Ibu Risna menyampaikan “masyarakat awam banyak yang menganggap henti jantung itu angin duduk dan biasanya dilakukan kerokan, itu merupakan persepsi yang salah”. Oleh karena itu, disini kami melakukan pelatihan dan pemahaman tentang langkah-langkah pertolongan pertama pada situasi darurat yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga, seperti kejadian henti jantung yang sering terjadi.
Penanganan yang dapat diberikan pada saat henti jantung yaitu CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau resusitasi jantung paru (RJP). Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap untuk memberikan pertolongan pada saat golden time atau 10 menit waktu berharga saat terjadi henti jantung, sehingga peluang untuk menyelamatkan nyawa semakin tinggi.
Menurut Ibu Ninit Bekti selaku perwakilan dari Kepala Desa Ngijo menyampaikan “Dengan mengikuti penyuluhan ini, kita ingin memberikan pemahaman bahwa setiap orang, siapapun dia, memiliki kemampuan untuk menyelamatkan nyawa. Yang dibutuhkan adalah pengetahuan dan latihan dasar.”
Para ibu-ibu juga begitu antusias dengan aktif bertanya dan ikut mempraktekkan RJP dalam kegiatan penyuluhan kali ini. "Harapan kami setelah pelatihan ini, masyarakat tidak hanya tahu teori tetapi juga memiliki keterampilan langsung untuk membantu sesama di saat-saat genting atau darurat” tambah ibu Ninit.
Pewarta : Citra Rizkia Sari