Ilustrasi: Rumput yang kering di halaman
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM:
Sedang duduk di bawah pohon di samping mobil saat berkunjung bertemu ananda di Ponpes Bayt Al-Hikmah dalam program kunjungan santri 22 September 2024. Pandangan mata melihat alam semesta sekitar terdapat pohon-pohonan yang hijau lebat dengan daunnya, namun tidak dengan rumput yang menjadi rambutnya bumi, coklat mengering terhampar seluas lapangan sepak bola di Ponpes Bayt Al-Hikmah.
Memperhatikan rumput yang begitu kering itu akan berubah menjadi hijau di suatu masa tertentu yang biasa di temukan berdasarkan pengalaman hidup selama ini. Keringnya rumput akan berubah menjadi hijau sesaat setelah di siram air dan bahkan akan berubah hijau merata dan tumbuh subur bila ada guyuran air hujan pada musim hujan.
Pengamatan disertai berfikir merupakan salah satu upaya menjalankan salah satu perintah Rasulullah Muhammad SAW untuk memikirkan ciptaan Allah yang ada di alam sekitar dalam rangka menambah keimanan dan keyakinan kepada Allah yang maha pencipta alam semesta tanpa sekutu.
Menarik untuk mencari dalil Al Quran yang menyatakan, bahwa Allah dzat yang menciptakan dan mengatur turunnya air hujan, yang menyebabkan makhluk Allah yang lain hidup dan tumbuh berkembang.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui dalil Al Quran yang menjelaskan tentang turun nya air hujan dan manfaatnya.
Pertanyaan: Apakah ada dalil Al Quran yang menjelaskan tentang air hujan? hal ini untuk menjawab tujuan di atas.
Metode penulisan, menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan berdasarkan kajian literatur. Pembahasan literatur dalam islam terdapat empat dasar untuk menentukan dan menjadi dasar hukum yaitu : Al-Quran, Hadits Nabi, Ijma’ Ulama’ dan Qiyas. Fokus kajian ini akan membahas tentang dalil Alquran yang terdiri dari ayat, surat dan juz serta keterangan tafsir dari ulama' ahli tafsir untuk mendapat keterangan yang lebih mendalam dan komprehensif tentang (air) hujan dan manfaat hujan Allah turunkan di atas bumi.
Pengertian Air Hujan dalam Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata hujan berarti titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan (5 November 2022).
Presipitasi atau hujan adalah merupakan uap air yang terkondensasi dan jatuh dari atmosfer ke bumi dengan segala bentuknya dalam rangkaian siklus hidrologi. Jika air yang jatuh berbentuk cair disebut hujan (rainfall) dan jika berupa padat disebut salju (snow). Berikut adalah ayat Al Qur’an dalam surat Azzumar ayat 21, juz 23)
{ أَلَمۡ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَاۤءِ مَاۤءࣰ فَسَلَكَهُۥ یَنَـٰبِیعَ فِی ٱلۡأَرۡضِ ثُمَّ یُخۡرِجُ بِهِۦ زَرۡعࣰا مُّخۡتَلِفًا أَلۡوَ ٰنُهُۥ ثُمَّ یَهِیجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرࣰّا ثُمَّ یَجۡعَلُهُۥ حُطَـٰمًاۚ إِنَّ فِی ذَ ٰلِكَ لَذِكۡرَىٰ لِأُو۟لِی ٱلۡأَلۡبَـٰبِ }
Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia mengalirkannya menjadi sumber-sumber air di bumi. Kemudian, dengan air itu Dia tumbuhkan tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian ia menjadi kering, engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian Dia menjadikannya hancur berderai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi ulul albab. [Surat Az-Zumar: 21]
Dalam tafsir Al-Baghowi di jelaskan: Tidakkah engkau tahu sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit yakni Allah tidak mengingkari janjinya di dalam menghidupkan makhluknya dan membedakan antara orang yang beriman dan orang kafir, dan dia (Allah) berkuasa atas demikian itu, Allah sungguh berkuasa menurunkan air dari langit. Menurunkan air dari langit yakni dari awan berupa air hujan dan memasukkan nya ke dalam bumi dan berdiam di dalamnya seperti firman-Nya (kemudian aku diamkan dia di dalam bumi). Kemudian Allah, dengan air itu, mengeluarkan tumbuhan dari bumi "tumbuhan" yang berwarna warni, merah, kuning, biru, hijau dan cahaya.
Berjalan di sekitar rumah terlihat tumbuhan dengan warna warni sebagaimana di sebutkan di dalam Al-Qur’an terbukti adanya dan tumbuh subur menyedapkan pandangan mata sebagai anugerah Allah yang menciptakan alam semesta.
Terlihat bunga dengan daunnya yang hijau memiliki warna bunga berbeda dan kadar warna yang berbeda pula, ada yang berbunga dengan satu warna bunga seperti hanya warna kuning pekat, ada yang memiliki dua warna dalam satu bunga berupa warna merah dan putih, ada pula warna orange dan kuning tumbuh di atas tanah yang sama berkat air hujan yang sifatnya sama dimanapun hujan itu turun namun bunga itu tumbuh dengan warna yang beragam. Sungguh besar kekuasaan Allah.
Perubahan keadaan tumbuhan seperti rumput yang menjadi bahan bahasan secara alami berputar dari tumbuh dengan warna hijau menjadi menguning dan akhirnya kering merupakan tamsil kehidupan dunia sebagaimana yang di terangkan dalan surat Al Kahfi ayat 45 Juz 15.
{ وَٱضۡرِبۡ لَهُم مَّثَلَ ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَا كَمَاۤءٍ أَنزَلۡنَـٰهُ مِنَ ٱلسَّمَاۤءِ فَٱخۡتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلۡأَرۡضِ فَأَصۡبَحَ هَشِیمࣰا تَذۡرُوهُ ٱلرِّیَـٰحُۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ مُّقۡتَدِرًا }
Buatkanlah untuk mereka (umat manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, yaitu ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering kerontang yang diterbangkan oleh angin. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. [Surat Al-Kahfi: 45]
Di dalam tafsir Baghowi “Jelaskan kepada orang-orang sombong yang meminta Anda untuk mengusir orang-orang beriman, tentang perumpamaan kehidupan duniawi, yaitu di gambarkan seperti air yang kami turunkan dari langit dan air bercampur dengan tanaman bumi sampai rata. Dikatakan bahwa tanaman bercampur satu sama lain ketika air turun di atasnya, dan tanaman yang bercampur (dengan air),akan (tumbuh) banyak (berlimpah) karena sebab hujan.”
Sebagian ulama’ ahli hikmah mengatakan bahwa “Allah menyerupakan dunia dengan air karena air itu tidak tetap di tempatnya, begitu juga dunia tidak tetap dalam satu (tempat), sesungguhnya air tidak tetap dalam satu keadaan begitu juga dunia, karena air itu tidak tetap dan pergi , begitu juga dunia akan sirna, karena air itu tidak seorangpun yang mampu memasukkan dan (mencegah) tidak basah, begitu pula dunia, tidak ada yang akan terhindar dari dari fitnah dan godaannya.
Perumpamaan yang lain, jika air (digunakan) sekedar kebutuhan, maka air itu akan bermanfaat dan membuat (tumbuhan) bertunas, dan jika melebihi jumlahnya, maka itu berbahaya dan menghancurkan, begitu juga kehidupan dunia, (ambil) secukupnya maka akan bermanfaat dan bila (mengambil) berlebihan maka akan jadi berbahaya dan merusak.
Dalam hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ada seorang pria berkata kepadanya: "Wahai Rasulullah, aku ingin menjadi salah satu orang yang beruntung. Nabi menjawab, "hindari dunia dan ambil (sebagian) darinya seperti air yang tergenang, karena sesungguhnya yang sedikit dari dunia itu bisa mencukupi (kebutuhan) dan mengambil banyak (dari dunia) akan membanjiri (menenggelamkan)." Dalam Sahih Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "sungguh beruntung orang beriman dan di beri rizky cukup dan Allah telah memberikannya rasa qonaah (menerima apa adanya) terhadap apa yang Allah berikan kepadanya."
Kekuasaan Allah menurunkan hujan membuat rumput dan tumbuhan yang kering menjadi berubah dan tumbuh hijau, tumbuhan tumbuhan berkembang sesuai dengan jenis dan macam bunga yang keluar dengan warna yang berbeda, keberadaan air tidak menetap masuk kedalam bumi yang menjadi sebab tumbuhan hidup dengan akar yang masuk ke dalam bumi mendapatkan air di serab keseluruh batang dan ranting pohon. Mengambil air secukupnya akan memberikan manfaat bagi kehidupan dan begitu sebaliknya bila berlebihan (dalam mengambil) air, maka akan berbahaya dan menghancurkan begitu juga kita dalam mengambil dunia secukupnya untuk kebutuhan akan bermanfaat tapi bila sebaliknya akan membinasakan.
Ini akan menjadi sebuah renungan yang bermanfaat untuk menebalkan keimanan dan keyakinan kepada Allah atas kekuasaan menciptakan air hujan dan siklusnya dan manusia sebagai makhluknya sungguh sangat lemah butuh pertolongan dan kasih sayang Allah SWT yang maha menciptakan air untuk kehidupan.
Penulis : H. Ahmad Muhaimin M.Pd. (Ketua LDNU Kota Pasuruan)