MALANG KOTA|JATIMSATUNEWS.COM - RW 08 Kelurahan Lesanpuro Kecamatan Kedungkandang Kota Malang yang merupakan kampung binaan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang dalam pengembangan Program Kampung Iklim (Proklim) mendapatkan kunjungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser Kalimantan Timur. Kamis (21/11/2024).
Sebelum melakukan peninjauan ke Kampung Proklim tersebut, rombongan yang terdiri dari 5 orang diterima di Kantor Lingkungan Hidup Kota Malang, Jalan Bingkil No 1 Kota Malang.
Tri Santoso selaku Kepala Bidang Tata Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang memberikan pendampingan kepada warga masyarakat dalam program Kampung Iklim.
Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh warga dan aktivitas dalam pengelolaan lingkungan, pasti akan memberikan timbal balik kepada lingkungan baik fisik maupun non fisik.
Dirinya pun sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh RW 08 Kelurahan Lesanpuro Kecamatan Kedungkandang merupakan satu bentuk partisipasi masyarakat.
"Kami berharap bahwa Proklim ini bukan program yang secara tiba-tiba, tetapi Proklim merupakan satu bentuk aktivitas yang memang memiliki tujuan," terangnya.
Dikatakannya, kegiatan Proklim merupakan kegiatan partisipatif yang memang murni dari masyarakat dan harus diselenggarakan oleh masyarakat dengan monitoring dari Pemerintah dimana menjadi program untuk menciptakan atau mewujudkan salah satu pembangunan berkelanjutan, dimana salah satu kriterianya adalah ketahanan terhadap perubahan iklim.
"Perubahan iklim yang sudah kami sosialisasikan, seperti yang pernah kita alami. Diantaranya suhu meningkat, cuaca semakin tidak menentu dan arahnya sebenarnya kemana-mana. Salah satunya ada potensi ancaman terhadap hal kesehatan. Contoh salah satunya adalah ketika suhu naik. Secara teoritis maka akan ada satu penyakit tertentu bisa hidup dengan optimal di suhu tersebut. Maka, ini ada perubahan hidup atau siklus dari vektor penyakit tersebut yang mana akan muncul penyakit-penyakit baru. Dan ini yang perlu kita waspadai," beber Trisan.
Lalu, Ia menyampaikan bahwa mitigasi dan adaptasi ini menjadi program salah satu program dari Bapak Presiden Prabowo. Bahkan, orang nomor satu di Indonesia tersebut mengimbau kepada negara-negara di luar negeri yang tergabung dalam G20 untuk antisipasi terhadap kejadian perubahan iklim.
Untuk itu, dirinya bangga terhadap apa yang dilakukan oleh warga RW 08 Kelurahan Lesanpuro sudah luar biasa. "Kami berterimakasih secara ekosistem bahwa warga memang memerlukan kegiatan atau aktivitas Proklim yang manfaatnya juga bagi warga itu sendiri. Di sini ada hubungan timbal balik yang saling menguntungkan," jelas Trisan.
Maka, pada tahun 2025 pihaknya akan mengajukan Kampung Proklim RW 08 secara nasional menuju Proklim Lestari. "Kita akan terus berbenah untuk menyongsong pencapaian-pencapaian yang diraih oleh Pemerintah Kota Malang. Salah satunya adalah Adipura. Jadi, sinergi antara kita semua. Ada urban farming, ada Kampung Bersinar, Kampung Berseri dan Proklim. Sebenarnya akan menguntungkan kita semua secara akumulatif atau global.
"Alhamdulillah akhirnya kita menjadikan RW 08 Kelurahan Lesanpuro ini sebagai lokasi percontohan dalam kunjungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser Kalimantan Timur," tandasnya.
Di tempat yang sama, Suparno selaku Ketua RW 08 Kelurahan Lesanpuro Kecamatan Kedungkandang menyampaikan bahwa sejarah singkat dari Kampung RW 08 Kelurahan Lesanpuro menjadi Kampung yang berprestasi.
"Mulai dari urban farming, kampung Bersinar hingga Proklim. Itu dilatarbelakangi kebiasaan dari warga kita yang memahami ketahanan pangan. Jadi sebagian warga yang senang bercocok tanam di halaman rumah. Karena kita lahannya terbatas sehingga memanfaatkan lahan masing-masing. Kita manfaatkan Balai RW. Dari kebiasaan warga yang suka bercocok tanam. Akhirnya ada tawaran untuk mengikuti lomba awalnya lomba Kampung Bersinar kemudian Proklim," urai Suparno.
Menurutnya Proklim ini lebih kompleks. Ada pengelolaan limbah termasuk mitigasi dan adaptasi terhadap bencana, biopori, perbaikan drainase, sumur resapan. Juga perbaikan dengan menyediakan penampungan air untuk menyiram tanaman-tanaman sebagai upaya mencegah banjir.
"Alhamdulillah, kami dipercaya menjadi Juara Satu Proklim. Kita skalanya kecil tapi mengoptimalkan yang ada yaitu urban farming," tutur Suparno.
Ia pun menerangkan bahwa yang dilakukan oleh RW 08 Kelurahan Lesanpuro bukan hanya pertanian, tapi juga ada perikanan dan peternakan tetapi skala kecil. "Ada hutan kota yang difungsikan sebagai sumur resapan," ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Bambang selaku Ketua RT 01 RW 08 Kelurahan Lesanpuro yang juga merupakan Ketua Proklim. Ia mengatakan bahwa di RW 08 Kelurahan Lesanpuro ini memiliki kelembagaan juga yang cukup kompleks. "Ada Proklim, Kampung Tangguh Semeru, Kader Lingkungan dan Kelompok Tani Wanita.
Mengapa kita memilih Proklim karena Proklim yang pertama dapat meningkatkan kesuburan tanah, dapat meningkatkan nilai ekonomis masyarakat kita karena di dalamnya ada adaptasi dan mitigasi," ungkapnya.
Menurutnya, dengan Proklim meskipun dengan lahan terbatas dapat meningkatkan penghijauan melalui hidroponik, vertikal garden tanaman maupun polybag.
"Luas RW 08 Kelurahan Lesanpuro sebesar 8 hektar. Untuk mendukung aksi adaptasi di sini bangunan perumahan kuat meskipun ada puting beliung masih kuat. Untuk mendukung adaptasi kita ada program hidup bersih dan sehat. Ada Posyandu Balita dan Lansia, ada kerja bakti gotong royong. Aksi mitigasi bagaiman kita bisa memulai aksi mitigasi ini berupa limbah padat. Ada komposer, dan mengolah limbah cair untuk mengurangi sampah," urainya.
Kemudian, dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser mengucapkan Kami dari Kabupaten Paser mengucapkan rasa terimakasih lantaran kedatangan rombongan disambut dengan baik.
"Kabupaten Paser merupakan induk di Kalimantan Timur. Terpecah menjadi Kabupaten Paser dan Kabupaten Paser Panajem Utara. Kami sudah ada 20 desa yang sudah mengikuti program Proklim, masih kurang dari 20 persen. Dan menjadi tugas kami untuk meningkatkan partisipasi masyarakat karena Proklim ini adalah program partisipasi masyarakat. Tentunya ada pembinaan dari Pemerintah," ujarnya.
Dijelaskannya, tujuan melakukan studi tiru ke Kampung Proklim RW 08 Kelurahan Lesanpuro yang merupakan binaan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Saya pikir datang ke Kota Malang dapat belajar meningkatkan prosentase Desa Proklim yang ada di tempat kami. "Melalui kegiatan ini, bertujuan untuk meningkatkan kinerja kami, maka diperlukan kecakapan baik dari segi keterampilan maupun kompetensi sumber daya manusia. Meskipun dengan karakteristik yang berbeda. Kami berharap dapat belajar dapat mengimplementasikan di Kabupaten Paser," pungkasnya. (An)