SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM – Menjelang Pilkada yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024, Kabupaten Sampang dikejutkan oleh insiden tragis berupa carok massal yang diduga berlatar belakang perbedaan pilihan politik. Insiden tersebut merenggut nyawa seorang saksi pendukung pasangan calon H. Slamet Junaidi dan H. Ahmad Mahfud (Jimad Sakteh).
Korban, JS (40), dilaporkan meninggal dunia akibat luka serius setelah dikeroyok sejumlah orang bersenjata tajam di sekitar kediaman KH. Muallim, Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Minggu (17/11/2024). Ia sempat dilarikan ke RSUD dr. Moh. Zyn, namun nyawanya tak tertolong.
Aksi brutal ini sontak menuai perhatian publik. Sebuah pesta demokrasi yang seharusnya menjadi momen damai justru ternodai oleh kekerasan hingga menimbulkan korban jiwa.
Tim Jimad Sakteh Mengecam dan Tuntut Keadilan
Ketua Tim Pemenangan Paslon Jimad Sakteh, Surya Noviantoro, menggelar konferensi pers di Posko Utama di Selong Permai, menyampaikan bela sungkawa mendalam kepada keluarga korban. Dengan mengenakan pita hitam sebagai simbol duka, ia mengecam keras aksi kekerasan tersebut.
“Kami sangat menyayangkan insiden ini. Kami meminta aparat kepolisian segera menangkap pelaku dan otak di balik kejadian ini. Kepada seluruh pendukung, kami mohon tetap tenang, tidak terprovokasi, dan tetap menjaga semangat demokrasi yang damai,” ujar Surya.
Ia juga meminta pihak keamanan lebih serius dalam mengantisipasi potensi konflik politik, terutama menjelang hari pemungutan suara.
Polres Sampang Lakukan Penyelidikan Intensif
Sementara itu, Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Dedy Deli, membenarkan adanya kasus pembacokan tersebut. Pihaknya sedang mendalami insiden dengan melibatkan Tim Satreskrim untuk mengidentifikasi pelaku yang diduga menggunakan senjata tajam sejenis celurit.
“Kasus ini telah kami tindaklanjuti dengan membuat laporan model A. Saat ini, penyelidikan intensif sedang dilakukan untuk mengungkap pelaku dan kronologi kejadian,” terang Dedy.
Tantangan Pilkada Damai di Sampang
Insiden di Desa Ketapang Laok ini semakin menyoroti tantangan menjaga suasana kondusif selama Pilkada. Kekerasan yang terjadi bukan hanya menciderai proses demokrasi, tetapi juga mengancam stabilitas sosial di Kabupaten Sampang.
Tim Jimad Sakteh mengajak seluruh masyarakat untuk tetap bersatu dan menjaga semangat demokrasi.
“Kami berharap, pesta rakyat ini berjalan dengan damai dan menjadi momentum untuk menunjukkan kedewasaan politik warga Sampang,” pungkas Surya.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya sinergi antara aparat keamanan, tim pemenangan, dan masyarakat dalam menciptakan Pilkada yang aman, damai, dan berkeadilan.
Pewarta: Beny | Editor: Fachry