Proyek ESS diharapkan membuka peluang besar bagi mahasiswa dan tenaga pengajar untuk mendalami pengalaman nyata dalam ekosistem industri yang dinamis. Dr. Iriaji, M.Pd., ketua kegiatan menjelaskan bahwa, prosek ESS sebagai sarana implikasi pembelajaran teori di kampus yang harus diaplikasikan dalam lapangan melalui sektor industri.
"Proyek ESS ini dirancang untuk menjembatani antara teori yang diajarkan di kampus dengan praktik nyata di lapangan. Kami berupaya untuk meningkatkan kemampuan adaptasi mahasiswa agar lebih siap berkontribusi di sektor industri." Ujar Dr. Iriaji.
Proyek ini menekankan pada konsep matchmaking yang menghubungkan kompetensi lulusan dengan ekspektasi dari pelaku industri. Melalui program ini, mahasiswa dilatih untuk menguasai keterampilan berbasis proyek serta memperkaya portofolio dengan karya nyata yang bisa digunakan sebagai bekal memasuki dunia kerja. Pusat residensi ESS yang akan dibangun tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai wadah bagi mahasiswa untuk berinovasi bersama mitra industri dalam mengembangkan produk yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Salah satu produk utama yang dikembangkan dalam proyek ini adalah MOOC Matchmaking Kurikulum Perguruan Tinggi dan Industri. Melalui kursus daring ini, mahasiswa dan profesional industri dapat berbagi pengetahuan, memperluas wawasan, serta meningkatkan keterampilan yang relevan dengan perkembangan terkini. Proyek ini menekankan pentingnya pendidikan yang responsif terhadap kebutuhan industri dan dinilai mampu mendorong kemitraan yang berkelanjutan.
Kolaborasi ini juga dinilai selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 17 yang menekankan pentingnya kemitraan dalam mencapai tujuan. Melalui ESS, diharapkan tercipta sinergi yang mendukung pencapaian SDGs, khususnya dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan relevan bagi dunia kerja.
"Kami berharap program ini dapat terus berkembang, dan kolaborasi yang telah dimulai akan membuka jalan bagi proyek-proyek serupa di masa depan. Mahasiswa bukan hanya belajar, tetapi juga berkontribusi secara aktif dalam industri yang mereka masuki," imbuh Dr. Iriaji.
Melalui kolaborasi yang dibangun dalam proyek ini, perguruan tinggi dan industri dapat saling mendukung dan bertumbuh bersama. Selain memberikan pengalaman yang berharga bagi mahasiswa, program residensi ini diharapkan menjadi model kemitraan yang berkelanjutan di masa depan, serta memperkuat peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
Pewarta: Luthfi Maulida Rochmah - Mahasiswa UM