Pj Walikota Malang, Iwan Kurniawan bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya serta jajaran terkait saat melakukan peninjauan di TPS Wilis.
KOTA MALANG | JATIM SATU NEWS - Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan melakukan revitalisasi terhadap enam TPS (Tempat Penampungan Sementara). Rencana pembangunan TPS tersebut yaitu TPS Wilis, TPS Purwantoro TPS Sulfat, TPS Merjosari, TPS Tombro dan TPS Kedungkandang. Hal ini diungkapkan Pj Walikota Malang Iwan Kurniawan saat melakukan peninjauan di TPS Tombro. Rabu (13/11/2024).
Dikatakan orang nomor satu di Kota Malang tersebut bahwa revitalisasi TPS tersebut merupakan salah satu pelaksanaan 11 program prioritas dari Pemerintah Kota Malang yang notabene revitalisasi tersebut merupakan bentuk kepedulian dari para pelaku usaha yang tergabung dalam Forum TSP (Tanggungjawab Sosial Perusahaan).
"Kami dari Pemerintah Kota Malang mengucapkan terimakasih atas apresiasi yang diberikan oleh para pelaku usaha yang telah memberikan dana CSR nya dalam pengelolaan persampahan di Kota Malang. Semoga rezekinya melimpah, diberikan keberkahan dan kelancaran di dalam melaksanakan tugas," tutur Pj Walikota Malang.
Dirinya menyampaikan bahwa sesuai regulasi memang ada kewajiban bagi para pelaku usaha yang mencari nafkah di Kota Malang untuk memberikan dukungannya kepada pemerintah dalam rangka berkolaborasi untuk pembangunan di Kota Malang yang lebih baik.
Selanjutnya, Pj Walikota Malang menuturkan bahwa TPS yang dibangun nantinya merupakan TPS tertutup sehingga masyarakat tidak mengetahui proses pembuangan maupun pengangkutan sampah dan lalu lalang kendaraan yang melewati TPS juga tidak melihat sampah yang tercecer," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Walikota Malang menegaskan bahwa dukungan terhadap anggaran masing-masing TPS itu berbeda-beda perencanaannya. "Diidentifikasi dulu baru bicara nanti perencanaannya dan kebutuhan. Untuk anggaran bisa bertambah atau berkurang tergantung bagaimana pengerjaannya. Kami serahkan kepada dinas-dinas teknis untuk melakukan perencanaan dan pengendaliannya," bebernya.
Pj Walikota berharap proses pembangunan keenam TPS tersebut rampung pada akhir Desember 2024. "Kami berharap ini bukan pekerjaan yang biasa, tapi kualitas yang diutamakan," tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengatakan bahwa revitalisasi enam TPS ini melibatkan para pelaku usaha. "Memang ini melibatkan pelaku usaha dan pelaku kegiatan. Enam TPS yang akan direhab ini nilai totalnya kurang lebih sekitar dari 2 miliar. Ini nanti kita wujudkan dengan konsep perencanaan yang ditawarkan oleh pelaku usaha. Nanti akan kami lihat secara kebutuhan terkait dengan TPS itu yang harus seperti bagaimana juknis maupun juklaknya," jelas Rahman.
"Idealnya TPS itu harus memiliki sumur resapan kemudian harus memiliki penampungan lindi agar air limbahnya tidak mengalir kemana-mana. Secara karakteristik, TPS masih belum semuanya memiliki standarisasi tersebut," imbuhnya.
Lalu, Rahman menyebut bahwa harapan dari Bapak Pj Walikota, TPS-TPS yang berada di pinggir jalan tidak mengganggu aktivitas jalan sehingga aktivitas di pagi hari tidak terganggu. "Maka, kami akan memberlakukan sistem timer dan pengaman untuk meminimalisir buangan sampah liar yang masuk ke TPS," ungkapnya.
Menurutnya, banyak yang memandang bahwa TPS identik dengan kotor dan berbau. "Diharapkan melalui revitalisasi ini secara visualisasi TPS itu dapat lebih indah sehingga dapat lebih baik lagi dari TPS sebelumnya," pungkas Rahman.
Dalam peninjauan ke TPS Wilis, TPS Purwantoro dan TPS Tombro. Pj Walikota Malang didampingi oleh Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Ida Ayu Made Wahyuni, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Diah Ayu Kusumadewi, BAPPEDA dan jajaran terkait. (An)