ARTIKEL|JATIMSATUNEWS.COM - Proyek peningkatan jalur kereta api lintas Surabaya-Banyuwangi di segmen Jember-Kalisat menjadi tempat belajar langsung bagi Mahasiswa Teknik Sipil UPN “Veteran” Jawa Timur yang terlibat sebagai peserta magang. Kegiatan magang ini adalah salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Selain menjadi tempat pembelajaran bagi mahasiswa magang, proyek ini juga menjadi wujud nyata implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 17, yaitu "Kemitraan untuk Mencapai Tujuan”. Dimana pada proyek ini pemerintah, kontraktor, dan institusi pendidikan berkolaborasi dalam meningkatkan keberhasilan pembangunan infrastruktur transportasi.
Dalam kegiatan magang ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar secara langsung mengenai proses pelaksanaan kegiatan peningkatan jalur kereta api, khususnya dalam pekerjaan track laying atau pemasangan rel. Salah satu mahasiswa yang mengikuti proyek ini, Syafira dari jurusan Teknik Sipil UPN “Veteran” Jawa Timur berbagi pengalamannya tentang proses pemasangan rel dalam proyek ini. "Melalui magang ini, saya belajar langsung tentang betapa pentingnya ketelitian dalam pekerjaan track laying. Setiap detail dalam pemasangan rel harus dipastikan memenuhi standar keselamatan, mulai dari pemasangan bantalan hingga penempatan struktur rel," ungkap Syafira.
Para mahasiswa belajar tentang teknis pemasangan rel, mulai dari pemantauan penggantian bantalan, penggantian rel, pemasangan penambat rel, dan pengaturan sambungan rel yang aman. Selain itu, mahasiswa magang turut dilibatkan dalam pemantauan kualitas pekerjaan, memastikan bahwa setiap komponen rel memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan agar mampu menahan beban dan kecepatan kereta api yang lebih tinggi.
“Pada kegiatan magang ini saya merasa excited karena dapat melakukan pekerjaan track laying secara langsung yang belum pernah diajarkan di bangku perkuliahan sebelumnya,” ujar Yasmine, sebagai mahasiswa magang pada proyek ini.
Dalam pekerjaan track laying ini tidak terlepas dari strategi pelaksanaan yang menggunakan metode window time, yaitu memanfaatkan jeda waktu tertentu agar pekerjaan dapat dilakukan tanpa mengganggu operasional kereta api. “Pekerjaan Track Laying dikerjakan dalam 3 tahap per hari dengan total rencana 600 m’sp, dengan durasi 2 jam tiap tahapnya. Window time ditentukan dari PT KAI DAOP 9 selaku yang mengatur jadwal operasional kereta api,” ujar selaku Staff Kontraktor Pelaksana PT Giri Bangun Sentosa.
Penerapan window time pada pekerjaan jalur rel ini melibatkan perencanaan dan koordinasi yang ketat antara berbagai pihak, termasuk PT KAI, kontraktor pelaksana, dan pihak terkait lainnya.
Proyek peningkatan ini akan memberikan manfaat signifikan dalam memperlancar arus transportasi penumpang dan barang antara kota-kota besar di Jawa Timur. Segmen Jember-Kalisat, yang sebelumnya memiliki jalur dengan kecepatan terbatas, kini telah diperkuat dengan material rel berkualitas tinggi dan struktur yang lebih stabil. Pembaruan ini diharapkan memungkinkan peningkatan kecepatan dan efisiensi perjalanan, sehingga mampu memangkas waktu tempuh dan meningkatkan kenyamanan bagi penumpang.
Penulis : Putri Amabel Carissa Pradana dan Fitriana Purnamasari