Bangga Asriafi Ath Tha'ariq, atau Cak Tha'ariq, berhasil menjadi salah satu dari 55 Sociopreneur terpilih di ajang PFmuda 2024 oleh Pertamina Foundation
LUMAJANG | JATIMSATUNEWS.COM
Asriafi Ath Tha'ariq, atau yang akrab disapa Cak Tha'ariq, berhasil masuk dalam deretan 55 Sociopreneur muda yang lolos dalam ajang kompetisi proyek sosial PFmuda 2024 yang digelar PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation. Ia bersaing dengan 2.059 pemuda dari seluruh Indonesia dan akhirnya mendapat pendanaan pengembangan dari Pertamina Foundation.
“Alhamdulillah, dari sekian banyak peserta, saya berhasil lolos masuk dalam 55 Sociopreneur PFmuda 2024. Baru tadi saya menerima kabar ini,” ungkap Cak Tha’ariq kepada media. Ia mengaku terkejut dan bersyukur karena proyek yang diusulkannya, yakni pengolahan limbah ternak menjadi “emas hitam” dengan teknologi terbarukan menggunakan biochar dan probiotik TR-25, berhasil masuk dalam nominasi.
Cak Tha’ariq menyebutkan bahwa proyek tersebut berfokus pada pemanfaatan limbah ternak sapi di Kabupaten Lumajang yang selama ini belum dikelola secara maksimal. “Banyak sekali limbah ternak sapi yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Karena itu, inovasi untuk mengelola limbah tersebut sangat diperlukan agar bisa memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Kompetisi PFmuda 2024 mengusung tema “Inovasi Sosial Anak Muda Indonesia” yang bertujuan mengajak generasi muda untuk menangani berbagai isu sosial di lingkungan mereka. Melalui proyek yang berbasis kearifan lokal, program ini mendorong peserta untuk mengembangkan solusi inspiratif dan berkelanjutan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa kompetisi PFmuda diharapkan dapat mendorong anak muda Indonesia menjadi problem solver yang berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan, serta mendukung komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) serta pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). “Mewujudkan Indonesia Emas memerlukan generasi muda yang peka, kreatif, dan mampu menjadi local heroes. Dengan begitu, mereka bisa mendukung Pertamina dalam menerapkan ESG serta berkontribusi terhadap SDGs,” ujar Fadjar.
Kompetisi PFmuda 2024 mencakup tiga lingkup isu utama: lingkungan, energi, dan teknologi; pendidikan; serta ekonomi dan UMKM. Peserta yang baru mengajukan atau merintis proyek sosial bisa memilih kategori Ideation, sementara mereka yang sudah menjalankan proyek lebih dari satu tahun dapat masuk kategori Sociopreneur.
Direktur Operasi Pertamina Foundation, Yulius S. Bulo, menambahkan bahwa proyek-proyek yang terpilih dipilih berdasarkan kreativitas dalam menjawab permasalahan sosial, kemampuan memanfaatkan potensi lokal, dan keberlanjutan proyek tersebut. Para pemenang akan mendapatkan dana proyek, akses ke industri dan investor, serta program pelatihan dan mentoring dari praktisi kewirausahaan sosial. “Kami berharap PFmuda dapat melahirkan kewirausahaan sosial yang produktif, mandiri, dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Yulius.
Selain itu, Pertamina Foundation akan memberikan bantuan dana proyek dengan total lebih dari 3 miliar rupiah. Untuk kategori Sociopreneur, pendanaan maksimal sebesar 50 juta rupiah per proposal, sedangkan kategori Ideation akan memperoleh bantuan antara 7,5 juta hingga 15 juta rupiah per proposal.
Cak Tha’ariq menyampaikan harapannya agar proyek “emas hitam” ini dapat bermanfaat luas dan terus berkembang, terutama untuk mengatasi masalah pengelolaan limbah di Kabupaten Lumajang. “Terima kasih kepada Pertamina atas kesempatan ini. Kami akan terus berusaha agar proyek ini bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” tutupnya.(ROEB_JSN)