Saudari Apriliya berperan sebagai fasilitator dalam inisiatif ini. Program ini menghadirkan pendekatan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan bagi anak-anak panti asuhan. Para partisipan tidak hanya dibekali dengan pengetahuan teoritis, tetapi juga dilibatkan dalam simulasi praktis penanganan berbagai situasi darurat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak-anak pada lembaga mitra ketika menghadapi situasi darurat.
“Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan juga bermanfaat. Semua partisipan diajak untuk proaktif dan langsung menerapkan ilmu yang didapat. Kolaborasi antara teori dan praktik ini memungkinkan partisipan untuk lebih menginternalisasi pengetahuan mereka,” ungkap Apriliya.
Secara umum, rasa sakit fisik merupakan respons tubuh terhadap kerusakan atau cedera pada jaringan. Nosiseptor, reseptor khusus yang mendeteksi rangsangan berbahaya, akan mengirimkan sinyal nyeri ke sistem saraf pusat. Otak kemudian memproses sinyal ini dan menghasilkan sensasi nyeri yang dirasakan.
Berangkat dari pemahaman tentang rasa sakit fisik tersebut, program ini dirancang untuk memberikan keterampilan yang diperlukan dalam memberikan pertolongan pertama. Program ini mencakup berbagai aspek penting dalam pertolongan pertama, mulai dari penanganan luka ringan hingga respons cepat dalam situasi gawat darurat. Evaluasi pasca-program menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan partisipan akan pertolongan pertama ketika situasi darurat.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan aktif segenap pengelola Graha Yatim Dhuafa Mampang dan komitmen para kolaborator. Diharapkan, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari program edukasi pertolongan pertama dapat menjadi bekal berharga bagi anak-anak ketika menghadapi situasi darurat di masa mendatang.
“Ini bukan sekadar sosialisasi, tetapi investasi guna membangun generasi yang tangguh, siap, dan peduli terhadap keselamatan diri dan sesama karena menjaga kesehatan fisik itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan mental,” tutup Sdri. Apriliya, menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental karena keduanya saling terkait dan saling memengaruhi, serta keberlanjutan program yang serupa di masa mendatang.