Panguyuban Rahayu Gelar Tahlilan dan Yasinan di Makam Mbah Wali Songot dengan tema "Anggoro Kasih" hari Selasa Sangat Pas Untuk Memperkuat Silaturahmi Melalui tahlil,Yasin,dan Tausiyah
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM
Panguyuban Rahayu kembali mengadakan kegiatan rutin tahlilan dan yasinan yang berlangsung khidmat di Makam Mbah Wali Songot, yang terletak di tengah-tengah Tempat Pemakaman Umum Dusun Suko, Desa Sungi Wetan, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan. Acara ini mengambil tema "Anggoro Kasih", sebutan untuk Selasa Kliwon dalam kalender Jawa, yang dikenal sebagai Hari penuh kasih sayang.
Kegiatan yang dilaksanakan setiap Selasa Kliwon Siang (19/11/24).Tahlil dipimpin langsung oleh Kang Mas Sofyan, dengan narahubung Kang mas Angwyn yang mengundang beberapa paguyuban salah satunya Djati Bangsa, Arosbaya, Paguyuban Kanjeng Pangeran NITIADINGRAT atau Surga-surgi, Pasuruan Pasopati, Matra (Masyarakat adat Nusantara), LP2BN (Lembaga pelindung pelestari budaya Nusantara) dan beberapa paguyuban lainnya sebagai tamu kehormatan. Acara diawali dengan pembukaan oleh Gus Mustofa, Ketua sekaligus tuan rumah Panguyuban Rahayu.
“Semoga melalui kegiatan ini, kita dapat mempererat silaturahmi sekaligus mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ucap Gus Mustofa dalam sambutannya.
Tausiyah Bertema " Demi Masa"
Setelah prosesi tahlil dan yasinan, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Kang Mas Zainul, salah satu panitia. Tausiyah bertemakan “Demi Masa” mengacu pada Surat Al-Asr ayat 1-3.
“Demi Masa, sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman, mengerjakan kebajikan, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran,” tutur Kang Mas Zainul. Pesan ini diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh anggota panguyuban untuk terus berbuat kebaikan dan menjaga semangat kebersamaan.Antusias warga Setempat Juga meramaikan Tradisi yang turun-temurun ikut serta dalam kegiatan baca Yasin dan tahlil,mulai dari Bapak-bapak, Ibu-ibu juga Adik-adik turut hadir ke Makam Mbah Wali Songot.
Forum Diskusi Dan Kontribusi Anggota Panguyuban
Menutup acara, Gus Mustofa membuka forum tanya jawab interaktif, di mana para peserta dapat bertukar pendapat terkait kegiatan rutin sehari-hari yang harus dilakukan oleh setiap anggota panguyuban. Ia menekankan pentingnya kontribusi dan komunikasi aktif antar anggota untuk menjaga harmoni dan keberlanjutan komunitas.
Makna Anggoro Kasih Dalam Tradisi Jawa
Anggoro Kasih, atau Selasa Kliwon, memiliki arti mendalam dalam budaya Jawa. Istilah ini berasal dari kata “Anggoro” yang berarti Selasa dan “Kasih” yang berarti Kliwon. Malam ini diyakini sebagai malam penuh kasih sayang dan sakral, sering kali dijadikan waktu untuk melaksanakan ritual khusus demi memohon perlindungan dari dunia gaib.
Selain itu, orang yang lahir pada weton Selasa Kliwon diyakini memiliki sifat-sifat positif seperti ramah, mudah dicintai, dan berjiwa kepemimpinan. Mereka juga dipercaya didampingi oleh dua khodam perempuan dan khodam macan kumbang sebagai pelindung spiritual.
Acara yang berlangsung hingga sore ini menjadi bukti nyata bagaimana tradisi Islam dan adat Jawa dapat bersinergi dalam memperkuat nilai spiritual dan budaya lokal. Panguyuban Rahayu berharap kegiatan ini terus menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur kepada anggotanya.(Ms/Ang)