarakat Kampung Mentraman, Desa Pagelaran. Pelatihan dan bimbingan diberikan agar masyarakat tidak hanya memahami teknologi tersebut, tetapi juga mampu mengelolanya secara mandiri.
“Kami percaya bahwa kombinasi teknologi dan tradisi mampu menciptakan ekosistem industri yang mendukung pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan poin ke-11 dari Sustainable Development Goals (SDGs),” imbuhnya.
Hasil awal penggunaan mesin CNC ini menunjukkan potensi signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produk batik. Pola batik yang dihasilkan melalui mesin CNC memiliki presisi tinggi tanpa mengurangi nilai estetikanya. Selain itu, teknologi ini juga diharapkan mengurangi limbah produksi, menjadikannya lebih ramah lingkungan. Kolaborasi ini menciptakan interaksi antara akademisi, pelaku industri, dan masyarakat setempat untuk memastikan bahwa teknologi tersebut tidak hanya relevan tetapi juga mudah diadopsi.
Pelibatan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Pelatihan intensif mengenai pengoperasian mesin CNC, perawatan perangkat, serta pengembangan model bisnis berbasis teknologi telah dilaksanakan. Warga yang sebelumnya hanya mengandalkan teknik manual kini memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan produktivitas tanpa mengurangi nilai tradisi.
“Teknologi ini bukan hanya alat, tetapi juga jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa depan. Dengan pelestarian pola batik yang terintegrasi dengan teknologi modern, masyarakat tidak hanya menjaga warisan budaya tetapi juga membangun masa depan ekonomi yang lebih cerah,” pungkas Dr. Ike.
Kolaborasi ini menegaskan pentingnya sinergi antara inovasi teknologi dan pelestarian budaya. Kampung Mentaraman kini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi tepat guna dapat menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan, sekaligus mendukung keberlanjutan permukiman lokal. Melalui proyek ini, nilai-nilai tradisional dapat terus hidup di tengah tantangan zaman modern. Mesin CNC Batik menjadi simbol perubahan, menyatukan efisiensi modern dengan kearifan lokal demi menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM