GRESIK | JATIMSATUNEWS.COM — Dalam acara debat sesi pertama Paslon (Pasangan Calon) Bupati dan Wakil Bupati Gresik diduga Bawaslu dan KPU Gresik tidak netral. Pasalnya, dalam acara debat Paslon Bupati dan Wakil Bupati Gresik tersebut hanya diikuti oleh 1 Paslon dan diduga di manfaatkan untuk kampanye Paslon no urut 1.
Debat yang digelar di Hotel Aston Jalan Sumatera, GKB, Gresik ini mengundang reaksi masyarakat Gresik yang peduli dengan Demokrasi untuk turun ke jalan sebagai bentuk protes. Diantaranya aliansi masyarakat yang turun ke jalan adalah GenPABUMI, dan juga Relawan Kotak Kosong (REKOSO). Mereka berasal dari berbagai penjuru wilayah Kabupaten Gresik.
Aksi turun jalan ratusan relawan Demokrasi di mulai dari Bundaran GKB, mereka akan ngeluruk kantor Bawaslu dan KPU Kabupaten Gresik yang dianggap tidak netral. Sepanjang jalan mereka terus berorasi "Menangkan Kotak Kosong", relawan juga mengingatkan perlunya netralitas dalam Pilbup (Pilihan Bupati) Gresik.
Dalam aksi relawan Demokrasi turun jalan tersebut di koordinatori oleh Ali Candi. Meski dalam sengatan matahari yang begitu panas dan terik, tak menyurutkan niat mereka untuk mengingatkan Bawaslu. Banyaknya laporan pelanggaran Pemilu yang tidak di tindak lanjuti oleh Bawaslu maupun KPU Gresik menambah tekat dan semangat para relawan.
"Pemilu di Kabupaten Gresik yang di ikuti hanya satu Paslon adalah kebobrokan Demokrasi. Menguntungkan Elit Politik demi melanggengkan kekuasaan," ungkap Ali Candi, Rabu, 6/11/2024.
Masyarakat Gresik masih menurut Ali Candi bebas memilih Paslon dalam pemilu. Memilih Kotak Kosong juga merupakan pilihan, dan itu hak setiap warga masyarakat Gresik. Dengan memilih memilih Kotak Kosong, membuktikan bahwa masyarakat Gresik sudah tidak ingin di pimpin penguasa yang dianggap mementingkan kepentingan pribadi dan antek-anteknya.
"Sejak kau berani tentukan sikap sebagai patriot, memilih kotak kosong, sejak itulah kamu menang dan merdeka. Jiwamu mampu terlepas dari genggaman tangan tangan elit pusat dan pemodal. Rakyat tidak lagi terlihat dungu yg rela rumahnya di jarah tamunya," jelas Ali Candi dalam orasinya.
Karena tidak ada perwakilan Bawaslu dan juga KPU Gresik yang menemui, relawan akhirnya melanjutkan aksi ke Hotel Aston tempat di adakannya acara debat Paslon Bupati dan Wakil Bupati Gresik.
Senada dikatakan koordinator REKOSO, Aris Gunawan. Menurutnya sangat memalukan saat Paslon keluar dari acara disoraki relawan," Bumbung kosong bersatu berjuang melawan perusak demokrasi“.
”Bukan tanpa alasan para relawan berteriak demikian. Sebab hal itu sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Gresik atas ketidak Netralan KPU dan Bawaslu yang mengadakan debat tanpa mengundang masyarakat pendukung kolom kosong, padahal jelas sesuai aturan dan UU Kotak Kosong adalah peserta Pemilu,“tegas Aris.
Berdasarkan pantauan media ini, aksi turun jalan berjalan aman dan kondusif tanpa ada aksi brutal yang di lakukan oleh para relawan