Caldera Adventure sebagai sektor pariwisata di Sukabumi dan Bali, khususnya di bidang resort dan rafting, memiliki tantangan tersendiri dalam pengelolaan SDM, mengingat karakteristik pekerjaannya yang memadukan pelayanan perhotelan dengan aktivitas petualangan outdoor. Para karyawan tidak hanya dituntut memiliki keterampilan teknis dalam pelayanan tamu dan keselamatan aktivitas rafting, tetapi juga harus memiliki soft skills yang mumpuni dalam berkomunikasi dan menangani berbagai situasi. Hal ini menjadikan praktek Human Resources (HR) pada sektor ini menjadi lebih kompleks dan membutuhkan pendekatan yang komprehensif.
Melalui program magang ini, Apriliya Wahyu Putri selaku mahasiswa Psikologi, Universitas Negeri Malang, menyampaikan kepada tim redaksi akan kesempatannya untuk terlibat langsung dalam berbagai aspek pengelolaan SDM, mulai dari perhitungan kompensasi dan benefit karyawan, melakukan review dan updating Peraturan Perusahaan, mengembangkan sistem talent mapping untuk posisi manajerial, merancang form evaluasi dan checklist operasional, hingga evaluasi kinerja. Pengalaman ini tidak hanya memberikan pemahaman praktis tentang teori-teori Psikologi Industri dan Organisasi, tetapi juga membuka wawasan tentang bagaimana prinsip-prinsip Psikologi dapat diaplikasikan untuk meningkatkan efektivitas manajemen SDM di industri pariwisata yang terus berevolusi.
[Gambar 1: Dokumentasi Magang] |
Minggu-minggu awal magang diisi dengan pendalaman komprehensif tentang DNA perusahaan. Mahasiswa mempelajari secara mendalam profil perusahaan, mulai dari sejarah berdirinya hingga visi-misi yang menginspirasi. Pemahaman tentang struktur organisasi dan proses bisnis menjadi fondasi penting dalam menganalisis dinamika kerja dan kebutuhan pengembangan SDM. “Memahami core business adalah kunci dalam merancang intervensi psikologis apa, nih, yang tepat sasaran,” ungkap Apriliya.
Salah satu tanggung jawab utama yang dipercayakan adalah melakukan Training Needs Analysis (TNA). Dengan latar belakang Psikologi, mahasiswa membawa perspektif unik dalam mengidentifikasi gap kompetensi dan merancang modul pelatihan yang sesuai. Analisis ergonomi menjadi fokus penting lainnya, mengingat karakteristik pekerjaan yang unik di industri pariwisata petualangan. Mahasiswa melakukan asesmen tentang kesesuaian lingkungan kerja dengan kebutuhan fisik dan psikologis karyawan. Hasil analisis ini yang akan dituangkan dalam rekomendasi perbaikan sistem kerja dan desain lingkungan kerja yang lebih optimal.
Sebagai mahasiswa Psikologi, kontribusi unik yang diberikan adalah pemetaan masalah psikologis di perusahaan, termasuk survei kepuasan pelanggan internal guna memberikan insights berharga tentang iklim organisasi. Dengan latar belakang Psikologi, mahasiswa mampu memilih instrumen pengukuran yang valid dan melakukan analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, sehingga memberikan insights yang berharga tentang iklim organisasi.
Di sela-sela program magang, mahasiswa juga melaksanakan program pengabdian masyarakat, menunjukkan komitmen terhadap dampak sosial yang lebih luas, “Pengalaman ini membuktikan bahwa Psikolog dalam departemen HR memiliki peran yang lebih luas daripada sekadar pengembangan karyawan. Mereka juga berperan penting dalam menciptakan dampak sosial yang positif bagi komunitas di sekitar perusahaan,” refleksi Apriliya.
Pada intinya, program magang ini memberikan pembelajaran multi-dimensi yang meliputi integrasi teori Psikologi dalam praktik HR, pemahaman dinamika industri pariwisata, pengembangan keterampilan analitis, dan penguatan skills profesional.
“Program magang ini membuka perspektif baru tentang peran strategis Psikologi dalam pengembangan SDM di industri pariwisata. Saya belajar bahwa kesuksesan bisnis tidak lepas dari pemahaman mendalam tentang aspek psikologis karyawan dan lingkungan kerja,” tutup Apriliya.
Pengalaman ini menjadi milestone penting dalam perjalanan profesional mahasiswa Psikologi yang berminat dalam pengembangan SDM. Kombinasi unik antara Psikologi, HR, dan industri pariwisata petualangan menciptakan pengalaman belajar yang komprehensif dan transformatif.