ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 

Diagnosa Penyakit Diangkat Menjadi Dua Sajak Terkait

Admin JSN
11 November 2024 | 19.31 WIB Last Updated 2024-11-11T12:31:44Z

 

Penyair Pulo Lasman Simanjuntak melalui sajaknya mengungkapkan pergulatan batin dan fisik akibat penyakit yang dideritanya, dengan harapan sajaknya dapat menguatkan pembaca yang menghadapi penderitaan serupa.

JAKARTA | JATIMSATUNEWS.COM  – Berbagai pergumulan hidup sering kali mengilhami lahirnya karya sastra yang menggugah perasaan. Begitu pula bagi penyair Pulo Lasman Simanjuntak, yang baru-baru ini menuangkan kisah kesehariannya menghadapi penyakit dalam dua sajak terbarunya, "Penyair Berjalan Tanpa Kaki Kiri" dan "Sajakku Terkapar di Telapak Kaki Kiri." Karya tersebut dihasilkan pada November 2024 setelah ia didiagnosis menderita Calcaneus Spur Sinistra atau pengapuran pada telapak kaki kiri.

Kondisi yang menyebabkan nyeri luar biasa ini membuat Pulo harus menggunakan silikon khusus untuk menopang telapak kakinya dan mengonsumsi obat dari dokter spesialis saraf, seperti dexketoprofen trometamol dan tizanidine hcl, dari RSUD Pamulang, Tangerang Selatan. 

Menurut penyair ini, penderitaan yang ia alami justru memberinya semangat untuk menulis sajak yang mengandung bahasa simbolis, sentuhan batin, dan kekuatan rohani, yang diharapkan dapat menjadi penghiburan bagi pembacanya, khususnya yang merasakan penderitaan serupa.

“Menulis sajak yang lahir dari pergulatan hidup, terlebih dari sebuah penyakit, sering kali dilakukan para penyair, cerpenis, atau novelis,” ujarnya saat diwawancarai di Jakarta pada Senin (11/11/2024). 

“Berbeda dari karya jurnalistik yang berfokus pada fakta dan data, sajak yang saya tulis ini lebih mengedepankan majas, simbol-simbol, dan bahasa batin, yang diharapkan bisa menyentuh dan menguatkan para pembaca, apalagi yang mungkin menghadapi penderitaan serupa.” tambahnya.

Dalam sajaknya, Pulo menggambarkan pergulatan batin dan fisik yang ia alami. Melalui "Penyair Berjalan Tanpa Kaki Kiri," ia menyiratkan rasa sakit dan perjuangan yang ia hadapi setiap kali menjalani terapi dan konsultasi medis. Sementara itu, "Sajakku Terkapar di Telapak Kaki Kiri" menyampaikan pesan ketabahan dalam menghadapi rasa sakit yang tidak kunjung sembuh, dengan tekad untuk mencapai kesembuhan abadi di masa depan.

Dua Sajak Pulo Lasman Simanjunta

Selamat membaca, Salam Sastra Indonesia.

PENYAIR BERJALAN TANPA KAKI KIRI

Pulo Lasman Simanjuntak

penyair berjalan tanpa kaki kiri
menuju poli
dindingnya saraf-saraf hati
atapnya terkelupas jadi gunung kapur
usia yang sering kabur

sejak pagi tadi
di lantai pesakitan
kita mau berdansa
sebab matahari terbit
sudah ditebar satu setengah bulan
siapa mencari luka jatidiri

penyair berjalan tanpa kaki kiri
sia-sia baca puisi
saat terapi
akan berakhir di ranjang operasi

lalu dengan nyanyian amarah
dibakarnya ruang radiasi
rumah sakit dengan diagnosa mengerikan
pedih
perih

kita harus melarikan diri, pesanmu
meninggalkan semua catatan medis ini
antara kecerdasan dan kedegilan
penyair harus terus berjalan tanpa kaki kiri

Jakarta, Selasa 5 November 2024

SAJAKKU TERKAPAR DI TELAPAK KAKI KIRI

1//
sajakku terkapar di telapak kaki kiri
sejak kudaki tubuh laut yang kian tua
tanpa ombak
tanpa ikan yang berterbangan
di dermaga sudut kota

lalu mendarat di seberang pulau
diasingkan
di atas mercusuar
tegak berdiri
dengan kidung bebatuan hitam
ditulis ribuan tahun
jadi keterasingan diri
menyatu dengan syair-syair
milik pujangga muncul dari bawah semenanjung tanah melayu

2//
sajakku terkapar di telapak kaki kiri
di atas bebukitan dingin membeku
nyaris ditiup angin musim kemarau
digelar kemah pembantaian darah domba
tanpa suara

usai ibadah dengan doa syafaat
yang bercampur dengan asap dapur
kenikmatan hari perhentian
gempa bumi di negeri sendiri

diselesaikan dengan baca sepenggal kitab suci nyanyian harmonika tua
dari sepasang tubuh lelaki
yang lahir dari rahim permukiman hewan-hewan liar
mabuk tiap dinihari

3//
sajakku terkapar di telapak kaki kiri
membawa satu tekad
kesembuhan abadi
masa mendatang
tanpa pengharapan
hanya iman
karang tegar
tersembunyi
dalam roh hati

Jakarta, Jumat 8 Nov 2024

Biodata Singkat Penyair

Pulo Lasman Simanjuntak, dilahirkan di Surabaya 20 Juni 1961. Ratusan karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal, dan 35 buku antologi puisi bersama para penyair di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1980 s/d tahun 2024 karya puisinya telah dimuat di 23 media cetak (koran, suratkabar mingguan, dan majalah) serta tiga tahun berturut-turut ini karya puisinya telah dipublish (tayang) pada 212 media online (website) dan majalah digital.

Karya puisinya juga telah dipublikasikan ke mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Republik Demokratik Timor Leste, Bangladesh, dan India.Sering diundang membaca puisi di  Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.

Bekerja sebagai wartawan dan bermukim di Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Kontak : 08561827332 (WA)

Medsos  : 

Facebook  : Bro

Instagram  : Lasman Simanjuntak

Tik Tok  : Lasman Simanjuntak

Youtube : Lasman TV

(*)

Kontributor : Lasman Simanjuntak
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Diagnosa Penyakit Diangkat Menjadi Dua Sajak Terkait

Trending Now