Warung Ayam Geprek Bu Choy menjadi favorit mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur berkat kombinasi rasa lezat, harga terjangkau, dan inovasi sistem pembayaran QRIS yang memudahkan pelanggan.
SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM – Berdiri sejak Agustus 2015, Warung Ayam Geprek Bu Choy telah menjadi tempat favorit bagi mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur di Surabaya. Awalnya, Bu Choy mengusung menu ayam geprek dan spaghetti, namun karena tingginya antusiasme terhadap ayam geprek, Bu Choy akhirnya memutuskan untuk berfokus pada menu tersebut. Warung ini menawarkan ayam geprek dengan rasa lezat dan harga yang terjangkau, menjadikannya pilihan ekonomis bagi kalangan mahasiswa.
Bu Choy mengungkapkan, “Saya sejak awal niatnya mau sedekah. Kalau dihitung secara bisnis, sering ditanya, apa nggak rugi? Wallahualam ya. Orang kalau banyak sedekah kan banyak rejeki. Saya mikirnya, kalau saya jadi orang bisnis, saya nggak mau pelit.”
Filosofi berbagi inilah yang mendasari program Jumat Berkah, dimana pada hari Jumat, pelanggan bisa mendapatkan seporsi ayam geprek hanya dengan harga spesial. Meski sempat dijual seharga Rp5.000, kini harga “Jumat Berkah” telah mengalami penyesuaian menjadi Rp9.000.
Di tengah kenaikan harga makanan di kantin UPN, warung Ayam Geprek Bu Choy menawarkan alternatif yang lebih terjangkau. Berdasarkan survei, rata-rata harga makanan di kantin kampus mencapai Rp15.000 hingga Rp20.000, sedangkan Bu Choy menawarkan harga yang lebih ekonomis.
Ajul, mahasiswa semester 5 sekaligus pelanggan setia, berkomentar, “Menurutku, ayam geprek Bu Choy ini termasuk murah, apalagi proporsi antara daging dan tepungnya pas, tidak condong ke salah satunya. Nasinya juga bisa ambil sendiri sepuasnya. Sambal bawangnya yang paling saya suka, rasanya enak.”
Mengikuti perkembangan zaman, Bu Choy berinovasi dengan menyediakan sistem pembayaran digital QRIS, yang memudahkan pelanggan melakukan transaksi secara non-tunai. Aca, mahasiswa UPN yang juga pelanggan setia, mengungkapkan, “Enaknya makan di Bu Choy tuh gak perlu nyiapin uang cash karena bisa bayar pake Qris. Apalagi aku itu anaknya cashless banget, jadi ga bikin ribet ambil uang di ATM.”
Kepopuleran Ayam Geprek Bu Choy dapat dilihat dari tingginya angka penjualan yang rata-rata mencapai 50 kilogram ayam setiap harinya. Bahkan, pada hari tertentu, penjualan bisa mencapai 80 kilogram ayam dalam sehari. Hal ini menjadi bukti tingginya minat pelanggan terhadap menu andalan mereka.
Ayam Geprek Bu Choy berhasil memikat hati pelanggan dengan kombinasi rasa, harga terjangkau, kemudahan transaksi, serta proporsi ayam dan tepung yang seimbang. Pelanggan juga bisa mengambil nasi sepuasnya, yang menjadi daya tarik tambahan bagi mahasiswa. Kesuksesan warung ini membuktikan bahwa kualitas produk, inovasi, serta kemampuan beradaptasi dengan kebutuhan konsumen adalah kunci dari sebuah usaha yang berkelanjutan.