Home
πΌπππππ
Politik
Gus Dien Beberkan 9 Alasan Memilih Abah Anton Menjadi Wali Kota Malang
Gus Dien Beberkan 9 Alasan Memilih Abah Anton Menjadi Wali Kota Malang
Anis Hidayatie
23 November 2024 | 20.30 WIB
Last Updated
2024-11-23T13:30:44Z
Gus Dien Beberkan 9 Alasan Memilih Abah Anton Menjadi Wali Kota Malang
Kota Malang - Pilkada semakin dekat, arus dukungan masyarakat kepada H. Anton atau akrab disapa Abah Anton semakin besar. Sejumlah suvey, analisis hingga realitas di bawah menunjukkan betapa besar antusiasme rakyat dalam mendukung tokoh asli Malang yang dikenal peduli wong cilik ini.
Cahyadin, S.T., M.T., IAP., yang akrab disapa Gus Dien memaparkan berbagai alasan rasional kenapa masyarakat memilih Abah Anton adalah:
Pertama, Peduli kepentingan rakyat bawah, bahwa jauh sebelum menjadi pemimpin daerah, abah sudah dikenal luas sebagai tokoh yang dermawan dan peduli masyakarakat bawah. Ketika menjadi pejabat publik ia membuat terobosan kebijakan yang pro rakyat.
Kedua, Berpengalaman menjadi pemimpin daerah. Selama menjadi Wali Kota Malang Abah Anton banyak melahirkan kebijakan yang positif untuk kemajuan Kota Malang. Mulai dari infrastruktur jembatan kampung, peningkatan kualitas ruang hijau / taman kota (meraih Adipura Kencana), perbaikan kualitas birokrasi, kebijakan pendidikan hingga pelayanan kesehatan untuk rakyat.
Ketiga, Dekat dengan Ulama dan pesantren. Siapapun mengetahui bahwa Abah Anton sangat menjaga silaturrahmi dengan tokoh agama, ulama hingga santri. Hanya pada kepemimpinan Abah Anton terjadi sinergi antara Ulama-Umara dilakukan secara berkelanjutan demi kemaslahatan bersama.
Keempat, Latar belakang pengusaha, membuat Abah sangat menguasai seluk beluk pembangunan ekonomi, kewirausahaan, UMKM, sektor ril, investasi yang tepat sasaran, dan kolaborasi antara Pemda dengan dunia usaha.
Kelima, pemimpin yang pro lingkungan. Selama menjadi Wali Kota, Abah berhasil menata lingkungan kota dengan dibuktikan meraih penghargaan nasional tertinggi yaitu Adiputa Kencana (2017) dan sejumlah prestasi lainnya. Sehingga dapat mengendalikan, meminimalisir bencana seperti banjir dan lainnya.
Keenam, peduli sosial dalam tindakan. Contohnya Abah Anton selama menjadi Wali Kota seluruh gajinya disalurkan pada badan amal, lembaga sosial dan rakyat yang membutuhkan.
Keenam, merakyat dan tidak birokratis. Abah selalu tampil andap ashor, tidak mempersulit urusan rakyat dengan melakukan pendekatan pelayanan yang cepat dan tidak berbelit belit.
Ketujuh, figur pemersatu seluruh komponen masyarakat, dengan merangkul berbagai pihak demi meraih tujuan bersama, yaitu kemajuan Kota Malang dan kesejahteraan rakyat dalam suasana yang kondusif.
Kedelapan, pemimpin yang aktif turun ke bawah. Abah lebih sering turun ke masyarakat dibanding duduk di balik meja kantor. Hal ini agar mengetahui secara langsung berbagai permasalahan yang ada di di bawah, dan mendengarkan langsung suara rakyat bawah.
Kesembilan, pemimpin solutif yang didukung arus bawah. Abah Anton mengedepankan kepemimpinan yang langsung memberi solusi nyata. Sehingga dukungan besar dari masyarakat terus mengalir karena bhakti, komitmen, dan kebijakannya dapat merasakannya langsung oleh rakyat.
"Dan yang tidak kalah penting, mari kita sukseskan pilkada yang damai, dan jurdil." pungkas Gus Dien yang merupakan dzurriyah dari ulama salah satu pendiri NU KH A. Wahab Chasbullah. ***
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
Trending Now
-
Muhammadiyah memiliki amal usaha pendidikan sejak awal pendirian di tahun 1912 hingga saat ini terus meningkat. Setiap pimpinan daerah ...
-
Cawalkot Malang nomor urut 3, Abah Anton mendapat dukungan dari warga Kidul Pasar, Kota Malang./dok. JSN-ANS MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Ab...
-
Simulasi Sirekap di Sidoarjo Langkah Menuju Rekapitulasi Cepat dan Akurat Untuk Pilkada serentak SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM KPU Kabupaten...
-
Elektabilitas Abah Anton (kanan) unggul atas dua cawalkot Malang di Pilkada 2024/Instagram @kotamalangabadi MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Cal...
-
SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM - Abdurrahman Wahid, seorang warga Kecamatan Sokobanah, menyampaikan kekecewaannya terhadap Badan Pengawas Pemil...